Share

290

Dylan tidak mengalihkan pandangan sedikit pun dari layar selama beberapa menit. Kepalan tangannya menguat bersamaan dengan tatapannya yang menunjukkan amarah yang menggebu-gebu. Kenangan masa lalu memenuhi pikirannya saat ini.

Suara denting jam terdengar di heningnya ruangan. Kesunyian membuat Dylan tertarik ke masa lalu. Ia merasa kehidupannya sangat bahagia sampai kebahagian itu hancur lebur karena sebuah pengkhianatan dari orang yang sangat dipercayanya.

“Semua ini berawal dari kebobohanku, kebodohan karena aku mempercayai orang sepertimu, Mario. Aku sudah menganggapmu sebagai saudaraku, tapi kau justru menusukku dari belakang. Kau bekerja sama dengan Daniel dan saudara-saudaranya untuk menghabisi Damian, Domonique, Davis, dan juga aku.”

“Kau yang membuat kami hidup dalam penderiataan selama bertahun-tahun. Kau yang sudah membuat kami terpisah. Kau hidup dalam kesenangan di saat kami hidup dalam penderitaan berkepanjangan. Andai saja aku tidak mempercayaimu, andai saja aku tidak me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status