Share

Sistem Pewaris Terhebat
Sistem Pewaris Terhebat
Author: Ramdani Abdul

01

Author: Ramdani Abdul
last update Last Updated: 2024-01-04 17:19:21

Rumah megah keluarga Anderson tampak berbeda malam ini. Suara tepuk tangan terdengar memenuhi ruangan saat seorang wanita dan seorang pria bergantian memasangkan cincin.

Di sisi lain, Davis tersenyum saat memasuki ruangan. Ini kali pertama dalam hidupnya sepanjang 25 tahun menghadiri sebuah pesta. Pria itu mempersiapkan penampilannya sebaik mungkin meski harus menguras tabungannya.

“Selamat atas pertunangan kalian, Ethan, Susan.”

Davis tiba-tiba terdiam ketika mendengar suara tersebut. Pria bertubuh tinggi itu seketika membeku saat melihat dua orang yang dikenalnya tengah berciuman di atas panggung. Senyum bahagianya lenyap dan berganti menjadi rasa sakit hati yang mendalam.

“Apa maksudnya semua ini?” Davis berkata cukup keras hingga perhatian semua orang tertuju padanya. Kerumunan tamu seketika terbelah dua ketika ia berjalan mendekat.

Semua keluarga Anderson tersenyum saat melihat Davis. Mereka sudah sejak lama tidak menyukai pria itu karena menganggapnya sebagai benalu tidak berguna. Malam ini adalah malam terakhir pria itu berada di keluarga mereka.

“Kau datang di saat yang tepat, Davis,” ujar Drake, pemimpin keluarga Anderson, “segera bawa piring-piring kotor itu ke dapur untuk kau cuci.”

Davis mengepalkan erat-erat. “Apa maksud semua ini?”

Drake berjalan mendekat pada Davis. “Apa kau tidak mendengar apa yang aku katakan barusan? Segera bawa piring-piring kotor itu ke dapur sekarang juga.”

Davis tidak menanggapi ucapan Drake. Ia masih terkejut dengan Susan dan Ethan yang tengah bergandengan tangan di atas panggung dengan busana senada. “Apa mereka berdua baru saja bertunangan?”

“Seperti yang kau lihat, putriku Susan baru saja bertunangan dengan Ethan. Mereka adalah pasangan yang sangat cocok dari segi apa pun. Siapa pun akan setuju dengan perkataanku.” Drake tersenyum lebar.

Davis menatap Susan dan Ethan bergantian. “Tapi kakek mengatakan kalau aku akan menikah dengan Susan satu bulan lagi. Aku yakin kau dan semua anggota keluarga Anderson mendengarnya saat kakek mengatakan hal itu.”

“Dasar brengsek! Siapa yang akan menikahkanmu dengan purtiku Susan?” Drake berteriak, mendekat pada Davis dengan langkah lebar. “Bercerminlah untuk tahu siapa dirimu dan di mana posisimu! Kau hanyalah sampah yang beruntung karena dibawa oleh ayahku ke keluarga Anderson. Apa kau pikir aku akan sudi menikahkan Susan dengan pria tidak berguna  dan tidak memiliki apa pun sepertimu?”

Davis menatap semua orang yang tertawa dan menatapnya penuh benci, kecuali Susan yang menoleh ke arah lain. “Aku tidak menerima pertunangan ini. Aku—”

Drake melayangkan tamparan pada Davis. Hampir semua orang menahan tawa saat melihat peristiwa itu, kecuali Susan yang hanya diam. “Apa kau pernah berpikir siapa dirimu di dunia ini? Ethan jauh lebih baik darimu dalam segala hal. Kau bahkan tidak memiliki kekayaaan, kedudukan maupun keluarga. Ucapan ayahku tempo hari tidak lain hanya karena dia sedang melantur sebab penyakit yang dideritanya. Siapa pun tahu jika kau tidak pantas untuk putriku Susan.”

Davis sudah terbiasa dipermalukan dan ditatap dengan penuh kebencian. Akan tetapi, ia tidak bisa menerima pertunangan ini.

Davis mencintai Susan sejak pertama kali bertemu wanita itu lima belas tahun lalu, tepatnya saat ia pertama kali datang ke keluarga Anderson sebagai anak adopsi. Susan adalah wanita yang memperlakukannya dengan baik meski beberapa bulan ini sikapnya jauh berubah.

Davis menoleh pada Ethan yang tengah menahan tawa. Ia belum lama mengenal pria bernama Ethan itu. Ethan beberapa kali berkunjung ke rumah ini dan berbicara dengan Drake. Akan tetapi, ia tidak menduga pria itu memiliki hubungan dengan Susan.

Davis berusaha mengingat di mana ia pernah melihat Ethan selain di rumah ini. Setelah berpikir keras, ia mengingat jika Ethan adalah pria yang pernah memukuli seseorang di pinggir jalan hingga tidak sadarkan diri. Ethan jugalah yang pernah pergi ke dalam hotel bersama empat wanita sekaligus.

“Enyahlah dari pesta ini secepatnya, Davis! Kau hanya menganggu kebahagian kami,” ucap Emmely, salah satu sepupu Susan.

“Satu-satunya alasan kenapa kau diizinkan datang ke pesta ini adalah karena kami ingin kau sadar siapa kau dan di mana posisimu. Kau sama sekali tidak pantas untuk Susan.” Rebecca, sepupu Susan yang lain, menambahkan.

“Pergilah sebelum aku menghajarmu, brengsek!” ancam Romeo meski ia tidak yakin dengan ucapannya karena Davis memiliki postur lebih tinggi dan lebih besar darinya.

Davis mendekat ke arah panggung. “Pria bernama Ethan itu tidak lain hanya ingin mempermainkan Susan. Aku pernah melihatnya memukuli seseorang di pinggiran jalan. Dia juga pergi bersama beberapa wanita ke hotel.”

“Apa maksudmu, sialan?” Ethan berteriak kencang, menuruni panggung dengan langkah terburu-buru. “Sampah sepertimu sama sekali tidak pantas berbicara apa pun tentangku.”

“Susan, tolong percayalah padaku. Ethan hanya ingin mempermainkanmu. Dia—”

“Brengsek!” Ethan melayangkan pukulan, tetapi serangannya dapat ditahan oleh Davis. Ia meringis karena Davis meremas pergelangan tangannya dengan kuat. “Lepaskan tanganku sialan! Kau tidak tahu siapa yang kau hina!”

“Lepaskan tangan kotormu dari Ethan!” Drake menampar Davis.

Romeo mengambil gelas, lalu menuangkan isinya pada Davis. “Pergilah sekarang juga!”

Davis menatap Susan yang sama sekali tidak menoleh padanya. Tubuhnya beberapa kali menerima tersiram air. Ia melepas genggamannya pada tangan Ethan, menatap satu per satu orang yang tengah menyiram air dan menatapnya penuh kebencian.

“Kau harus menerima akibat dari perbuatanmu, sampah!” Ethan bersiap memukul Davis.

Davis menangkis tangan Ethan, menarik kerah baju pria itu dengan kuat hingga Ethan sedikit terangkat. “Apa yang sebenarnya kau rencanakan, Ethan? Aku tahu kau hanya ingin mempermainkan Susan. Susan adalah wanita baik yang tidak boleh kau permainkan.”

Semua orang tampak terkejut, tetapi tidak ada yang berani mendekat.

Ethan bisa melihat kemarahan dari pancaran mata Davis. “Lepaskan aku sampah! Kau akan membayar mahal tindakanmu padaku!”

 “Hentikan, Davis! Kau sudah keterlaluan!” Susan tiba-tiba berteriak, menuruni panggung dengan langkah terburu-buru.

David perlahan melepas cengkeraman, melihat Susan yang menatapnya dingin. Saat akan bicara, Susan tiba-tiba menamparnya.

“Susan,” gumam Davis tak percaya. Dibandingkan tamparan Drake, tamparan Susan jauh lebih menyakitkan karena membuat hatinya terluka. “Susan, aku—”

“Davis, dengarkan aku baik-baik.” Susan mengembus napas panjang. “Aku dan Ethan sudah resmi bertunangan dan kami akan menikah satu bulan lagi. Aku sama sekali tidak memiliki perasaan apa pun padamu. Aku juga tidak akan menikah denganmu sekalipun kakek memintaku. Aku tidak membencimu, tapi kau bukanlah pria pilihanku. Aku berhak memilih pria yang terbaik untukku, begitupun denganmu.”

“Davis, kau sudah keterlaluan karena menuduh Ethan, tapi kau sama sekali tidak bisa membuktikan tuduhanmu.”

Ethan tersenyum, mengandeng tangan Susan. “Apa kau dengar apa yang dikatakan tunanganku? Dia sama sekali tidak menyukaimu. Jadi, aku harap kau tidak menganggu hubungan kami.”

Davis menunduk, mengepal tangan erat. Semua bayangan kedekatannya dengan Susan seketika bermunculan. Susan memang tidak pernah menunjukkan ketertarikan padanya. Susan hanya memperlakukannya lebih baik dibandingkan anggota keluarga Andreson yang lain.

“Susan, percayalah padaku kalau Ethan bukan pria yang baik untukmu. Dia—”

Susan membelakangi Davis. “Pergilah, Davis. Aku tidak ingin melihatmu lagi.”

“Susan, aku ….” Davis mendapati semua orang tersenyum ketika melihatnya hancur. Ia berbalik perlahan, melirik Susan sekilas, berjalan meninggalkan ruangan.

Davis tidak memedulikan suara tawa dan hinaan dari orang-orang. Ia datang dengan senyum bahagia, tetapi pulang dengan hati dan harga diri yang terluka. Wanita yang dicintainya memilih pria lain dan ia sama sekali tidak bisa melakukan apa pun.

Davis berhenti ketika mendengar suara langkah kaki mendekat. Begitu berbalik, ia mendapati Drake sudah berdiri di depannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mieza Mohd
perlukan MC merendah diri demi seorang perempuan. kalau udah ngak suka tinggalkan usah ba bi bu..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sistem Pewaris Terhebat   955

    Acara ulang tahun digelar beberapa menit kemudian. Para tamu duduk di kursi masing-masing, menikmati hidangan.Susan tampak cantik dengan gaun merah dan riasan yang sempurna. Wanita itu sengaja menyewa perias profesional untuk mendandaninya malam ini. Ia ingin terlihat sempurna di depan semua orang, terutama Davis. Akan tetapi, ucapan Drake sebelum acara membuatnya sedikit kesal sekaligus terkejut.Drake meminta Susan untuk bisa menjalin hubungan dengan Harry. Ia menganggap kalau pria itu jauh lebih baik dari segi apa pun dibandingkan Davis.Susan merasa tidak percaya diri jika harus mendekati Harry. Pria itu berada di level yang berbeda dengannya. Ia tidak ingin direndahkan, apalagi dijadikan sebagai permainan semata.Susan memotong kue, tersenyum saat para tamu bertepuk tangan. Ketika menoleh pada Davis, ia seketika terbawa ke masa lalu. Momen-momen kebersamaan mereka terus bermunculan. Hatinya sesak saat mengingat perlakuannya pada Davis di acara pertunangannya dengan Ethan.Susan

  • Sistem Pewaris Terhebat   954

    Di saat Davis dan yang lain bersiap untuk merayakan hari ulang tahun Susan, Mike justru tengah mondar mandir di dalam kamar. Pria itu mengembus napas panjang berkali-kali, mengusap wajah sesekali. Detak jarum jam seperti jarum yang menusuki sekujur tubuhnya.Mike duduk di sofa, memijat kening berkali-kali. Dadanya terasa sangat sesak sehingga napasnya menjadi tersengal-sengal.Mike mengamati kedua tangannya, menoleh ke cermin. “Mario mengamuk sehingga dia menyakitiku. Para pengawal dan dokter bahkan harus membuatnya tidak sadarkan diri.”Mike bersandar di kursi, terdiam sejenak. “Aku harus memberikan jawaban pada Daniel mengenai Mario. Aku ... sejujurnya masih bingung siapa pria yang mengamuk itu. Apakah dia benar-benar Mario yang sedang bersandiwara, atau dia adalah pengawal bernama Athan yang berubah menjadi Mario?”Mike tenggelam dalam lamunan, mengepalkan tangan erat-erat. “Mario memang pernah depresi dan nyaris mengakhiri hidupnya berkali-kali. Akan tetapi, dia tidak pernah menya

  • Sistem Pewaris Terhebat   953

    [Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 42 (3425/4200)][Health Point: 60/60][Kekuatan: 60 | Pertahanan: 61 | Kecerdasan: 60 | Kelincahan: 60][Money Power: $30.4923.160.000]Suasana rumah tampak sangat ramai saat ini. Davis dan yang lain tengah bersiap-siap untuk pergi ke pesta ulang tahun Susan di kediaman keluarga Anderson.Davis mengamati penampilannya di cermin, menoleh pada sebuah tas di atas meja. “Satu tahun yang lalu, aku hanya bisa memberikan kado kecil di ulang tahun Susan. Aku tidak menduga waktu satu tahun sudah berlalu, dan keadaanku sudah sangat berbeda sekarang.”Davis mengelus Dey. “Kau harus tetap berada di sini selama aku dan yang lain pergi, Dey. Ada beberapa anggota keluarga Anderson yang alergi terhadap kucing.”Dey mengeong beberapa kali, mengikuti Davis keluar ruangan.Davis menuruni tangga, mengamati Angela dan Elena yang sibuk memeriksa penampilan Sarah dan Elora. “Mereka mempersiapkan penampilan dengan sangat baik.”“Kenapa kau belum be

  • Sistem Pewaris Terhebat   952

    Tiga hari berlalu dengan cepat. Jack, Edwin, Russel, dan Roland sudah mulai memahami kemampuan cairan itu. Mereka melakukan percobaan pada para bawahannya dan sepakat kalau cairan memang sangat berguna. Akan tetapi, mereka masih harus berpikir ulang jika ingin menyerang Davis. Henry Tolando masih menjadi momok mengerikan bagi mereka.Jack dan Russel terlibat perseteruan setelah serangan kelompok masing-masing beberapa hari terakhir. Meski pertarungan terjadi di beberapa wilayah, tetapi mereka belum berniat untuk mencaplok wilayah musuh.Meski tidak terlibat dari perseteruan, Edwin tetap menyiagakan pasukannya untuk waspada terhadap serangan musuh. Ia sudah kehilangan setengah wilayah kekuasaannya, dan ia tentu tidak ingin merasakan hal yang sama.Roland tengah berada di dalam kamar. Ia merasa kesal sekaligus senang di waktu bersamaan. Para mantan anggota kelompoknya sebagian besar menolak untuk bergabung kembali, dan hal yang membuatnya tersenyum adalah pasukannya berhasil mengumpulka

  • Sistem Pewaris Terhebat   951

    Roland segera menghubungi beberapa bawahannya setelah berbicara dengan Rix. Ia menyusun rencana sebaik mungkin untuk mengambil alih wilayah kekuasaannya. Ia tentu tidak ingin kehilangan kesempatan ini begitu saja. Ia sudah muak berada di posisi kalah.“Hampir sebagian besar anggota kelompok sudah pergi setelah seluruh wilayah kekuasaan Green Shark diambil alih musuh. Aku pikir perlu beberapa waktu untuk mengumpulkan mereka kembali. Aku menduga anggota lama akan sulit untuk dibujuk, kecuali jika mereka mendapatkan sesuatu,” ujar salah satu bawahan Roland sembari menunduk ketakutan.Pria lain menyahut sembari melirik Roland sekilas, “Aku harus setuju dengan perkataan itu, Bos. Jika kau tetap berencana untuk mengambil alih wilayah dalam waktu dekat dan anggota-anggota lama tetap enggan untuk kembali bergabung, salah satu cara yang bisa kau pilih adalah menyewa para berandal dari kota lain. Sayangnya, kesetiaan mereka akan sangat tipis. Mereka bisa saja beralih haluan jika musuh memberika

  • Sistem Pewaris Terhebat   950

    [Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 42 (2825/4200)][Health Point: 54/60][Kekuatan: 60 | Pertahanan: 61 | Kecerdasan: 60 | Kelincahan: 60][Money Power: $30.492.560.000]Malam yang panjang akhirnya berganti pagi. Langit tampak mendung di beberapa lokasi. Meski begitu, suasana pusat kota tampak ramai.Davis bangun dalam keadaan bugar, bersiap untuk berolahraga. Ia menekan tombol, menoleh pada tirai yang otomatis terbuka. Ketika turun dari ranjang, ia teringat dengan latihan semalam.“Aku masih gagal menyelesaikan tugas di ruangan simulasi semalam. Latihan semakin sulit dari waktu ke waktu, tetapi aku sangat menyukai latihan itu.” Davis mengepal tangan erat-erat, menoleh pada Dey yang mengelus kakinya. “Aku tidak akan terlihat bodoh lagi saat bertemu dengan si pria misterius itu.”Davis mengecek ponselnya, terkejut saat membaca sebuah pesan. “Pasukan Black Lizard menyerang wilayah Blue Turtle semalam. Mereka melarikan diri setelah membuat kekacauan.”Davis ters

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status