Share

104 | Membingungkan

Author: MAMAZAN
last update Last Updated: 2025-06-01 14:04:44

“What? Ja… jadi ayah Livia?”

Damien sangat terkejut mendengar permintaan putranya, untuk menjadi ayah Livia. Wajah Damien memancarkan ekspresi tak percaya, dan matanya membesar seiring bibirnya yang sedikit terbuka. Ia berusaha mencerna kata-kata putranya yang tak terduga itu.

Ia menatap wajah kecil Luca yang tampak penuh permohonan. Anak itu mengangguk mantap, matanya menatap Damien dengan penuh harap.

“Iya, ayah… kata Livia ayahnya sudah tidak ada, ayah juga bisa jadi ayah Livia, kan?” jawab Luca, suaranya lembut namun tegas. Tangan kecilnya meraih tangan ayahnya, menandakan jika ia sangat serius dengan permintaannya.

Damien terdiam sejenak, berusaha mencari jawaban yang tepat. “Luca… ini tidak semudah itu, aku—” suara Damien hampir tersangkut di tenggorokan. Namun, ia terdiam begitu matanya bertemu dengan sepasang mata biru lain yang menatapnya—Livia.

Gadis kecil itu menatap Damien dengan tatapan penuh rasa ingin tahu dan harapan yang tak terucap. Mata biru yang mirip dengan Luca i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Skandal Panas Presdir Tampan   106 | Perubahan Sikap

    Damien perlahan bangkit dari duduknya, wajahnya masih memancarkan keterkejutan akibat senyum tipis yang tadi dilemparkan Chiara. Sambil menghela napas panjang, dia mencoba menenangkan diri, menatap Chiara dengan sedikit kikuk. Dengan tangan yang agak bergetar, ia mempersilakan Chiara untuk duduk di kursi yang barusan ia duduki.“Silakan duduk, Chiara,” ucap Damien dengan nada yang terdengar agak canggung. Setelah itu, ia melangkah menuju sofa di dekatnya, berharap bisa sedikit menyamarkan kegugupan yang dirasakannya.Chiara hanya mengangguk pelan, lalu meletakkan kopernya di samping tempat tidur sebelum perlahan menarik kursi ke belakang dan duduk di sana. Tatapannya singkat, hanya mengamati sekitar ruangan dengan tenang, sebelum akhirnya menatap Luca yang terlihat riang.“Bagaimana kabar putra Ibu?” tanya Chiara, dengan nada suara yang lembut namun penuh perhatian. Senyumnya kecil, namun cukup hangat untuk memperlihatkan sisi keibuannya.Luca, yang sejak tadi sibuk dengan dunianya se

  • Skandal Panas Presdir Tampan   105 | Jadi Ayah?

    “What? Ja… jadi ayah Livia?”Damien sangat terkejut mendengar permintaan putranya, untuk menjadi ayah Livia. Wajah Damien memancarkan ekspresi tak percaya, dan matanya membesar seiring bibirnya yang sedikit terbuka. Ia berusaha mencerna kata-kata putranya yang tak terduga itu.Ia menatap wajah kecil Luca yang tampak penuh permohonan. Anak itu mengangguk mantap, matanya menatap Damien dengan penuh harap.“Iya, ayah… kata Livia ayahnya sudah tidak ada, ayah juga bisa jadi ayah Livia, kan?” jawab Luca, suaranya lembut namun tegas. Tangan kecilnya meraih tangan ayahnya, menandakan jika ia sangat serius dengan permintaannya.Damien terdiam sejenak, berusaha mencari jawaban yang tepat. “Luca… ini tidak semudah itu, aku—” suara Damien hampir tersangkut di tenggorokan. Namun, ia terdiam begitu matanya bertemu dengan sepasang mata biru lain yang menatapnya—Livia.Gadis kecil itu menatap Damien dengan tatapan penuh rasa ingin tahu dan harapan yang tak terucap. Mata biru yang mirip dengan Luca i

  • Skandal Panas Presdir Tampan   104 | Membingungkan

    “What? Ja… jadi ayah Livia?”Damien sangat terkejut mendengar permintaan putranya, untuk menjadi ayah Livia. Wajah Damien memancarkan ekspresi tak percaya, dan matanya membesar seiring bibirnya yang sedikit terbuka. Ia berusaha mencerna kata-kata putranya yang tak terduga itu.Ia menatap wajah kecil Luca yang tampak penuh permohonan. Anak itu mengangguk mantap, matanya menatap Damien dengan penuh harap.“Iya, ayah… kata Livia ayahnya sudah tidak ada, ayah juga bisa jadi ayah Livia, kan?” jawab Luca, suaranya lembut namun tegas. Tangan kecilnya meraih tangan ayahnya, menandakan jika ia sangat serius dengan permintaannya.Damien terdiam sejenak, berusaha mencari jawaban yang tepat. “Luca… ini tidak semudah itu, aku—” suara Damien hampir tersangkut di tenggorokan. Namun, ia terdiam begitu matanya bertemu dengan sepasang mata biru lain yang menatapnya—Livia.Gadis kecil itu menatap Damien dengan tatapan penuh rasa ingin tahu dan harapan yang tak terucap. Mata biru yang mirip dengan Luca i

  • Skandal Panas Presdir Tampan   103 | Warisan Luca

    Begitu Luca berjalan menjauh, Damien mengubah sikapnya, menatap serius ke arah Dokter Morretti. "Jadi, Dokter, sebenarnya apa penyakit Livia?”Dokter Morretti menarik napas dalam, tampak berpikir sejenak sebelum menjawab. Ia kemudian menghembuskan napasnya perlahan, ekspresinya berubah sedikit muram.“Livia… dia di diagnosa dengan neuroblastoma, sebuah jenis kanker yang biasanya menyerang anak-anak. Ini bukan penyakit yang mudah, Tuan Damien. Penyembuhannya membutuhkan waktu yang panjang dan perawatan yang intensif.” Ia berhenti sejenak, suaranya terdengar lebih berat saat menambahkan, “Dan ayahnya juga meninggal karena penyakit yang sama.”Dokter Morretti menarik napas dalam sebelum mulai menjelaskan penyakit yang diderita Livia. Suaranya terdengar penuh empati saat ia mulai bercerita,“Livia mengalami neuroblastoma. Untungnya, penyakit ini terdeteksi sejak dini, jadi kemungkinan untuk sembuh cukup besar. Tapi setelah ayahnya meninggal, ibu Livia harus bekerja serabutan. Dia tidak bi

  • Skandal Panas Presdir Tampan   102 | Permintaan Luca

    Gadis kecil itu tampak terkejut sejenak, sebelum akhirnya tersenyum kecil dan menyambut tangan Luca. “Namaku Livia.”Dengan semangat yang terpancar dari raut wajahnya, Luca berlari cepat menghampiri Damien dan Dokter Morretti. Dona dan Tessa, yang sedang duduk di bangku taman, terliaht bingung saat Luca melintas begitu saja di depan mereka, tanpa sempat menyapa. Penasaran dengan apa yang terjadi, mereka pun bangkit, melangkah menyusul Luca.Sesampainya di dekat Dokter Morretti, Luca langsung meraih tangan dokter itu. Sentuhan tangan kecil Luca yang tiba-tiba membuat Dokter Morretti sedikit terkejut, tetapi ia segera menunduk, melihat wajah serius Luca yang penuh harapan."Luca, ada apa?" tanyanya lembut, sambil mencoba menebak apa yang ingin disampaikan oleh anak laki-laki itu.Dengan mata yang berbinar penuh tekad, Luca menjawab dengan suara kecilnya yang bergetar, “Dokter... tolong Livia. Sembuhkan dia seperti Dokter menyembuhkan aku.”Dokter Morretti tampak terkejut dan sedikit bin

  • Skandal Panas Presdir Tampan   101 | Gadis Kecil

    Di taman rumah sakit yang sejuk dan dipenuhi cahaya matahari, terdengar suara tawa riang Luca yang berlari-lari kecil di antara pepohonan. Senyum bahagia terpancar dari wajahnya saat ia mengejar kupu-kupu yang terbang rendah.Dona dan Tessa berjalan tak jauh di belakang, mengikuti setiap langkah Luca sambil terus mengawasi. Mereka berdua saling berbicara dengan akrab, sesekali tertawa kecil, mengenang insiden lucu yang melibatkan Chiara beberapa waktu lalu.Di bangku taman yang agak terpisah, Damien duduk bersama Dokter Morretti, wajahnya yang biasanya serius kini tampak penuh rasa lega.“Kondisi Luca sudah sangat baik,” ucap Dokter Morretti dengan nada puas. "Dan menurutku, ia bisa pulang besok."Kabar itu disambut dengan senyum lebar di wajah Damien. Matanya berkaca-kaca penuh kebahagiaan saat menatap Luca yang sedang berlarian tak jauh dari sana. Seolah tidak ada lagi rasa khawatir yang membayangi hatinya, mendengar putra semata wayangnya telah pulih.Saat sedang asyik berlari, per

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status