Home / Romansa / Skandal Panas Presdir Tampan / 18 | Membuat Perhitungan

Share

18 | Membuat Perhitungan

Author: MAMAZAN
last update Huling Na-update: 2025-04-27 12:48:56

Saat Damien mulai menghunjam lebih keras dan lebih cepat, Nathalie dapat merasakan dirinya semakin basah, nafasnya tersengal-sengal di tenggorokannya, dengan kedua tangan mencengkeram kuat tepian wastafel.

“Akh! Dami!”

Desahan dan erangan mereka memenuhi kamar mandi saat tusukan Damien semakin dalam.

Damien menarik tubuh Nathalie, membuat tubuh mereka rapat, Damien meraih wajah Nathalie dan melu mat bibir wanita cantik itu, sedangkan tangannya meremas bongkahan Nathalie dengan penuh ga irah.

Tubuh Nathalie bergerak selaras mengikuti gerakan Damien, pinggul mereka bertemu setiap kali Damien menghujamkannya saat pria itu memegang pinggulnya dengan kuat.

Nathalie merasakan puncak kenikmatannya semakin dekat setiap detiknya. Ketegangan pada otot-otot mahkota nya semakin tak tertahankan, dan dia dapat merasakan dinding-dinding bagian dalamnya meremas milik Damien.

Tangan Damien yang memegang pinggulnya kembali bergerak naik ke bongkahan indah di dadanya, membelai lembut kedua bongkahan itu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Skandal Panas Presdir Tampan   97 | Tolong Rahasiakan

    "Ah! Gawat! Bisa jadi masalah kalau Damien tahu!" ucap Chiara, yang langsung mendadak panik.Dia menyikat giginya dengan cepat, lalu segera berkumur dan membersihkan mulutnya sebelum bergegas keluar dari kamar mandi.Ceklek!Begitu pintu kamar mandi terbuka, Chiara melihat Damien yang mulai membuka matanya dan tampak bersiap bangkit dari sofa.Tanpa berpikir panjang, Chiara segera berteriak, “Jangan bergerak!” Ucapannya disertai tatapan tajam, dan tangannya menunjuk ke arah Damien, bak polisi menghentikan penjahat.Dona, Tessa, dan Luca yang berada di ruangan itu langsung terkejut, bahkan Damien sendiri terpaku, menghentikan gerakannya dan mengangkat alis, bingung dengan perilaku Chiara yang tiba-tiba.Damien langsung mengambil kesimpulan, kemarahan Chiara karena tindakannya semalam, memindahkan Chiara dari sofa ke tempat tidur tanpa meminta izin. Hanya alasan itu yang masuk akal baginya.Namun, sebelum Damien sempat berkata apa pun, Chiara segera berjalan menuju tempat tidur kosong d

  • Skandal Panas Presdir Tampan   96 | Moment Memalukan

    Keesokan harinya, Chiara perlahan membuka matanya. Cahaya matahari pagi yang hangat menerobos masuk dari celah-celah tirai, menyapu wajahnya dengan lembut. Pandangannya masih kabur ketika suara sang buah hati menyapanya, “Selamat pagi, Ibu!”Chiara otomatis tersenyum dan menjawab dengan suara serak, “Selamat pagi, sayang…” tanpa benar-benar sadar sepenuhnya.Butuh beberapa detik sebelum kesadarannya kembali sepenuhnya, dan dia berbalik menatap ke arah suara tersebut.Di sana, sang buah hati duduk sambil bersandar, tersenyum semringah menatap ke arahnya. Mata Luca yang bulat bersinar penuh semangat, pipinya kemerahan seolah mengisyaratkan betapa senangnya dia menyambut pagi ini. Di sisi Luca, terlihat Dona duduk dengan tenang di tepi tempat tidur, menyuapkan sesendok sarapan kepada Luca yang tampak menikmati setiap gigitan.Sementara itu, Tessa duduk di kursi yang berada tepat di samping tempat tidur. Melihat Chiara yang mulai membuka mata, Dona menyapanya dengan suara lembut, namun se

  • Skandal Panas Presdir Tampan   95 | Rindu Dan Sakit

    Setelah mengantar kepergian ke empat sahabatnya, Damien kembali ke kamar VIP tempat Luca dan Chiara berada, dia membuka pintu kamar VIP dengan perlahan, di dalam ruangan yang remang, dia melihat Luca, sang putra, sudah tertidur lelap di atas ranjang. Sementara Chiara duduk di sofa, punggungnya bersandar dengan kedua mata terpejam.Perlahan, Damien melangkah masuk, menutup pintu dengan pelan agar tidak mengganggu kedamaian di ruangan itu. Dia mendekati ranjang, tubuhnya sedikit membungkuk saat ia meraih dahi Luca. Bibirnya menyentuh kening kecil itu dengan lembut, sebuah kecupan penuh kasih sayang yang hangat dan menenangkan."Selamat tidur, anakku," bisiknya dengan suara rendah. Senyum Luca terlihat semakin dalam di wajahnya yang tertidur, seolah dalam mimpinya dia bisa merasakan cinta dan kehangatan yang diberikan sang ayah.Setelah memastikan Luca dalam tidurnya, Damien memutar pandangan ke sofa. Di sana, Chiara terlihat duduk bersandar, kepalanya sedikit terkulai dengan mata tertut

  • Skandal Panas Presdir Tampan   94 | Kamu Curang (21+)

    Pintu lift perlahan terbuka, mengeluarkan suara berderit lembut saat mereka tiba di lantai VIP Hotel Diamond Rose. Tyler, Nathalie, Dona, dan Tessa melangkah keluar, disambut oleh keanggunan dan kemewahan yang menyelimuti koridor hotel.“Malam ini benar-benar luar biasa,” ujar Tyler sambil tersenyum lebar.Nathalie mengangguk setuju, rambut panjangnya terurai lembut saat ia melangkah. “Aku masih sulit percaya kalau Damien bisa memaafkan semua yang terjadi,” balasnya penuh rasa syukur.Kenangan tentang pertemuan di parkiran rumah sakit tadi terasa begitu nyata di benak mereka. Momen saat Damien dan Nathalie saling memaafkan memberikan mereka kedamaian yang telah lama hilang.Mereka berhenti sejenak di depan kamar Dona dan Tessa, saling bertukar salam perpisahan. "Sampai jumpa besok!" seru Tyler sambil melambaikan tangan, dan Nathalie menambahkan senyum hangat sebagai tanda perpisahan. Dona dan Tessa tersenyum lebar, masih terbawa kebahagiaan malam itu.Dengan langkah ringan, Tyler dan

  • Skandal Panas Presdir Tampan   93 | Ketegangan

    "Da... Damien?" ucap Nathalie, sorot matanya dipenuhi ketakutan yang begitu jelas.Damien melangkah maju, menatap Nathalie dengan tatapan yang sulit diartikan."Damien! Tunggu!" Dona, yang berdiri tidak jauh dari Damien, maju selangkah, tangannya terulur hendak menahan pergerakannya. Namun, sebelum tangannya bisa meraih Damien, Tessa mencegatnya, menahan lengannya dengan lembut."Tessa, tapi..." Dona memandang sahabatnya dengan ragu.Tessa menggeleng pelan, memberikan isyarat halus pada Dona, seakan memberi tahu bahwa ini adalah sesuatu yang perlu diselesaikan tanpa campur tangan mereka. Dona pun akhirnya mundur, menahan diri meskipun jelas terlihat khawatir.Di sudut lain, Tyler memperhatikan gerak-gerik Damien dengan seksama. Kekhawatiran membayangi wajahnya, ia tahu bagaimana emosi Damien bisa meledak dalam situasi yang salah.Tanpa berpikir panjang, Tyler maju, mengambil posisi di depan Nathalie, siap melindungi Nathalie dari kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi."Bro, aku

  • Skandal Panas Presdir Tampan   92 | Canggung

    Sadar bahwa tak ada lagi yang bisa ditutupi, Tessa menghela napas panjang sebelum akhirnya mulai menceritakan segalanya kepada Damien. Ia menceritakan peran Dona, Tyler, dan Nathalie, di mana Tyler adalah orang yang pertama kali menemukan keberadaan Chiara.Setiap detail diungkap, dari alasan mengapa mereka memutuskan untuk menyembunyikan hal ini hingga kenapa Tessa begitu gigih meminta Damien untuk pergi ke Roma. Semua ini ternyata bertujuan untuk mempertemukan Damien dan Chiara, meski dalam kenyataannya Damien justru menemukan Chiara tanpa bantuan mereka.Damien diam, menatap lurus ke depan. Tangannya bergerak perlahan mengusap wajahnya, mencoba menenangkan diri setelah mendengar penjelasan Tessa. Rasa campur aduk berkecamuk dalam pikirannya."Kalau kalian sudah tahu di mana Chiara, kenapa kalian tak memberitahuku sejak awal?" Kepalanya menunduk, tangan kanannya memegang keningnya."Dona dan Tyler takut, Pak Damien, kehilangan kontrol dan membuat semuanya jadi lebih rumit," jawab Te

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status