Dylan menekan sebuah tombol, dan seketika saja gelombang memancar ke beberapa orang.Dylan mengembus napas panjang, memasukkan kembali kotak ke dalam lemari. Ia tercenung selama beberapa waktu, meninggalkan ruangan. “Itu adalah jalan terbaik untuk semua orang. Mereka harus melupakanku. Aku akan mempercayakan semuanya pada Dalton sekarang.”Dustin menoleh singkat pada Dylan, merenggangkan badan beberapa kali. “Sonny dan Reno baru saja mengirimkan pesan mengenai lokasi mereka. Kita bisa bertemu dengan mereka.”“Itu kabar bagus. Kita memang harus bersama untuk sekarang agar saling membantu dan menolong satu sama lain,” jawab Dylan sembari mendekat. “Jangan mengkhawatirkanku, Dustin. Aku baik-baik saja.”Dustin mendengkus kesal. “Siapa yang mengkhawatirkanmu, brengsek? Aku sama sekali tidak peduli padamu. Aku hanya ... hanya sedikit penasaran kenapa kau mendadak semakin menjengkelkan. Jangan menggangguku!”Dylan tersenyum. “Kau terlihat lucu saat kau mengomel.”“Sialan!” Dustin menggerakk
Matahari bersinar terang setelah hujan mengguyur sangat deras di beberapa tempat. Lalu lalang kendaraan terlihat memadati jalan raya.Di sebuah rumah yang jauh dari keramaian, beberapa robot terbang untuk mengawasi keadaan sekitar.Dalton terdiam saat mengamati beberapa layar yang menampilkan kondisi Daniel, Donald, dan yang lain. Pria itu mengembus napas panjang, merenggangkan badan beberapa kali.Dalton terdiam cukup lama, mengetuk-ngetuk jari di meja. “Sejujurnya, aku merasa aneh dengan Dariel akhir-akhir ini. Sistem memang masih menampilkan Dariel, tetapi sistem berjalan lebih lambat dibandingkan saat mengawasi anggota keluarga Miller yang lain.”Dalton menoleh pada sebuah layar kosong. “Aku sudah mencoba berbagai cara, tetapi aku masih belum menemukan keberadaan Dariel. Dia menghilang setelah terjatuh ke jurang. Chris dan Adrian pun tidak tahu di mana keberadaannya.”“Aku sudah mengecek hingga berkali-kali, tetapi sistem tidak menemukan sesuatu yang aneh.” Dalton berdiri dari kur
David terdiam cukup lama, memejamkan mata erat-erat. Beragam pertanyaan terus memenuhi dan menyesaki pikirannya.David tampak sangat lelah karena ia terjaga hingga semalaman. Ia hanya tertidur sekitar satu jam, dan terbangun saat mendengar suara Dion.Dion masih berada di samping David, terdiam. Ia cukup terkejut dengan kabar hasil pertarungan Daniel dan yang lain. Ia mengira jika Daniel akan memenang pertarungan, tetapi kabar yang ia dapatkan justru berkata lain.David mengembus napas panjang, berjalan menuju jendela, mengamati gerimis yang masih membasahi halaman. “Apa yang sebenarnya terjadi?”David mengepalkan tangan erat-erat. “Apakah Dariel benar-benar hilang, atau semua itu hanya rencana Daniel untuk mengecoh Donald dan yang lain?”“Dennis, Dawson, Deavon, dan putra putrimu mereka terluka cukup parah, sedangkan Donald dan Deric nyaris tidak terluka sama sekali.” David memejamkan mata. “Apa yang sebenarnya terjadi? Aku cukup sulit menebak situasi.”David melirik Dion sekilas, se
Eren mengamati informasi di layar hologram, tertawa terbahak-bahak. “Kau bersembunyi di tempat yang menarik, Dariel. Sayangnya, aku tidak bisa mendekatimu karena sistem pertahananmu aktif. Aku tidak ingin terlibat dengan orang-orang yang memberikanmu sistem sekarang. Mereka sering kali membuatku muak dan lelah.”Eren melompat ke arah dahan pohon, mengamati keadaan sekeliling. Layar menunjukkan beberapa titik yang berjalan sangat cepat menuju lokasi gua.“Orang-orangmu sedang mencarimu, Dariel. Mereka tidak akan bisa menemukanmu meski memeriksa gua hingga berkali-kali sebab sistemmu mengaktifkan mode kamuflase. Aku penasaran sampai sejauh mana kau akan berada di gua itu.”“Aku harap kau tidak akan lama berada di sana. Aku ingin sedikit bermain-main denganmu.”Tiga buah mobil menepi tak jauh dari Eren berada. Orang-orang berseragam hitam seketika keluar dari mobil, menyebar ke berbagai arah.Hujan mulai reda, tetapi udara masih tetap dingin dan langit masih sangat gelap. Angin berembus
“Daisy!”Dennis tiba-tiba terjatuh ke lantai. Kepalanya membentur pintu cukup keras hingga berdarah. Air mata mengalir meski ia sudah sepenuhnya kehilangan kesadaran.Para pengawal bergegas membawa Dennis ke ruangan, memanggil para dokter untuk segera menangani pria itu. Para dokter segera mengecek keadaan pria itu, mengobati lukanya.Hujan masih mengguyur sangat deras, disusul oleh angin yang semakin kencang. Para pengawal menjaga ketat sebuah rumah sakit di pusat kota dan wilayah sekitarnya.Di tengah dinginnya udara, Daisy terbaring tidak sadarkan diri di ranjang dengan tubuh penuh luka. Beragam alat medis terpasang di tubuhnya. Keadaan serupa juga terjadi pada Darwin, Dante, Danny, Devatto, dan juga Dorothy.Dawson dan Deavon mengalami luka cukup parah karena serangan semalam. Mereka tidak sadarkan diri di ruangan masing-masing. Para pengawal mereka menjaga dengan sangat ketat.Sementara itu, Donald hanya mendapatkan beberapa luka ringan. Pria itu mengamati pemandangan luar melalu
Hujan mengguyur dengan sangat deras. Udara menjadi lebih dingin dibanding kemarin. Meski begitu, suasana pusat kota masih tampak ramai seperti biasanya.Henry Tolando menatap sebuah rumah di depannya, mendengkus kesal. Ia sangat terkejut saat mendengar kabar soal perseteruan keluarga Miller. Akan tetapi, hal yang membuatnya terkejut adalah Davis sama sekali tidak memberitahunya mengenai kabar tersebut.“Dasar brengsek! Aku memang seharusnya menemuimu semalam, Davis!”Henry Tolando turun dari mobil, bergegas menuju rumah. “Bukakan pintu untukku sekarang! Aku ingin bertemu dengan Davis sekarang!”Benjamin segera menghubungi Sammy, membukakan pintu.Henry Tolando memasuki rumah terburu-buru, mengamati keadaan sekeliling. Ia menoleh ke lantai atas, mengepalkan tangan erat-erat. “Di mana Davis sekarang? Apakah dia masih tidur? Dasar pemalas!”Henry Tolando duduk di sofa. “Apa yang sebenarnya kau pikirkan, Davis?”Sebastian keluar dari kamar terburu-buru setelah mendapatkan kabar dari Sammy