Home / Romansa / Skandal Panas Presdir Tampan / 108 | Bertemu Goresan Luka

Share

108 | Bertemu Goresan Luka

Author: MAMAZAN
last update Last Updated: 2025-06-04 17:44:07

“Iya, Dona... Iya, aku cemburu. Aku masih suka Damien! Aku sakit hati!” Chiara mengaku—menyela perkataan Dona dengan air mata yang kembali menggenang di matanya.

Senyum Dona merekah mendengar pengakuan Chiara. Ia menarik Chiara ke dalam pelukannya lalu berkata, “Aku berdoa semoga hubungan kalian lenggang sampai Kakek nenek, sampai maut memisahkan,” ucap Dona tersenyum bahagia.

Chiara terkejut, melepaskan diri dari pelukan Dona. Alisnya berkerut, matanya yang biasanya cerah kini menatap Dona penuh curiga.

“Dona... apa maksudmu? Kamu tadi lihat sendiri, kan. Damien punya wanita lain?” tanyanya, suaranya bergetar penuh emosi.

“Chiara... kamu memiliki dua laki-laki hebat. Sini, biar aku ceritakan semuanya,” balas Dona.

Dengan lembut, Dona mengusap air mata yang membasahi pipi Chiara. “Dengarkan baik-baik, ya?”

Dona lalu mulai menceritakan kejadian pagi ini. Saat Luca bertemu dengan Livia yang divonis mengidap Neuroblastoma, penyakit yang sama telah merenggut nyawa ayah kandung gadis kecil
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Skandal Panas Presdir Tampan   113 | Berikan Aku Kesempatan

    “Eh? Cuma dipakaikan selimut?” gumam Chiara pelan, hatinya berdesir antara kecewa dan tersipu, tak menduga bahwa Damien tidak mengerti kode yang ia berikan.“Hah... si bodoh itu!” pekik Chiara dalam hati.Chiara kembali memberanikan diri menoleh ke arah Damien, mengintip dari ujung matanya. Namun, apa yang dilihatnya malah membuat hatinya semakin kesal—Damien kembali berbaring di sofa, tenang seperti tak ada yang terjadi, menatap lurus ke langit-langit ruangan."Argg! Sudahlah! Terserah dia saja!" gumam Chiara, melampiaskan rasa frustasinya dalam desahan pelan. Ia membalikkan tubuhnya dengan kasar, menarik selimut dan menutup matanya rapat-rapat, mencoba mengabaikan pikiran tentang Damien. Lebih baik tidur saja, pikirnya.Suasana kamar pun kembali hening. Detik jam terdengar begitu jelas, menit demi menit pun berlalu. Namun, semakin Chiara berusaha tidur, semakin pikirannya tak bisa berhenti memikirkan Damien.Akhirnya, ia membuka matanya lagi, dengan dengan wajah terlihat kesal. “Arg

  • Skandal Panas Presdir Tampan   112 | Kode Keras

    Cahaya lampu kamar VIP terasa hangat, menyinari ruangan yang dipenuhi aroma bunga segar. Begitu banyak hal terjadi hari ini, tawa berganti tangis bahagia, suasana kekeluargaan terasa begitu kental. Mereka menghabiskan waktu bersama, menemani Luca dan Livia yang menjadi bintang utama.Dokter Morretti sampai lelah menegur mereka yang terkadang tertawa lepas dengan tingkah konyol Tyler dan Damien.Begitu malam tiba, Bianca dan Livia pamit kembali ke kamar mereka untuk beristirahat, mengucapkan terima kasih kepada semuanya dengan senyuman lembut dan mata berkaca-kaca, ia tak pernah menyangka akan bertemu dengan orang-orang baik yang begitu menyayangi putrinya.Suasana penuh haru kembali tercipta, Chiara, Dona, Tessa dan Nathalie secara bergantian menenangkan Bianca yang kembali menitikkan air mata. Di momen itu, Tyler dan Damien tidak ikut terlibat langsung dan hanya mengamati.Senyum tipis tergambar di wajah kedua pria itu, hingga akhirnya ungkapan tulus keluar dari mulut Tyler yang berk

  • Skandal Panas Presdir Tampan   111 | Tawa dan Haru

    Kamar VIP itu terasa seperti gelembung penuh dengan tawa, suara Dona dan Tessa menggema di dinding-dinding ruangan. Chiara, wajahnya memerah, berusaha keras untuk mempertahankan ketenangan, namun usahanya sia-sia. Ia seperti anak kecil yang sedang ditertawakan oleh teman-teman sekelasnya.Bianca, dengan tatapan penuh makna, menahan tawanya dengan susah payah. Sesekali ia membuang muka saat tawanya hendak lepas. Ia yang sudah tahu gambaran singkat hubungan rumit Chiara dan Damien, mau tidak mau ikut terbawa suasana, merasa lucu dan gemas dengan tingkah Chiara saat ini."Ah... kalian berhenti tertawa," Chiara merengek manja, suaranya sedikit tercekat karena malu. Namun Dona dan Tessa seakan tuli terhadap rayuan Chiara. Mereka terus menertawakan gadis itu hingga mata mereka mulai menggenang, basah karena terus tertawa.Di pojok sofa, Damien duduk diam seperti anak kecil yang sedang bersikap sopan. Kaki-kakinya rapat menyatu, tangannya terlipat rapi di atas pahanya. Tatapannya kosong ke a

  • Skandal Panas Presdir Tampan   110 | Malu Tapi Mau

    Di dalam kamar VIP tempat Luca dirawat, Tessa, Bianca, dan Damien duduk bersama di sofa. Hanya suara Luca dan Livia yang sedang berbicara mendominasi ruangan, hingga suara langkah tenang terdengar dari luar pintu.Dokter Morretti masuk, menyapu pandangan sekilas ke arah mereka, hanya dalam sekejap dia langsung tahu mengapa Damien dan Bianca hanya duduk diam di tempat mereka."Aku akan mengajak Luca dan Livia, mengunjungi kamar yang akan Livia tempati. Sepertinya itu akan lebih nyaman bagi mereka."Tessa dan Damien kompak mengangguk setuju, sementara Bianca hanya menatap sekilas, tersenyum penuh hormat ke Dokter Morretti, lalu kembali menundukkan pandangannya.Dokter Morretti menunggu di dekat pintu masuk sejenak hingga Luca dan Livia tiba di hadapannya.“Luca, bagaimana kalau kita melihat kamar Livia?” tanya Dokter Morretti.“Iya Dokter, ayo kita lihat kamar Livia,” jawab Luca bersemangat.Dokter Morretti memegang tangan Luca dan Livia, lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan.Begitu

  • Skandal Panas Presdir Tampan   109 | Berdamai Dengan Masa Lalu

    “Iya, dia Nathalie. Aku sudah menceritakan semuanya kepadamu alasan di balik insiden itu. Chiara... ini saatnya kamu berdamai dengan masa lalumu,” ucap Dona dengan lembut, memberikan kekuatan melalui sentuhan lembut di punggung Chiara.Chiara menenangkan dirinya sejenak, berusaha membiarkan kata-kata Dona meresap. Dia tetap diam di tempatnya bersama Dona, menunggu Tyler dan Nathalie yang berjalan mendekat.Dan begitu Tyler dan Nathalie tiba di depan mereka, dia akhirnya bisa melihat wajah Nathalie dengan jelas. Dan momen buruk beberapa tahun lalu kembali melintas di benaknya, ia teringat akan peristiwa yang mengubah hidupnya, saat hubungan dengan Damien hancur berantakan, dan Nathalie menjadi bagian dari kenangan pahit itu.Tyler menyadari ketegangan itu, dia mengambil inisiatif untuk berbicara lebih dulu.“Wow, kamu terlihat semakin cantik, kamu masih mengingatku ‘kan?” tanya Tyler, bersikap ramah seperti biasanya. Berharap bisa mencairkan suasana.“Tentu saja, dan terima kasih untuk

  • Skandal Panas Presdir Tampan   108 | Bertemu Goresan Luka

    “Iya, Dona... Iya, aku cemburu. Aku masih suka Damien! Aku sakit hati!” Chiara mengaku—menyela perkataan Dona dengan air mata yang kembali menggenang di matanya.Senyum Dona merekah mendengar pengakuan Chiara. Ia menarik Chiara ke dalam pelukannya lalu berkata, “Aku berdoa semoga hubungan kalian lenggang sampai Kakek nenek, sampai maut memisahkan,” ucap Dona tersenyum bahagia.Chiara terkejut, melepaskan diri dari pelukan Dona. Alisnya berkerut, matanya yang biasanya cerah kini menatap Dona penuh curiga.“Dona... apa maksudmu? Kamu tadi lihat sendiri, kan. Damien punya wanita lain?” tanyanya, suaranya bergetar penuh emosi.“Chiara... kamu memiliki dua laki-laki hebat. Sini, biar aku ceritakan semuanya,” balas Dona.Dengan lembut, Dona mengusap air mata yang membasahi pipi Chiara. “Dengarkan baik-baik, ya?”Dona lalu mulai menceritakan kejadian pagi ini. Saat Luca bertemu dengan Livia yang divonis mengidap Neuroblastoma, penyakit yang sama telah merenggut nyawa ayah kandung gadis kecil

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status