Share

Bab 04. Bangkitnya Sebuah Sistem

Kembali kebingungan, sekarang Zhu Lian mengerjap-ngerjapkan mata. Ada sebuah tampilan layaknya papan digital di pelupuk matanya. 

Walau demikian, tampilan berwarna biru terang tembus pandang tersebut sama sekali tidak mengganggu penglihatannya. Ia masih bisa melihat sekeliling dengan jelas.

[Sistem Kesatria Langit diaktifkan. Kondisi host: prima. Olah fisik terdeteksi: lari. Aura spiritual: +350]

“Sistem … Kesatria … Langit …?”

Dalam benaknya, Zhu Lian bertanya-tanya. Meski begitu, ia tidak mau banyak berpikir. Otaknya langsung mengolah semuanya dengan cepat. Sedangkan, sistem yang sekonyong-konyong muncul dalam dirinya memberikan instruksi.

[Cara mengerahkan qi: tenangkan pikiran, bernapaslah menggunakan diafragma. Konsentrasi. Rasakan embusan udara. Hirup aroma tumbuh-tumbuhan dan tanah basah. Berpijaklah dengan kokoh. Satukan apa yang kau rasakan dalam pikiranmu]

Zhu Lian melakukan apa yang dititahkan oleh sistem tersebut. Siapa yang menyangka. 25 tahun tidak ada yang memberitahu dia cara untuk membangkitkan kekuatan spiritual. Kini, sebuah sistem muncul dan mengajari dia melakukannya.

Menuruti perintah dari sistem tersebut, sekarang Zhu Lian merasa benar-benar tenang. Malahan, matanya terpejam. Meski begitu, ia masih bisa melihat tampilan sistem miliknya.

Kuda-kudanya semakin kokoh. Sembari bernapas, tangan Zhu Lian seperti tergerak dengan sendirinya. Karena, dia ingin merasakan embusan udara dan menangkapnya.

[Unsur spiritual terkumpul. Kerahkan kekuatan yang diperoleh, dari diafragma ke seluruh tubuh melalui teknik pernapasan]

Mengikuti apa yang dijabarkan sistem tersebut, sekarang Zhu Lian bisa merasakan. Tubuhnya menghangat. Bahkan, ada sensasi layaknya uap udara panas terkumpul di telapak tangannya. Lelah Zhu Lian karena berlari bagai tergantikan oleh tenaga yang berkali-kali lipat.

Ding!

[Senam pernapasan sukses dilakukan. Aura spiritual: +50] 

Semua itu berlangsung dengan cepat. Zhu Lian kembali membuka mata. Sebab, dia mengetahui. Salah seekor serigala yang mengepung dia melompat menerkam ke arahnya.

“Raaawrrr…!”

Set!

Bukannya menghindar, refleks, Zhu Lian malah bergerak ke arah penyerangnya. Tetapi begitu cepat, ia segera membungkuk.

Terkaman sang serigala melintas di atas kepala Zhu Lian. Sedangkan tangan kiri si tukang bakmi telah mengambil ancang-ancang.

Bugh!

 Tinju upper-cut dilepaskan Zhu Lian dan mendarat tepat di perut serigala tersebut. Mampu mengerahkan qi, sekarang ia dapat merasakan. Pukulannya tidak sekencang itu. Dia memang dengan sengaja belum mengerahkan seluruh tenaga yang ia miliki. Namun, dampaknya luar biasa.

Serigala berbadan besar itu dibuat Zhu Lian terlempar ke arah belakang. Melayang sejenak, hewan tersebut terempas di tanah.

Bluk!

Sukses menghadapi salah satu musuhnya, Zhu Lian tidak lantas berbangga hati. Dia langusng kembali memasang kuda-kuda. Kewaspadaannya semakin ditingkatkan. Dengan konsentrasi, teknik pernapasan dan pengerahan qi, ia menjadi semakin awas.

“Aku tidak akan lari lagi. Karena sekarang, aku sudah bisa menghadapi kalian. Ayo, maju kalian semua!” geram Zhu Lian menantang.

Bisa dibilang, Zhu Lian menjadi agak jumawa memang. Wajar. Sebelumnya, dia dibuat ketakutan oleh serigala-serigala itu. Sehingga, dia berlari sekuat tenaga menjauh dari mereka.

Untuk saat ini, dia enggan bertanya-tanya. Bagaimana sistem itu mersuki dirinya. Yang terpenting bagi Zhu Lian sekarang, ia berhasil mempelajari qi dan mendapatkan kekuatan spiritual dengan instan.

Yang terlintas dalam pikirannya adalah: dia harus mengalahkan serigala-serigala itu. Pulang dengan gembira karena telah menjadi seorang pendekar sakti, lalu bertualang demi mengumpulkan uang.

“Aku akan mencari pengganti Mei Li … sepertinya, aku masih akan tetap menjadi …”

Melirik ke belakang kanan, Zhu Lian melihat seekor serigala lagi menyerang dirinya. Ia segera berkelit, sembari melompat. Sementara berada di udara, kaki kanannya telah bersiap melakukan sepakan.

“… tukang bakmi!”

Buagh!

Selanjutnya, Zhu Lian terus bertarung menghadapi serangan-serangan serigala tersebut. Ilmu bela diri yang diturunkan oleh kakeknya tidaklah percuma. Dengan dirinya mampu mengerahkan qi dan memiliki kekuatan spiritual, ia bisa mengatasi keenam ekor serigala bertanduk tersebut. 

Sampai akhirnya, hewan-hewan janggal itu tergeletak di tanah. Setelah itu, tubuh makhluk-makhluk tersebut bagai hangus terbakar. Selanjutnya, luluh dan hanya meninggalkan beberapa organ tubuh.

Ding!

[Serigala Tanduk dikalahkan. Aura spiritual: +300]

Sementara Zhu Liang terheran-heran sendiri. Cerita-cerita petualangan para pendekar yang ia dengar, bisa dia saksikan langsung sekarang. Memang itulah yang terjadi terhadap makhluk-makhluk di Ether Realm.

Pada saat mereka dibinasakan, wujudnya akan luluh. Tersisa beberapa organnya saja. Sesuai informasi yang ia dapatkan selama ini, Zhu Lian memutuskan untuk mengumpulkan bagian-bagian tubuh dari kelompok serigala yang tersisa tersebut.

“Apakah jika aku menjual organ-organ ini, aku akan menjadi kaya?” Zhu Lian bertanya dalam batinnya.

Saat itu, Zhu Lian mengenakan jaket parka panjang bermerek miliknya. Ia membawa gigi-gigi taring juga tanduk-tanduk dari semua serigala yang berhasil ia taklukkan dalam saku. Ketika dia berpikir untuk segera pulang, sistemnya memberi notifikasi.

Ding!

[Tantangan. Menaklukkan Suku Goblin di Kuil Cadas. Jika tantangan diselesaikan, aura spiritual bertambah +300]

Sejurus, Zhu Lian terdiam. Sekarang sistemnya membuka peta, memberitahu di mana tempat yang disebut Kuil Cadas. Lambat-lambat, ia menoleh ke arah bukit yang membuat dia terpojok tadi. 

Dia baru menyadari. Itu bukanlah bukit. Melainkan, sebuah bangunan besar yang terdiri dari 3 tingkat.

[Silahkan menjawab: ya / tidak]

“Baiklah, tantangan diterima.”

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ngakak Chenell
wah keren banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status