Davis terdorong mundur hingga terdesak ke dinding bangunan. Saat penjaga akan melumpuhkannya, ia menendang bagian vital si penjaga, menarik kerah baju pria itu, lalu melemparkannya ke bawah dengan kuat.
[Ding]
[Sub Quest : Kalahkan Keempat Penjaga dalam Waktu Dua Menit : 4/4]
[Host berhasil menyelesaikan Sub Quest]
[Hadiah 5 EXP + $50.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda]
[Nama Host : Davis]
[Keluarga : Miller]
[Status Pewaris : Level 1 (15/100)]
[Health Point : 16/20]
[Kekuatan : 12 | Pertahanan : 13 | Kecerdasan : 13 | Kelincahan : 12]
[Money Power : $999. 040.000]
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 42 menit 30 detik]
Davis tersenyum ketika melihat empat penjaga terbaring tak jauh darinya. “Aku bisa mengalahkan keempat penjaga tepat waktu. Tubuhku bergerak dengan sangat ringan.”
Davis menatap keempat penjaga, tersenyum. “Sesuai janji, kalian harus membiarkanku memasuki Heavan Hall.”
Davis berjalan melewati orang-orang yang mengurumuni jalan. Saat akan memasuki pintu, tiba-tiba sepuluh penjaga keluar dari pintu.
“Cepat bawa pengemis itu dan seret dia ke penjara. Dia sudah melakukan kekerasan pada penjaga lain,” kata salah satu penjaga.
“Aku sudah memenangkan pertarungan dan kalian harus membiarkanku masuk. Kalian harus menepati janji,” protes Davis.
“Kami tidak pernah berjanji akan membiarkanmu masuk.” Salah seorang penjaga yang dikalahkan Davis berbicara.
[Waktu penyelesaian quest utama : 42 menit]
Davis menggertakkan gigi karena amarah yang menggebu-gebu. Ia sudah berjuang untuk mengalahkan para penjaga, tetapi mereka justru ingkar janji. Davis mengembuskan napas panjang. Meski tidak adil, ia sudah terbiasa dengan hal seperti ini.
“Kalian tidak perlu mengusirku. Aku akan pergi.”
Davis berbalik, melewati kerumunan pejalan kaki. Ia melihat sebuah bangunan yang tidak kalah mewah dengan Heavan Hall di seberang jalan. Tanpa pikir panjang, ia menyebrang jalan, tak memedulikan pegendara mobil yang memakinya dan juga beberapa penjaga yang sedang mengejarnya.
Davis berhenti tak jauh dari bangunan bertuliskan Paradise Street. Ia tidak terlalu hapal tempat ini, tetapi dilihat dari catatan di bawah plang toko, bangunan ini menawarkan hal yang sama dengan Heavan Hall.
Seorang wanita yang berjaga di depan bangunan seketika mendekat. Wajahnya tampak tidak ramah. “Apa yang kau butuhkan?”
“Apa yang bisa kalian berikan padaku?” Davis balik bertanya.
Wanita itu memutar bola mata, membalas ketus, “Pergilah sebelum aku mengerahkan penjaga untuk mengusirmu.”
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 41 menit]
Davis memberikan kartu hitamnya pada wanita itu. “Aku menginginkan fasilitas terbaik dari tempat ini sekarang.”
Pegawai wanita itu menerima kartu Davis dengan kasar. Ia tiba-tiba membulatkan mata lebar-lebar saat mengetahui jika kartu itu adalah kartu khusus terbatas yang hanya dimiliki oleh orang-orang kalangan ekslusif di dunia.
Pegawai wanita itu mengamati Davis dan kartu di tangannya bergantian. “Dari mana kau mendapatkan kartu ini? Apa kau mencurinya dari seseorang?”
“Itu kartu milikku. Aku tidak mencurinya dari siapa pun.”
“Tunggu sebentar.” Pegawai wanita itu dengan memasuki bangunan dengan terburu-buru, lalu kembali dengan seorang wanita tua yang merupakan manajer Paradise Street.
“Selamat datang, Tuan Davis. Sebuah kehormatan bagi kami karena Anda berkunjung ke tempat kami. Kami siap melayani Anda dengan sebaik mungkin.” Seorang wanita yang merupakan Manajer Paradise Street dan pegawai wanita tadi membungkuk hormat.
Davis terkejut ketika mendapati hal itu. Ia hanya bertindak asal ketika memberikan kartu itu pada pegawai tadi. Jika ia diusir, ia bisa mencari tempat lain.
Penjaga yang akan menangkap Davis tiba-tiba berhenti dengan wajah erkejut.
“Kenapa kalian membungkuk padaku?” tanya Davis kebingungan.
“Tuan Davis, Anda adalah pemilik kartu khusus terbatas yang hanya dimiliki oleh orang-orang dengan level ekslusif di dunia. Kami tentu harus memberikan pelayan terbaik pada Anda,” jelas si manajer.
“Jadi kartu itu sungguhan?” gumam Davis, “seharusnya aku langsung memberikan kartuku pada penjaga di Heaven Hall. Tapi, jika aku melakukannya, aku tidak akan mendapat 5 EXP dan uang sebesar $50.000.”
“Apa yang Anda butuhkan, Tuan Davis?”
“Aku membutuhkan beberapa baju baru, penampilan baru, makan malam dan tempat menginap sekarang. Bisakah kalian menyediakannya?”
“Tentu, Tuan Davis. Silakan ikuti kami.” Si manajer dan pegawai wanita memasuki bangunan lebih dahulu.
Davis menoleh pada para penjaga yang masih terkejut dan menunduk ketika tidak sengaja menatapnya. “Aku yakin kalian mendengar apa yang dikatakan wanita tadi. Kalian beruntung karena aku tidak menyeret kalian ke penjara. Pergilah dari hadapanku sekarang sebelum aku berubah pikiran.”
Davis merasa sangat puas setelah mengatakan hal tersebut, terlebih ketika melihat wajah pucat para penjaga. “Jadi inikah rasanya memiliki uang?”
Davis memasuki bangunan Paradise Street, terkagum-kagum dengan dekorasi bangunan yang luar bisa indah. Ini kali pertama ia memasuki sebuah bangunan mewah. Para pegawai berbaris rapi dan membungkuk saat menyambutnya.
“Jadi sistem yang kuterima benar-benar sungguhan. Ini luar biasa.”
“Tuan Davis, kami sudah menyiapkan semua kebutuhan Anda.”
“Aku ingin mandi lebih dulu, merapikan penampilanku, lalu makan malam.”
Davis mengikuti lima pegawai wanita ke sebuah kamar yang sangat luas. Ia kembali terkejut ketika melihat dekorasi ruangan yang begitu mewah dan fasilitas yang sangat lengkap.
“Anda bisa meminta kami untuk membersihkan tubuh Anda, Tuan Davis,” ujar salah satu pegawai wanita.
“Apa?” Davis terkejut hingga pipinya memerah. Mandi dengan bantuan para pelayan wanita akan menjadi pengalaman menyenangkan, tetapi ia belum siap untuk hal itu. “Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri.”
Davis memasuki kamar mandi, mengunci pintu. Ia menatap dirinya di cermin. “Aku terlihat sangat buruk. Tapi aku senang karena sistem yang kumiliki sungguhan. Dengan uang sebanyak itu, aku bisa hidup dengan layak di kota ini. Aku juga bisa melakukan apa pun.”
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 38 menit 30 detik]
“Aku harus bergegas.”
Lima menit kemudian, Davis keluar dari kamar mandi. Ia mengikuti kelima pelayan wanita ke sebuah barber. Untuk sekali lagi, Davis terkagum-kagum melihat dekorasi bagunan. Ia seperti berada di alam mimpi ketika mendapatkan perlakuan istimewa seperti sekarang.
Davis tersenyum sepanjang seorang pria memotong dan menata rambutnya. Ia sangat puas dengan hasilnya. “Aku benar-benar terlihat berbeda.”
[Waktu penyelesaian quest utama : 20 menit ]
Davis berpindah ke outlet pakaian. Ia mencubit perut di sela-sela memilih beberapa baju, sepatu, jam tangan dan kacamata untuk memastikan jika semua ini bukan mimpi.
Davis memakai satu pakaian, sepatu, dan jam tangan yang baru saja dibelinya. Ia terlihat sangat tampan, berbanding jauh dengan saat ia pertama kali datang ke tempat ini.
[Waktu penyelesaian quest utama : 10 menit ]
“Makan malam Anda sudah siap, Tuan.”
Davis mengikuti lima pegawai ke rooftop gedung. Sebuah meja dengan makanan dan minuman lezat sudah tersedia. Beberapa pemain musik tengah memainkan sebuah lagu merdu. Ini tempat sempurna untuk menikmati makan malam, pikirnya.
Davis duduk di kursi, menatap satu per satu pegawai wanita di dekatnya.
“Apa Anda menginginkan seorang rekan untuk menemani Anda makan malam, Tuan Davis?” tanya salah satu pegawai dengan lembut.
Tawaran itu terdengar sangat menarik, tetapi Davis ingin menikmati makan malam sendirian. “Tinggalkan aku sendiri. Aku akan memanggil kalian jika aku membutuhkan sesuatu.”
Kelima pegawai wanita itu tetap tersenyum meski kecewa dengan perkataan Davis. Wanita mana yang tidak tertarik dengan pria yang memiliki banyak uang. Mereka meninggalkan Davis sendirian.
Davis mencubit pahanya dengan keras, menampar pipi beberapa kali. “Ini benar-benar kenyataan. Aku diperlakukan seperti orang kaya sungguhan. Siapa sangka jika sebelumnya aku hanyalah seorang pria yang diperlakukan seperti sampah. Aku harus berterima kasih pada kakek Sebastian untuk hal ini.”
Davis menikmati makan malam dengan bahagia. Setelah melewati deretan peristiwa menyakitkan, ia justru mendapatkan hal tidak terduga.
[Ding]
[Host berhasil menyelesaikan Quest Utama]
[Waktu penyelesaian quest utama : 5 menit]
[Host mendapatkan tambahan 1 exp + $1.000 Money Power karena berhasil menyelesaikan quest lebih cepat dari waktu yang ditentukan]
[Hadiah 51 exp + $501.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda]
[Nama Host : Davis]
[Keluarga : Miller]
[Status Pewaris : Level 1 (66/100)]
[Health Point : 20/20]
[Kekuatan : 12 | Pertahanan : 13 | Kecerdasan : 13 | Kelincahan : 12]
[Money Power : $999. 541.000]
“Aku berhasil menyelesaikan quest.” Davis tersenyum saat melihat deretan informasi di layar hologram. Ketika menoleh ke kaca jendela, ia terkejut karena tidak melihat pantulan layar hologram.
Hujan semakin mengguyur deras dari waktu ke waktu. Petir menggelegar sangat keras, membuat keadaan menjadi terang untuk sesaat.Daisy mondar-mandir di dalam kamar. Wanita itu tidak bisa tertidur meski waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam.Daisy mengembus napas panjang, mengintip keadaan luar melalui jendela. “Astaga, aku merasakan firasat buruk sejak tadi.”“Aku tidak bisa menghubungi ayah. Dia bahkan tidak membalas pesanku. Setiap aku bertanya pada para pengawal, mereka mengatakan kalau Ayah baik-baik saja.”Daisy menutup tirai, menjatuhkan tubuh di sofa, menyalakan televisi. Ia termenung meski televisi menampilkan sebuah adegan menarik.“Aku tidak akan bisa tenang sebelum Ayah menghubungi atau membalas pesanku.” Daisy mengganti saluran televisi berkali-kali. Saat akan mematikan TV, ia justru terdiam saat melihat sebuah adegan.“Astaga!” Daisy mematikan televisi, melempar remote. “Aku benar-benar sangat takut sekarang. Aku takut kalau Ayah dan yang lain menjalankan mereka untu
Sebuah mobil melaju sangat kencang di jalan raya, melewati beberapa kendaraan. Jalanan tampak sangat ramai malam ini. Lampu jalan dan lampu dari gedung-gedung pencakar langit menjadi pemandangan umum. Seorang pria tampan sedang mengamati kemacetan di jalan seberang, tersenyum saat mendapatkan sebuah notifikasi. “Aku memang harus mengakui kemampuanmu, Theo. Kau sangat layak menjadi pemimpin Shibacorm.” Edgar tersenyum. “Kau bereaksi sangat cepat setelah mendapatkan informasi dari para anggotamu.”“Aku seharusnya mengirim banyak robotku ke markasmu.” Edgar berpura-pura mengecek ponsel. “Kau mengganggu anggotaku, dan kau harus menerima balasannya.”Mobil melaju semakin cepat, memasuki jembatan besar yang menghubungkan dua pulau kecil. Hujan mendadak mengguyur sangat deras. Edgar mengamati langit hitam. “Sepintar dan sehebat apa pun seseorang, tidak ada siapa pun yang bisa memastikan dan mengendalikan masa depan.”Edgar menerima sebuah panggilan, tersenyum. Edgar mengirimkan pesan pad
Sebuah barier mendadak muncul, melindungi Dylan dan Dustin. Theo tersenyum sembari menekan pedangnya lebih kuat dan dalam. Serangan pedang itu berhasil menembus pelindung dan menghancurkannya. Dylan segera mendorong Dustin menjauh, menggigit bibir saat pedang mendadak menancap di perutnya. “Dia memindahnya pedangnya ke dekat tubuhku dengan sangat cepat.”“Dylan.” Dustin bersiap menyerang, tetapi serbuan misil mendadak muncul di depannya. “Kalian tidak akan lolos kali ini,” ujar Theo sembari memanggil puluhan pedang listrik. Dalam sekejap mata, pedang-pedang itu melesat ke arah Dylan dan Dustin. Sebuah barier muncul untuk melindungi Dylan dan Dustin. Akan tetapi, sebelum berhasil menahan serangan, barier itu mendadak hancur berkeping-keping. Pedang listrik kembali melesat sangat cepat, mengincar Dylan dan Dustin.Sebuah ledakan besar mendadak terjadi, disusul oleh angin kencang dan asap hitam yang menyebar ke sekeliling. Theo, Green, Black, dan Dark mundur sesaat, lantas kembali m
“Apa?” Dustin, Sonny, dan Reno sontak terkejut. Layar-layar besar seketika menunjukkan keadaan berbagai lokasi di markas. Layar beralih menunjukkan sebuah portal yang terbuka di wilayah utara. “Apa mungkin Edgar yang membuka portal?” tanya Dustin sembari mengetik dengan cepat. Pandangannya sama sekali tidak beralih dari layar, begitu pun dengan jari-jarinya yang terus menempel pada papan ketik. “Edgar?” Reno terkejut. “Apa yang kau maksud adalah ketua?” Dylan mengepalkan tangan erat-erat, merasakan firasat buruk. “Portal lain terbuka di ... Shibacorm! Mereka datang menyerang.”Portal pertama mendadak menghilang dalam sekejap. Tak lama setelahnya, sebuah portal yang berada di luar kawasan markas terbuka. Para robot muncul dengan sangat cepat, menyebar ke sekeliling area. Para robot penjaga segera bergerak untuk menghentikan serangan robot musuh. Sistem mengaktifkan level keamanan tertinggi. “Mereka sudah tahu lokasi persembunyian kita. Kita harus segera pergi dari tempat ini seka
Puluhan mobil terjebak macet di sebuah lampu merah. Semakin malam, semakin hidup suasana pusat kota. Para pejalan kaki tampak memadati trotoar, saling berbincang. Para pengunjung tampak keluar masuk ke kafe dan outlet. Di salah satu mobil, seorang pria berkacamata tampak sibuk dengan sebuah laptop. Ia membenarkan kacamata yang turun berkali-kali. Pria itu tersenyum saat jari-jarinya mengetik dengan cepat. “Aku tidak mendapatkan informasi apa pun mengenai Davis di internet, bahkan di deep web sekalipun. Dia semakin membuatku tertarik.”Gio memotret gambar Davis. Ia terdiam saat foto mendadak menghilang dari galeri. “Seperti yang Henry Tolando katakan, foto Davis menghilang dengan misterius. Seseorang tampaknya tidak ingin wajahnya terekspos.”Gio menutup laptop, menoleh ke jalanan. “Aku tidak sabar untuk segera pulang dan membongkar identitas aslimu, Davis. Aku tidak ingin mengecewakan Henry Tolando sekaligus kehilangan uang darinya. Aku pun penasaran denganmu, Davis.”Kendaraan-kend
Davis tengah berlatih dengan Alvin di ruangan olahraga. Ia berusaha untuk mendaratkan serangan meski berkali-kali justru terkena serangan. Davis ambruk berkali-kali, kembali bangkit, dan berusaha menyerang. Akan tetapi, semakin ia berusaha untuk menang, semakin sengit pula perlawanan Alvin. Sebastian, Sonya, Eric, Sammy, dan yang lain menonton latihan di sisi arena. “Davis tampak sangat bersemangat akhir-akhir ini.” Sonya melirik Sebastian sesaat. “Jika dia bisa melewati hari-hari buruk selama ini, dia pasti bisa bertahan dalam berbagai situasi.”“Kau benar, Sonya. Meski begitu, aku tetap mengkhawatirkan Davis. Aku sudah menganggapnya sebagai cucuku.”“Jangan sampai kau terbawa perasaanmu, Simon. Davis adalah putra dari master kita. Sedekat apa pun kau dengan dia, selalu ada jarak di antara kau dan dia.”Sebastian tertawa. “Kau benar.”“Perlawanan yang bagus. Sayangnya, kita harus mengakhiri latihan hari ini dengan cepat.” Alvin melesat menuju Davis, melompat tinggi, menghantam ten