Home / Pendekar / Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana / Bab 05. Menyusup Ke Sarang Goblin

Share

Bab 05. Menyusup Ke Sarang Goblin

last update Last Updated: 2023-05-22 14:17:30

[Ya]

Sistem yang berada dalam diri Zhu Lian bereaksi terhadap jawabannya. Yang membuat dia ingin menerima tantangan tersebut adalah karena poin aura spritualnya akan naik.

Pada dasarnya dengan menggunakan qi, seseorang akan membangkitkan kekuatan spiritual atau biasa lumrahnya disebut: tenaga dalam. Kemampuan spiritual seseorang didapatkan dari pengerahan qi yang menangkap energi unsur-unsur alam. 

Aura spiritual merupakan indikator pancaran enersi spiritual dalam diri seseorang. Singkatnya: semakin aura spiritual meningkat, itu menandakan seberapa besar kekuatan spiritual individu tertentu.

Menemukan pintu masuk Kuil Cadas, Zhu Lian mulai melangkah menyusuri lorong dari bangunan tersebut. Pada tembok-temboknya terdapat obor yang memberikan penerangan seadanya.

[Saat aura spiritual mencapai 1000 poin. Anda dapat membuka: teknik Tinju Geledek Longma dan Tendangan Halilintar Longma]

“Bagus! Itu dia yang aku tunggu-tunggu!” sambut Zhu Lian dalam hati, ketika sistemnya memberikan penjelasan bagi dia.

Teknik yang akan didapatkan olehnya merupakan jurus pukulan dan tendangan menggunakan kekuatan spiritual. Yang berarti, tinju dan sepakannya nanti lebih kuat dari pada saat ia menaklukkan kelompok Serigala Tanduk tadi.

Terus menyusuri lorong dengan mengendap-endap, dari belokan sebelah kiri yang ada di depannya, Zhu Lian mendengar orang bercakap-cakap. Akan tetapi, mereka menggunakan bahasa yang tak dapat ia mengerti.

Vokal mereka kedengaran berat, kadang bagai tengah menggumam. Lalu suara cekikikan yang terkesan mengejek juga terdengar.

“Hiehehehe …!”

“Itu pasti Goblin,” pasti Zhu Lian tanpa bersuara. 

Begitu dia tiba di sudut tembok yang membelok ke kiri, ia tidak langsung melewatinya. Melainkan, mengintip dari balik dinding.

Tidak jauh di depan, ada ambang lorong lain. Zhu Lian melihat. Ada makhluk-makhluk yang membawa obor melintas di sana. Tinggi tubuhnya hanya sekira 150 sentimeter. Kulit mereka kehijauan. Wajahnya memiliki hidung bak hewan babi. Telinganya besar dan ujung cupingnya lunglai.

Mengawasi makhluk-makhluk yang membawa gada tersebut, pemandangan selanjutnya membuat Zhu Lian terkejut. Ia melihat sosok wanita terikat menggantung pada sebuah batang kayu. Mulutnya dibekap dan sama sekali tidak mengenakan busana.

Rombongan Goblin itu membawa dua orang perempuan dalam kondisi yang sama. Terikat dan tak berpakaian.

“Mereka … menawan wanita-wanita tersebut?” batin Zhu Lian menerka.

Ia teringat akan kisah para pendekar petualang tentang ras makhluk Goblin. Konon, mereka memang suka merudapaksa kaum hawa. Akan tetapi, yang mereka lakukan bukanlah layaknya kekerasan biasa.

Mereka akan menculik, kemudian membawa wanita-wanita tersebut. Kemudian, menggauli mereka untuk ritual tertentu. Gawatnya, mereka akan menyetubuhi para perempuan itu hingga tak berdaya. Kemudian, membunuh mereka.

“Aku mesti menyelamatkan wanita-wanita itu!” tegas Zhu Lian dalam benaknya.

Melanjutkan penyusupannya, Zhu Lian sempat tersesat di dalam Kuil Cadas. Beruntung. Dalam kebingungannya, sistem dalam dirinya ternyata bagai mengetahui apa yang ia perlukan. Sehingga, sistem tersebut membuka peta untuk menuntun dia.

Tidak lama kemudian, Zhu Lian tiba di sebuah lorong. Di dalam, ia bisa mendengar suara khas para Goblin tengah berkata-kata dengan serempak. Rupanya, mereka sedang memulai ritual tertentu.

Dengan ekstra hati-hati, Zhu Lian menyusuri gang tempat ia berada. Ternyata benar. Ia dapat melihat. Ada dua wanita terikat di lantai tanah dari ruangan tersebut. Mereka berusaha meronta, tapi tangan dan kaki mereka terbebat melebar pada pasak-pasak yang tertanam di tanah.

“Hmmmnnn…! Hmmnnn…!”

“Nnnnggg…! Nnnggg…!”

Baru saja Zhu Lian berpikir apa yang harus ia lakukan, tahu-tahu saja ia merasakan. Dari arah belakang, punggungnya ditodong oleh sebuah benda tajam.

“Hiehehe …!”

Bermaksud untuk menoleh, Zhu Lian mendengar suara kekehan sesosok Goblin. Pada akhirnya, Zhu Lian menoleh perlahan-lahan. 

Benar. Ada tiga makhluk yang jauh lebih pendek dari dirinya memandangi dia dengan puas. Kesemuanya menyeringai menunjukkan gigi-gigi tajam mereka yang tertata tidak beraturan. Ketiganya menodongkan tombak mereka pada Zhu Lian.

Salah satunya bersuara, seolah menyuruh Zhu Lian untuk terus melangkah ke ujung lorong. Masih tidak tahu apa yang akan dirinya perbuat, terpaksa. Dia menuruti keinginan para Goblin tersebut. Ia mengangkat tangan dan berjalan bersama mereka.

“Dasar sial! Sistem, apakah kamu tidak bisa mendeteksi keberadaan lawan?” keluh Zhu Lian dalam hati pada sistemnya yang tidak memberikan tanda apa-apa.

Zhu Lian digiring memasuki sebuah tempat layaknya sebuah tempat upacara penyembahan. Ketika ia tiba di sana, kedua perempuan yang tengah terikat itu terkejut. Sekaligus, kikuk. Kaget karena ada manusia lain di sana dan canggung karena mereka berada dalam keadaan telanjang bulat.

“Nona-nona,” singkat Zhu Lian berucap, bermaksud menghargai para wanita itu. 

Aktivitas para Goblin terhenti karena kedatangan Zhu Lian. Para Goblin mengenakan pakaian seperti manusia zaman batu. Cawat dari kulit hewan tanpa mengenakan atasan.

Namun, salah satu di antara mereka mengenakan kulit hewan dengan cara berbeda. Ia menggunakan baju berpotongan menyelempang. Bagian bawahnya seperti rok.

“Kemungkinan besar, makhluk jelek yang satu ini adalah pimpinan mereka,” terka Zhu Lian dalam batinnya.

“Hurah…! Rhawhwa grrrhah wahwowhoh… huah!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 271: Sistem Kesatria Langit di Non Aktifkan

    Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 270: Menaklukkan Ilmu Hitam

    “Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 269: Kebangkitan Sang Kelam

    “Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 268: Usaha Pembunuhan Terhadap Xian Hua

    Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 267: Eksekusi Penghakiman Penguasa Tujuh Langit

    Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 266: Demi Seorang Sahabat

    Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status