Share

Bab 06. Ritual Tak Senonoh

last update Last Updated: 2023-05-22 14:19:35

Itulah yang ditangkap Zhu Lian pada saat makhluk yang ia tebak merupakan pemimpin para Goblin tersebut saat dia bersuara. Karena tentu saja, Zhu Lian tidak memahami bahasa Goblin.

Ia hanya bisa terdiam menilik makhluk tersebut. Dibanding rekan-rekannya yang lain, nampak jelas kulitnya sudah berkeriput.

Goblin memiliki rambut. Rambut sosok yang berada di hadapan Zhu Lian tertata acak dan kesemuanya putih. Sebuah kalung yang terdiri dari untaian belulang, kemungkinan juga gigi, mungkin kuku hewan dan entah apalagi tergantung pada lehernya. 

“<Buka pakaiannya>…!” Goblin tersebut membentak. Ia membawa sebuah tongkat dan mengacungkannya pada Zhu Lian. “<Suruh pejantan ini untuk melakukan ritual dengan para betinanya itu> …!”

Lagi-lagi, si pimpinan Goblin berceloteh dalam bahasa janggalnya. Suaranya begitu berat dan bernada tegas.

Saat itu, Zhu Lian ingin tahu. Apa sebenarnya yang dimaksud oleh si tetua Goblin. Sebelum, ia akan bertindak. Tahu-tahu saja, Goblin yang lain mendekat padanya dan membuka jaket Zhu Lian. Dia menurut.

Namun lantas, setelah jaket parka mahalnya ditanggalkan, tangan para Goblin yang memiliki jari dengan kuku-kuku panjang itu ingin membuka t-shirt yang Zhu Lian kenakan.

“Hei …, hei …! Tunggu dulu!” ucap Zhu Lian seraya menyergah agar jangan sampai tangan-tangan para Goblin itu melucuti dirinya.

Dia mulai memahami apa yang dimaksud si tetua Goblin. Rupanya, mereka ingin dia membuka pakaian. Kemungkinan besar, para Goblin menginginkan ia bersetubuh dengan dua perempuan di sana.

Kedua wanita itu mulai gelisah. Dengan mulut yang terbekap, mereka memandangi Zhu Lian harap-harap cemas.

Sikap perlawanan yang ditunjukkan Zhu Lian membuat para pengawal Goblin yang membawa tombak menodongkan senjata mereka padanya.

“Bolehkah aku membuka pakaianku sendiri …?” tanya Zhu Lian lugu.

Terang saja tingkahnya membuat dua manusia perempuan yang ada di sana khawatir terhadap Zhu Lian. Kemungkinan, mereka menduga. Dengan bodohnya Zhu Lian bakal memenuhi permintaan para Goblin tersebut.

Hening. Para Goblin menatap Zhu Lian dengan bertanya-tanya. Jelas saja mereka tidak mengerti bahasa manusia. Oleh karena itu, sebisanya Zhu Lian melakukan gerakan yang menunjukkan. Bahwa, ia akan membuka busananya. Dia berkata-kata.

“Biar … aku …, membuka … pakaianku … sendiri.”

Raut sesal terbersit di wajah para wanita yang berbaring terlentang dalam keadaan terikat itu. Mereka menganggap, apa yang mereka pikirkan benar. Zhu Lian malah dengan rela hati memenuhi keinginan para Goblin.

Tanpa ragu, Zhu Lian membuka atasannya. Sekarang, tubuh atletisnya yang berolahraga rutin dan selalu melatih ilmu bela diri terlihat.

“Ta-da …!” singkat Zhu Lian bersuara, menunjukkan bahwa dia mau untuk ditelanjangi.

“<Buka semuanya>!” bentak si pempin Goblin.

Zhu Lian menyempatkan menoleh pada Goblin tua tersebut. Ia tersenyum. Tetapi tanpa diduga-duga dan dengan begitu cepat, kedua tangan Zhu Lian yang telah membangkitkan qi meraih tombak yang teracung ke arah dia.

Tap! Tap!

Set! Set!

 Dengan segera, Zhu Lian merebut dua tombak yang panjangnya disesuaikan dengan pimiliknya. Setelahnya, ia menghantamkan bagian tumpulnya pada dua Goblin itu.

Buak! Buak!

Kedua wanita yang merebah tak berdaya di tanah ruangan tersebut hanya bisa terperangah. Tatkala, mereka menyaksikan Zhu Lian beraksi.

 Dua-duanya tidak pernah tahu. Lelaki tampan yang hadir di antara mereka bukanlah pria sembarangan. Kini, mereka melihat. Usai meggebuk dua Goblin, Zhu Lian memutar tombak pada tangannya. Sehingga, matanya yang tajam menghadap ke arah semestinya.

Setelah itu, mulailah Zhu Lian bertarung. Tanpa ragu, ia melakukan sabetan dan menghujamkan tombak itu pada musuh.

Kemungkinan, ada 20 Goblin di sana. Mereka semua menyerbu Zhu Lian menggunakan tombak dan gada. Sekali lagi, pelatihan bela diri yang diturunkan sang kakek pada dia menunjukkan hasil.

Ditambah kekuatan spiritual yang ia miliki sekarang, semakinlah Zhu Lian menjadi petarung yang tangguh.

“Kalian sedang berhadapan dengan tukang bakmi paling sakti di Kota Great North!” geram Zhu Lian tanpa bersuara.

Aksi Zhu Lian tersebut memukau. Dia bergerak lincah. Melompat dan memutar tubuh di udara sembari menebaskan kedua tombaknya. Ia menyembar seluruh musuh-musuhnya. Tidak lupa, berkelit dari agresi lawan.

Satu demi satu, para Goblin itu tumbang dan tubuh mereka luluh. Hanya beberapa organnya saja yang tersisa.

Terakhir, Zhu Lian berhadapan dengan Goblin tua pemimpin makhluk-makhluk tersebut. Bertelanjang dada, Zhu Lian mengacungkan salah satu tombak dalam genggamannya pada si tetua Goblin. Yang sejak tadi, hanya menyaksikan anak buahnya menghadapi musuh mereka. 

“Sekarang giliranmu, Pak Tua. Ayo, hadapi aku sini!” Zhu Lian menantang. Gantian, kini dia yang mengacungkan tombak pada sang Goblin.

“Hiehehehe …!” si Goblin tua cekikikan. Ia berkata-kata dalam bahasanya yang tak dapat dimengerti. “<Manusia seperti kamu ingin melawanku>? <Jangan jumawa, anak muda. Kau tidak tahu seperti apa kekuatanku sebenarnya>!”

Goblin itu mengangkat tongkatnya ke udara. Tiba-tiba pancaran energi hitam dengan cahaya berpendar ungu muncul. Begitu cepat bagai sengatan listrik liar tak tentu arah, pancaran energi tersebut menyambar Zhu Lian.

“Aaargh …!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 271: Sistem Kesatria Langit di Non Aktifkan

    Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 270: Menaklukkan Ilmu Hitam

    “Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 269: Kebangkitan Sang Kelam

    “Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 268: Usaha Pembunuhan Terhadap Xian Hua

    Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 267: Eksekusi Penghakiman Penguasa Tujuh Langit

    Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 266: Demi Seorang Sahabat

    Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status