Bab 5 : Saat Aku Kentut

Didi!

Akhirnya mendengar suara mobil yang familiar, Wang Ba melambaikan tangannya dengan cepat.

"Bos, kesepakatan sudah selesai!"

Petugas hukum mengambil kedua perjanjian itu dan meletakkannya dengan hormat di depan Wang Ba.

"Lihatlah dan tanda tangani jika tidak ada masalah."

Guan Fei melemparkan perjanjian itu kepada Liu Fei, dan ketika dia mengangguk, dia langsung menandatanganinya.

"Anakku, gunung-gunung tetap hijau dan airnya mengalir abadi. Kita tunggu saja."

Wang Ba tidak bisa lagi duduk diam dan menyeret Zhao Ying keluar dari restoran.

Karena dia telah menginvestasikan puluhan juta dolar pada wanita jalang ini, jika dia tidak berhasil mendapatkannya kembali dari wanita ini, dia akan merasa sangat kasihan pada dirinya sendiri!

Kegembiraan Guan Fei memudar, karena ia masih harus menyelesaikan tugas senilai dua juta.

Sistem awalnya menginstruksikan saya untuk menghambur-hamburkan uang, tetapi saya malah menghasilkan puluhan juta. Apa yang harus saya lakukan?

Jangan sampai sistem menghukummu, kamu harus menghabiskannya. Temperamen sistem berubah terlalu cepat dan agak sulit untuk mengimbanginya.

"Liu Fei, saya berencana merenovasi sepuluh toko itu. Apakah Anda kenal seseorang?"

Guan Fei sudah memiliki ide awal tentang cara menggunakannya.

"Saya tahu beberapa perusahaan renovasi dan dekorasi yang bagus. Bagaimana kalau Anda melakukannya?"

Liu Fei juga agak penasaran saat itu. Mungkinkah mereka ingin membuka toko waralaba atau semacamnya? Dekorasinya pasti akan menghabiskan banyak uang.

Karena kesepuluh toko tersebut terhubung, terdapat empat akomodasi: satu untuk ruang tamu besar, satu untuk ruang permainan, satu untuk bioskop, satu untuk kolam renang, satu untuk pusat kebugaran, dan satu untuk tempat parkir.

Kita harus memaksimalkan nilai toko.

Liu Fei agak bingung. Setiap toko luasnya lebih dari 100 meter persegi. Berapa biaya renovasinya?

"Jangan simpan uang untukku. Aku ingin peralatan termewah dan furnitur terbagus."

Guan Fei memikirkannya dan memperkirakan total biaya renovasi tidak akan lebih dari 20 juta yuan. Satu-satunya yang tersisa adalah membeli mobil. Sebagai orang yang dipilih oleh sistem boros, bagaimana mungkin ia tidak memiliki mobil sendiri!

……

Toko 4S.

Guan Fei selalu ingin memiliki Porsche sendiri. Ketika ia datang ke toko dan melihat berbagai model, ia tak kuasa menahan rasa gembira.

"Tuan, Anda suka yang mana?"

Pramuniaga Xiaomei melihat seorang anak laki-laki berseragam sekolah masuk ke toko dan bertanya-tanya apakah dia anak orang kaya.

"Tunjukkan padaku barang-barang termahal di toko Anda."

Guan Fei memikirkannya dan memutuskan bahwa karena dia ada di sini, dia harus membeli mobil yang sesuai dengan statusnya.

"Pria tampan, kenapa tidak lihat yang ini? Harganya 900.000. Ini produk baru yang dirilis tahun ini dan sangat cocok untuk pelajar."

Xiaomei sebenarnya tidak ingin membuang-buang waktu, jadi ia ingin melihat daya belinya terlebih dahulu. Bagi seorang siswa SMA, mengendarai mobil seharga hampir satu juta sudah merupakan kemewahan.

"Kenapa? Apa menurutmu aku tidak mampu membelinya?"

Guan Fei mengerutkan kening. Dia masih mahasiswa dan tidak bisa memakai jas. Kenapa dia begitu kasar?

Xiaomei sedikit malu saat ini, dan dia tidak tahu apakah harus menjawab atau tidak.

Pada saat ini, seorang pramuniaga pria, Xiao Gao, datang dengan wajah cemberut, menatap Guan Fei, dan berkata, "Mobil kita mahal, harganya lebih dari tiga juta. Kalau kamu tidak mampu, jangan buang-buang waktu orang lain."

Cucu lagi!

Guan Fei mencibir, "Bukan hakmu untuk memutuskan apakah kamu mampu atau tidak. Kalau kamu tidak mampu, biarkan bosmu yang bicara."

Dia hanya tidak percaya bahwa dia tidak bisa membeli mobil meskipun dia punya uang?

"Pria tampan, silakan ikuti aku!"

Xiaomei mendesah tak berdaya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja dan ia telah bertemu klien yang begitu keras kepala. Paling-paling, itu hanya akan membuang-buang waktu beberapa jam saja. Jika ia melaporkannya kepada atasannya, ia akan kehilangan bonusnya.

"Saya ingin melihat."

Pramuniaga laki-laki Xiao Gao bertekad melihat Guan Fei mempermalukan dirinya sendiri, jadi tentu saja ia harus mengikutinya dari belakang.

"Dengan perilakumu, kamu pantas melakukan ini selama sisa hidupmu."

Guan Fei berbalik dan menjawab dengan nada menghina.

"Anak kecil, kalau kau mampu, aku akan menampar wajahku sendiri."

Xiao Gao mencibir dan berkata, "Dari cara berpakaianmu saja, aku tahu kau pura-pura kaya. Kalau nanti kau tidak mampu dan tidak ribut-ribut, semua kerja kerasnya selama bertahun-tahun akan sia-sia."

"Kita lihat saja."

Di bawah bimbingan penjual Xiaomei, Guan Fei akhirnya tiba di depan beberapa mobil yang paling menarik perhatian.

Seri 911 Turbo S ini dibanderol 3 juta yuan. Ini produk baru yang baru saja diluncurkan. Cayenne ini dibanderol 2,8 juta yuan, dan yang ini 2,5 juta yuan. Ketiganya adalah tiga mobil terbaik di toko ini.

Xiaomei menjelaskan tiga mobil termahal di toko itu satu per satu kepada Guan Fei. Ia telah menyelesaikan tugasnya, dan sisanya terserah pada Guan Fei.

Guan Fei memandangi ketiga mobil itu, kiri dan kanan, semakin menyukainya. "Aku mau ketiganya."

Xiao Gao di sebelahnya tercengang ketika mendengar ini. Dia benar-benar ingin membeli tiga?

"Berpura-pura?"

Xiao Gao menggelengkan kepalanya tanpa sadar. Bagaimana mungkin seorang mahasiswa sepertimu punya daya beli yang begitu tinggi!

"Apa yang baru saja kau katakan...aku ingin membeli semuanya?"

Xiaomei tak kuasa menahan diri untuk mengonfirmasinya. Ketiga mobil itu harganya hampir 10 juta. Siapakah orang ini?

“Geser kartunya!”

Guan Fei menatap Xiao Gao dan mengetuk kartu itu, lalu berbalik dan menyerahkan kartu itu kepada Xiao Mei.

Dia pasti berpura-pura!

Xiao Gao terus menyemangati dirinya sendiri, dan ini adalah titik puncaknya.

menggigit!

Mesin kartu tiba-tiba memberikan perintah.

"Tuan, Anda tidak mengerti..."

Xiaomei menyeka keringat di dahinya, tidak tahu apakah dia salah memasukkan kata sandi atau tidak ada uang di kartunya.

"Biar kamu pamer..."

Kekecewaan Xiao Gao langsung sirna, "Kurasa kepura-puraanku gagal."

Guan Fei mengeluarkan kartu itu dan melihatnya. Sial, kenapa aku memberikan kartuku kepada orang lain? Memalukan sekali!

"Maaf, saya salah kartu!"

Guan Fei menyerahkan kartu yang diberikan Wang Cong kepadanya kepada Xiaomei.

Xiao Gao mencibir, tetapi ekspresinya berangsur-angsur menjadi semakin buruk, karena pada akhirnya dia tidak menerima pengingat apa pun tentang saldo yang tidak mencukupi, dan Guan Fei telah menyelesaikan penyerahan.

"Bisakah kamu mengantarkan mobil ke rumahku?"

Guan Fei tidak ingin pulang sendirian, dan tiga mobil tidak mampu mengantarnya.

"Bisa."

Xiaomei mengangguk senang, layanan semacam ini masih bisa diberikan.

Sekalipun toko tidak menyediakannya, dia bersedia membayarnya sendiri, karena komisinya cukup untuk menutupi gajinya selama beberapa tahun.

Guan Fei berbalik dan menatap Xiao Gao dengan sangat serius.

"Kau tidak akan melupakan apa yang baru saja kau katakan, kan?"

Xiao Gao sedikit malu. Ia mengepalkan tangannya dan berkata, "Tampan, aku minta maaf atas apa yang terjadi tadi. Aku minta maaf. Ini semua salahku. Maafkan aku dan biarkan aku pergi!"

"Apakah aku terlihat seperti orang yang enak diajak bicara?"

Guan Fei menggelengkan kepalanya. "Kau mau melakukannya sendiri atau aku bantu?"

Xiao Gao merasa sangat malu saat melihat Xiao Mei menatapnya.

"Wah, kalau aku tidak melakukannya, apa yang bisa kau lakukan padaku?"

Bang!

Begitu dia selesai berbicara, Xiao Gao merasakan sedikit rasa sakit di wajahnya!

Dia butuh waktu lama untuk bereaksi. Beraninya bajingan ini menamparnya?

"Anda……"

Xiao Gao hendak melawan balik dengan tinjunya, namun segera dihentikan oleh Xiao Mei yang bergegas keluar.

"Jika kau berani melakukan itu, aku jamin tidak ada toko 4S di seluruh Kota Jingbei yang akan menerimamu."

Guan Fei mengerutkan bibirnya dan berkata, "Kau ini bekerja di bidang ini. Hanya ada beberapa toko 4S di seluruh Beijing. Kau boleh membeli mobil dari toko mana pun yang berani mempekerjakanmu. Syaratnya kau harus memecatnya. Ini hanya masalah mengeluarkan sedikit uang lagi."

"Kamu tunggu..."

Xiao Gao melepaskan diri dari tangan Xiao Mei dan berjalan keluar toko dengan marah.

Xiaomei mendesah tak berdaya di sampingnya!

Mereka yang bekerja di bidang penjualan harus menyenangkan hati orang lain. Mereka harus tahan dimarahi. Jika tidak ada hasil, mereka mungkin harus berhenti dan pergi dalam waktu tiga bulan.

Dia tidak bodoh, dan tentu saja dia tidak akan menyinggung anak yang hilang karena alasan rekannya sendiri.

"Pria tampan, ini kartu nama saya. Kalau kamu butuh sesuatu nanti, hubungi saya. Saya di sini 24 jam sehari."

Xiaomei dengan hormat menyerahkan kartu nama itu dengan kedua tangannya.

"Semua layanan?"

Guan Fei tidak dapat menahan diri untuk tidak mengangkat alisnya.

"ini……"

Xiaomei sedikit bingung, menundukkan kepalanya dan berpikir tentang bagaimana menjelaskannya.

Namun, ketika ia mendongak lagi, ia mendapati Guan Fei sudah meninggalkan toko. Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benaknya: alangkah senangnya jika bisa menjadi kekasihnya.