“Orange!” teriak Green saat Orang tertarik dengan sangat cepat. Ia bergegas berbalik, terbang menuju Orange. Orange mendengkus kesal, berusaha melepaskan tarikan. Ia terdiam saat melihat sebuah portal yang mendadak terbuka. “Seseorang berada di dalam portal. Apakah dia yang menangkap Yellow dan White?”Green mengeluarkan serangan pada tali yang terus menarik Orange. Akan tetapi, ia lengah dengan serangan dari samping kiri dan kanan sehingga ia terpental ke belakang. Orange menarik dirinya ke arah berlawan. Meski begitu, ia masih juga tertarik ke arah portal. “Kalaupun aku tertangkap, Green tidak boleh tertangkap. Haru ada seseorang yang selamat.”Orange menoleh ke belakang, berbicara melalui sebuah alat. “Jangan menolongku! Pergi sekarang, sialan!”Green muncul di dekat Orange. Saat akan menyentuh pria berambut orange itu, sebuah kotak mendadak muncul dan mengurungnya. “Sial!” gerutu Green sembari berusaha melepaskan diri. Orange terkejut saat portal menghilang, begitu pun dengan
Davis mengamati keadaan Sebastian setelah mengecek riwayat panggilan. “Kakek baik-baik saja. Dia terlalu mengkhawatirkanku.”Davis tiba-tiba terdiam saat mengingat kejadian di pantai tempo hari. “Kakek mengatakan jika dia mendapatkan firasat buruk saat aku bertarung dengan si pria bertopeng. Firasatnya menjadi kenyataan karena aku berada dalam bahaya saat itu.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Apa mungkin akan terjadi sesuatu yang berbahaya padaku malam ini sehingga aku sangat khawatir?”“Aku harap dugaanku salah.”Davis mengecek keadaan rumah. “Sonya, Sanu, Ben, George, dan yang lain tengah memeriksa keadaan rumah. Mereka tampak sangat ... serius.”Davis beralih pada Sebastian kembali, terdiam saat melihat Sebastian melepaskan bajunya. “Apa yang terjadi pada tubuh Kakek? Tubuhnya penuh dengan .... bekas luka? Aku tidak pernah melihat hal ini sebelumnya.”Davis menggeleng beberapa kali, mengucek mata. Ia masih terkejut saat melihat tubuh yang penuh bekas luka Sebastian. “Kakek tid
Sebastian buru-buru menyimpan ponsel di saku baju. “Ya, aku baik-baik saja, Davis. Drake baru saja mengirimkan pesan padaku. Dia, Louise, dan Ivan akan langsung pergi ke lokasi pertemuan dengan Tuan Henry.”“Aku mengerti.” Davis mengangguk, menatap cahaya dari ponsel di saku baju Sebastian. “Aku akan mengantarmu ke kamarmu, Kakek.”Sebastian menahan tangan Davis. “Kau tidak perlu melakukannya, Davis. Kau harus segera bersiap pergi. Alvin akan mengantarku ke kamarku.”Davis mengamati kepergian Sebastian dan Alvin. “Kenapa Kakek seterkejut itu hanya karena Paman Drake mengirimkan pesan padanya? Kakek semakin mencurigakan, tetapi aku tidak berani bertanya padanya.”Sammy mendekat. “Semua persiapan sudah selesai, Davis. Kita bisa pergi sekarang.”Davis mengangguk, mengikuti Sammy, Don, dan yang lain. Ia berhenti saat melihat Alex di garasi. “Alex, kau harus tetap berada di rumah. Aku akan menghukummu jika kau menyelinap masuk ke Battle Arena.”Alex tampak panik saat Don memelototinya. “Ak
“Dasar sialan! Apa yang sebenarnya terjadi?” gumam Green dan Orange setelah mendengar kabar barusan. Mereka terdiam cukup lama, saling bertatapan sekilas. Mereka seketika mengetatkan pengawasan dan penjagaan area sekeliling. Di saat yang sama, anggota lain juga melakukan hal serupa bersama rekan mereka. Menghilangnya White dan Yellow menjadi tanda jika musuh kembali bergerak. Theo menatap layar dengan tajam, mengepalkan tangan erat-erat. Dua titik yang menunjukkan Yellow dan White perlahan menghilang. “Apa yang sebenarnya terjadi? Aku kehilangan jejak mereka secara tiba-tiba, padahal beberapa detik lalu aku masih melihat keadaan mereka di layar. Aku tidak mendapatkan tanda-tanda kemunculan Dylan, Dustin, dan Sonny,” ketus Theo. Theo memejamkan mata erat-erat, tertawa terbahak-bahak. “Dylan, Dustin, dan Sonny sudah kehilangan energi setelah meloloskan diri dari serangan tadi. Mereka kemungkinan bersembunyi untuk mengisi tenaga dan mempersiapkan tindakan mereka berikutnya.”“Aku ta
“Tanda itu,” gumam Sonny saat melihat sebuah tanda di bilah pedang yang akan mendarat di tubuhnya. “Mereka memang anggota Shibacorm.”Sonny seketika membeku di tempat. Para robotnya memang segera bergerak untuk melindunginya, tetapi ia tidak bisa menggerakkan seujung jari pun meski matanya terus terbuka lebar saat serangan semakin dekat. Sonny merasa waktu berhenti berputar. Kilasan memori kehidupannya mendadak bermunculan. Ia menganggap bahwa hidupnya berakhir detik ini juga. Akan tetapi, saat pedang nyaris mendarat, tubuhnya mendadak tertarik ke belakang. Sonny seketika kembali sadar saat sebuah pelindung muncul dan melindunginya dari serangan pedang. Sosok anggota Shibacorm itu melompat mundur saat serangan bermunculan. Para robotnya menangkis sekaligus membalas serangan musuh. Sosok anggota Shibacorm itu tersenyum saat melihat dua orang pria mendekati Sonny. “Aku akhirnya menemukan kalian berdua.”Dylan seketika menyadari siapa sosok di depannya. Ia semakin terkejut saat melih
Di saat yang sama, Dustin berbelok ke arah kiri setelah muncul dari portal. Pria itu terbang sangat cepat melewati puncak pohon, memindai keadaan sekeliling. Ia berkomunikasi dengan Dylan, saling berbagi informasi. Dustin bergerak sesuai informasi dari Dylan, memeriksa keadaan sekeliling dengan saksama, Para robotnya bergerak di sekelilingnya. Dustin menoleh pada sebuah kotak kecil di punggung salah satu robotnya. Ia bergerak setelah sistem memberikan informasi. Dustin kembali menghubungi Dylan, terbang lebih cepat. “Orang itu bersembunyi di sebuah tempat di hutan ini. Dia sengaja pergi ke hutan ini karena tempat ini memang lokasi persembunyiannya.”“Aku harap pertarungan tidak terjadi sebab hal itu mengundang perhatian Shibacorm. Akan berbahaya jika pemimpin mereka langsung turun dan menyerang.”Dustin terbang semakin cepat, melirik informasi di layar hologram sekilas.Hutan tampak tenang, sedangkan di tempat yang dilewati Dylan dan Dustin, para binatang terlihat panik dan ketakut