Itulah yang ditangkap Zhu Lian pada saat makhluk yang ia tebak merupakan pemimpin para Goblin tersebut saat dia bersuara. Karena tentu saja, Zhu Lian tidak memahami bahasa Goblin.
Ia hanya bisa terdiam menilik makhluk tersebut. Dibanding rekan-rekannya yang lain, nampak jelas kulitnya sudah berkeriput.Goblin memiliki rambut. Rambut sosok yang berada di hadapan Zhu Lian tertata acak dan kesemuanya putih. Sebuah kalung yang terdiri dari untaian belulang, kemungkinan juga gigi, mungkin kuku hewan dan entah apalagi tergantung pada lehernya. “<Buka pakaiannya>…!” Goblin tersebut membentak. Ia membawa sebuah tongkat dan mengacungkannya pada Zhu Lian. “<Suruh pejantan ini untuk melakukan ritual dengan para betinanya itu> …!”Lagi-lagi, si pimpinan Goblin berceloteh dalam bahasa janggalnya. Suaranya begitu berat dan bernada tegas.Saat itu, Zhu Lian ingin tahu. Apa sebenarnya yang dimaksud oleh si tetua Goblin. Sebelum, ia akan bertindak. Tahu-tahu saja, Goblin yang lain mendekat padanya dan membuka jaket Zhu Lian. Dia menurut.Namun lantas, setelah jaket parka mahalnya ditanggalkan, tangan para Goblin yang memiliki jari dengan kuku-kuku panjang itu ingin membuka t-shirt yang Zhu Lian kenakan.“Hei …, hei …! Tunggu dulu!” ucap Zhu Lian seraya menyergah agar jangan sampai tangan-tangan para Goblin itu melucuti dirinya.Dia mulai memahami apa yang dimaksud si tetua Goblin. Rupanya, mereka ingin dia membuka pakaian. Kemungkinan besar, para Goblin menginginkan ia bersetubuh dengan dua perempuan di sana.Kedua wanita itu mulai gelisah. Dengan mulut yang terbekap, mereka memandangi Zhu Lian harap-harap cemas.Sikap perlawanan yang ditunjukkan Zhu Lian membuat para pengawal Goblin yang membawa tombak menodongkan senjata mereka padanya.“Bolehkah aku membuka pakaianku sendiri …?” tanya Zhu Lian lugu.Terang saja tingkahnya membuat dua manusia perempuan yang ada di sana khawatir terhadap Zhu Lian. Kemungkinan, mereka menduga. Dengan bodohnya Zhu Lian bakal memenuhi permintaan para Goblin tersebut.Hening. Para Goblin menatap Zhu Lian dengan bertanya-tanya. Jelas saja mereka tidak mengerti bahasa manusia. Oleh karena itu, sebisanya Zhu Lian melakukan gerakan yang menunjukkan. Bahwa, ia akan membuka busananya. Dia berkata-kata.“Biar … aku …, membuka … pakaianku … sendiri.”Raut sesal terbersit di wajah para wanita yang berbaring terlentang dalam keadaan terikat itu. Mereka menganggap, apa yang mereka pikirkan benar. Zhu Lian malah dengan rela hati memenuhi keinginan para Goblin.Tanpa ragu, Zhu Lian membuka atasannya. Sekarang, tubuh atletisnya yang berolahraga rutin dan selalu melatih ilmu bela diri terlihat.“Ta-da …!” singkat Zhu Lian bersuara, menunjukkan bahwa dia mau untuk ditelanjangi.
“<Buka semuanya>!” bentak si pempin Goblin.Zhu Lian menyempatkan menoleh pada Goblin tua tersebut. Ia tersenyum. Tetapi tanpa diduga-duga dan dengan begitu cepat, kedua tangan Zhu Lian yang telah membangkitkan qi meraih tombak yang teracung ke arah dia.Tap! Tap!Set! Set! Dengan segera, Zhu Lian merebut dua tombak yang panjangnya disesuaikan dengan pimiliknya. Setelahnya, ia menghantamkan bagian tumpulnya pada dua Goblin itu.Buak! Buak!Kedua wanita yang merebah tak berdaya di tanah ruangan tersebut hanya bisa terperangah. Tatkala, mereka menyaksikan Zhu Lian beraksi. Dua-duanya tidak pernah tahu. Lelaki tampan yang hadir di antara mereka bukanlah pria sembarangan. Kini, mereka melihat. Usai meggebuk dua Goblin, Zhu Lian memutar tombak pada tangannya. Sehingga, matanya yang tajam menghadap ke arah semestinya.Setelah itu, mulailah Zhu Lian bertarung. Tanpa ragu, ia melakukan sabetan dan menghujamkan tombak itu pada musuh.Kemungkinan, ada 20 Goblin di sana. Mereka semua menyerbu Zhu Lian menggunakan tombak dan gada. Sekali lagi, pelatihan bela diri yang diturunkan sang kakek pada dia menunjukkan hasil.Ditambah kekuatan spiritual yang ia miliki sekarang, semakinlah Zhu Lian menjadi petarung yang tangguh.“Kalian sedang berhadapan dengan tukang bakmi paling sakti di Kota Great North!” geram Zhu Lian tanpa bersuara.Aksi Zhu Lian tersebut memukau. Dia bergerak lincah. Melompat dan memutar tubuh di udara sembari menebaskan kedua tombaknya. Ia menyembar seluruh musuh-musuhnya. Tidak lupa, berkelit dari agresi lawan.Satu demi satu, para Goblin itu tumbang dan tubuh mereka luluh. Hanya beberapa organnya saja yang tersisa.Terakhir, Zhu Lian berhadapan dengan Goblin tua pemimpin makhluk-makhluk tersebut. Bertelanjang dada, Zhu Lian mengacungkan salah satu tombak dalam genggamannya pada si tetua Goblin. Yang sejak tadi, hanya menyaksikan anak buahnya menghadapi musuh mereka. “Sekarang giliranmu, Pak Tua. Ayo, hadapi aku sini!” Zhu Lian menantang. Gantian, kini dia yang mengacungkan tombak pada sang Goblin.“Hiehehehe …!” si Goblin tua cekikikan. Ia berkata-kata dalam bahasanya yang tak dapat dimengerti. “<Manusia seperti kamu ingin melawanku>? <Jangan jumawa, anak muda. Kau tidak tahu seperti apa kekuatanku sebenarnya>!”Goblin itu mengangkat tongkatnya ke udara. Tiba-tiba pancaran energi hitam dengan cahaya berpendar ungu muncul. Begitu cepat bagai sengatan listrik liar tak tentu arah, pancaran energi tersebut menyambar Zhu Lian.“Aaargh …!”Terkena sambaran energi asing si goblin, sontak tubuh Zhu Lian menjadi lemah. Badannya terasa berat. Ada rasa nyeri yang menusuk hingga ke tulang. Lututnya pun otomatis lunglai. Sehingga, membuat ia lemas dan bertelut di atas hamparan tanah kuil.“Hiehehehe …! ” Goblin tua itu berbicara dalam bahasanya. “!”Usai berkata-kata menggunakan tutur cakapnya yang janggal, makhluk itu melangkah menerjang ke arah Zhu Lian. Kemudian, ia menghantamkan ujung tongkatnya yang membentuk lengkungan padat ke dada musuh.Zrakhhh …! Sama sekali tidak disangka oleh Zhu Lian. Tongkat kayu Goblin tersebut ternyata begitu keras. Lalu, pancaran kekuatan yang sebelumnya mendera Zhu Lian kembali muncul pada saat tongkat itu mengantam dadanya. Disertai pengerahan energi asing miliknya, sang tetua Goblin membuat tubuh Zhu Lian terlempar ke arah belakang.“Uaaakh
Mendengar suara dari dua wanita yang mulutnya terbekap tersebut, membuat Zhu Lian buru-buru mendatangi mereka.“Maafkan aku, nona-nona. Aku barusan … wow …!” Zhu Lian berkata-kata. Lucu. Dia sempat bersuara tanda kagum. Karena, melihat kemolekan tubuh para pendekar perempuan yang ada di hadapannya.Kocak dan canggung sejurus. Jika saja ada orang yang melihat Zhu Lian dan kedua wanita tersebut, bisa-bisa menyangka bakal terjadi hal-hal yang tidak senonoh di antara mereka.Sang adam bertelanjang dada di hadapan dua perempuan yang terikat dalam keadaan telanjang bulat. Pun, mereka berada dalam posisi mengangkang.Sorot mata wanita-wanita itu bagai berharap agar Zhu Lian segera bertindak. Meski begitu, kulit wajah kedua gadis itu juga memerah. Karena, merasa malu pastinya. Maklum. Yang berdiri di hadapan mereka adalah seorang pria jangkung bertubuh atletis nan tampan berhidung bangir.Rambut Zhu Lian memiliki potongan bergaya poni. Juga, bak tertata acak dengan sembarangan. Sedangkan ia m
Dalam hatinya, Zhu Lian terkaget-kaget. Bukan apa-apa. Semakin seseorang berada di tingkat yang lebih tinggi dari Menara Nirwana, tingkat kesulitan wilayah yang berada di dalamnya semakin rumit, tergantung dari lapisannya.Setiap tingkat dari Menara Nirwana memiliki wilayah yang dibagi dalam 7 daerah atau biasa disebut dengan: ‘Lapis’.Ia belum menyadari. Ternyata malam itu, entah bagaimana caranya, sistem Kesatria Langit membawa Zhu Lian langsung masuk lebih jauh ke dalam lapisan ke empat dari lantai 1 Menara Nirwana.Lapisan pertama biasanya diisi oleh makhluk-makhluk atau monster yang tidak agresif. Semakin jauh ke dalam, makhluk-makhluk yang ada di sana semakin buas dan berbahaya.Sekarang, Zhu Lian baru mengetahui. Ia berada di Lapis 4. Tidak mengherankan apabila dia berhadapan dengan makhluk-makhluk seperti Seriga Tanduk yang bagai enggan diganggu. Juga, para Goblin yang memiliki ritual vulgar. “Aku memang memiliki kekuatan spiritual. Namun selama ini …, aku memilih untuk tidak
Begitu Zhu Lian berkata, sinar putih berpendar muncul dari ukiran tempat dirinya berpijak. Setelah itu, tubuhnya terbungkus oleh cahaya yang begitu terang.Selanjutnya, Zhu Lian bagai berada di langit malam yang bertaburan bintang. Secara otomatis, ia melangkah. Kedua kakinya terasa seperti tengah mengayun di atas sebuah treadmill.Nampak di depan dia, sebuah ambang berkilau sama seperti ujung dari sebuah gua yang gelap. Zhu Lian tiba di ambang itu dan terus melenggang. Tahu-tahu saja, ia muncul di sebuah tempat. Pintu mengilau yang ada di belakangnya tertutup. Ia berkata-kata dalam hati.“Aku … telah tiba …?”Untuk sejenak, Zhu Lian memandangi sekeliling sembari lanjut melangkah. Ia berada di sebuah gang buntu di antara dua gedung yang tidak terlalu tinggi.“Aku berada di …”Begitu keluar dari lorong mati itu, Zhu Lian tersenyum meriah penuh keterkaguman. Benar. Dia memang telah tiba di Taman Hijau. Yaitu, salah satu pusat keramaian di Kota Great North.“Ether Realm memang luar biasa
Rasa-rasanya, Zhu Lian nyaris tersedak pada saat petugas Pusat Petualangan itu menyebutkan bahwa dia akan menerima uang sebesar 1 miliar lebih. Meskipun, ia tahu. Para pendekar petualang memang banyak uangnya.Apalagi, para pemimpin sekte. Karena, mereka memiliki tambang Kristal Pijar. Yaitu, sumber energi ramah lingkungan baru yang hanya bisa didapatkan di Ether Realm.Tapi kini, Zhu Lian mengalaminya secara langsung. Membawa pulang organ-organ monster yang ia taklukkan saja sudah membuat dia memiliki uang miliaran!Seolah tahu Zhu Lian terperangah karena jumlah yang ia sebutkan, sang petugas berkata, “Boleh minta nomor rekeningmu, Nak Zhu Lian? Rajin-rajinlah bertualang dan menabung. Maka kamu akan kaya sejak usia muda,” kocak dia pada kliennya yang langsung menjawab.“B-ba-baik, Pak. Nomor rekening saya …”Dengan wajah berseri-seri, Zhu Lian tiba di Gang Biru III untuk kembali berdagang bakmi. Yang membuat ia mendapat uang sebesar itu adalah kalung dan tongkat milik kepala suku Gob
[Tidak semua makhluk di Ether Realm berguna untuk menaikkan aura spiritual] “Hmpphhh …” Zhu Lian tersenyum seraya mendengus seperti mengejek. Pasalnya, ia pernah mendengar. Para pendekar petualang harus menaklukkan semua monster yang berada di Ether Realm. Selain untuk menajamkan kemampuan mereka, konon, monster di dunia lain tersebut akan mengeluarkan energi spiritual setelah mereka dimusnahkan. Energi spiritual itu tentu saja akan menaikkan kekuatan spiritual seorang pendekar. Tapi sekarang, ia tahu dari Sistem Kesatria Langit. Nyatanya, tidak semua makhluk di sana bisa membuat mereka menjadi hebat. [Tempo hari, dirimu langsung dibawa ke Lapis 4, agar kekuatan spiritualmu cepat bangkit dan mendapat poin aura spiritual yang tinggi] Benar-benar curang. Bagi Zhu Lian, memiliki sistem dalam dirinya sama dengan bermain game dan menggunakan ‘cheat code’. Sehingga, ia tahu apa yang mesti dirinya lakukan agar lekas menjadi kuat. [Setelah mengalahkan Serigala-serigala Tanduk dan Goblin,
“Ia lari ke arah kami, Nona. Kalau kami tidak memusnahkannya, dia akan menyerang kami. Hehehe …!” “Kelinci itu berhasil berkelit dari cengkeramanku. Berarti akulah yang lebih dahulu menyentuh dia, bukan Kakak!”Saat itu, Zhu Lian berada di jarak sekira 10 meter dari 5 orang pendekar pria dan 1 orang gadis tersebut. Dari balik pepohonan, dia menyimak. Rupanya, mereka sedang memperkarakan buruan mereka.Ding![Kelinci Terbang. Salah satu spesies kelinci di Ether Realm. Kulit induk Kelinci Terbang yang telah memiliki keturunan mengandung zat yang berguna untuk pengobatan kanker][Namun, sama seperti sebagian makhluk di ether Realm, Kelinci Terbang bukan termasuk jenis monster untuk berkultivasi]Sistem Kesatria Langit memberitahu Zhu Lian tentang manfaat dari Kelinci Terbang. Ternyata walaupun ada makhluk di dunia lain tersebut yang tidak berguna untuk meningkatkan energi spiritual, mereka masih berguna untuk hal lain.Sementara itu, sekelompok lelaki dan gadis yang ada bersama mereka,
Yang menjawab pertanyaan Zhu Lian adalah si pendekar wanita. Mata Zhu Lian langsung terarah pada gadis itu.Perempuan yang kemungkinan berada satu usia dengan Zhu Lian tersebut mengenakan atasan tanpa lengan, celana pendek dan boot. Ia juga menggunakan cardigan krem panjang hingga ke lutut.Pada lengan kanan dari luaran yang ia kenakan tersebut tertera logo biru yang menyimbolkan air mancur.“Nona ini … dia …, datang dari sekte Heavenly Fountain Blessings?” batin Zhu Lian bertanya-tanya. Lantas, barulah ia menanggapi perkataan perempuan belia itu. “Ya, benar. Yang membuat peraturan di dunia petualangan itu adalah Grandmaster Ren Hao.”Grandmaster Ren Hao merupakan pemimpin dari Sekte Penguasa Tujuh Langit, perkumpulan pendekar petualang asal Precious City yang sangat disegani seantero Mortal Relam.Berawal dari sebuah perguruan seni bela diri, mereka termasuk sekte yang pertama kali didirikan untuk mengarungi Menara Nirwana. Itulah mengapa, sabda seorang Grandmaster Ren Hao sangat ber