ํ™ˆ / Romansa / Skandal Satu Malam Sang Presdir / Bab 13: Ultimatum dari Louis

๊ณต์œ 

Bab 13: Ultimatum dari Louis

์ž‘๊ฐ€: Senja Berpena
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2024-11-24 09:00:08

“Sudah kukatakan padamu, Maria. Hormati keputusanku!” ucap Vincent dengan tegas, suaranya bergema seperti palu hakim yang mengetuk akhir sebuah persidangan.

Sorot matanya dingin, setajam belati yang menghunus jiwa istrinya tanpa ampun.

Maria menghela napas kasar, serupa angin badai yang mencari celah untuk meledakkan amarah. Wajahnya berpaling, namun bibirnya melontarkan kata-kata yang tajam bagai duri mawar.

“Kau memutuskan secara sepihak, dan itu yang tidak kusukai darimu,” ujarnya, dengan suara yang bergetar antara kecewa dan marah.

“Ya, aku tahu. Tapi, bagaimana jika Laura hamil karena perbuatan gila anak kesayanganmu itu?” Suara Vincent merendah, namun sarat dengan tuduhan yang menggantung berat di udara seperti awan gelap sebelum hujan deras.

Laura hanya bisa menghela napas kasar. Dalam pikirannya yang kalut, ia membangun monolog yang penuh luka.

‘Aku sekarang tahu, dari mana sifat dan wata

์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ
๋Œ“๊ธ€ (1)
goodnovel comment avatar
Arabella Bella
tim Louis wkwkwkk. ayo luis bikin Smith kebakaran jenggot haha
๋Œ“๊ธ€ ๋ชจ๋‘ ๋ณด๊ธฐ

๊ด€๋ จ ์ฑ•ํ„ฐ

  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Bab 14: Tidak punya Hati!

    “Kau ingin membela Laura, huh?” Suara Smith meluncur seperti tombak, tajam dan dingin, menusuk ruang di antara mereka.Wajahnya berubah datar, tetapi matanya membara, seolah-olah api kecil di dalam dirinya baru saja tersulut oleh pertanyaan sederhana dari adik kembarnya.Terlalu mudah baginya untuk terprovokasi. “Silakan, Louis. Silakan jika ingin membelanya. Sekalian saja sekolah hukum, agar bisa menjadi pengacara pribadi Laura,” katanya penuh emosi, suaranya bergetar seperti kaca yang hampir retak.Louis hanya menggeleng pelan, seperti seorang bijak yang menyaksikan perilaku seorang anak yang tak tahu apa yang dilakukannya.“Saat Daddy membela Laura, kau biasa saja. Tapi, saat aku membelanya, kau mendadak panas.” Sebuah senyum kecil menghiasi wajahnya, sebuah tawa ringan yang menyembunyikan ironi.“Sudah, Smith, Louis.” Suara Vincent memotong ketegangan seperti badai yang mencoba dihentikan. Dia men

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-24
  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Bab 15: Tidak ada di Rumah

    โ€œSebaiknya aku pergi saja dari sini. Permisi!โ€Kata-kata itu meluncur dari bibir Laura seperti panah yang dilepaskan dengan marah, menusuk atmosfer yang sudah berat dengan ketegangan. Ia akhirnya angkat kaki dari rumah itu, membawa serta luka-luka tak kasat mata yang terus berdarah oleh perdebatan yang tak kunjung usai.Langkahnya tegas saat meninggalkan ruangan, sepatu hak tingginya berdentang di atas lantai seperti suara palu hakim yang memutuskan nasib. Namun, tak ada yang peduliโ€”termasuk Smith, yang tetap berdiri kaku seperti patung batu, bahkan ketika bayangannya lenyap di balik pintu.โ€œApa kau mau diam saja, melihat istrimu pulang sendiri?โ€ suara Louis menggema, matanya menyipit tajam, seolah berusaha menembus kebekuan hati Smith.โ€œDia yang memilih pergi, bukan? Lantas, apakah aku harus menahannya? Dia akan besar kepala jika aku menahannya,โ€ jawab Smith dengan nada dingin, serupa angin musim dingin yang menusuk tulang.Sementara itu, di luar, malam sudah mulai turun, dan lampu-l

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-25
  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Bab 16: Muncul Wajah Laura

    โ€œSmith, aku sangat merindukanmu,โ€ suara Stella menggema, penuh kehangatan, saat ia melingkarkan lengannya di tubuh Smith begitu pria itu muncul di area kedatangan bandara. Pelukannya erat, seolah waktu dan jarak selama ini telah menciptakan jurang yang terlalu lebar untuk ditanggung.Smith membalas pelukan itu dengan sedikit canggung, senyumnya terlihat manis namun menyimpan kegamangan yang sulit disembunyikan. โ€œAku juga merindukanmu, Sayang,โ€ katanya, nada suaranya lembut namun mengandung nada kebingungan. โ€œKenapa mendadak sekali menghubungiku?โ€Hatinya terombang-ambing antara rasa senang dan cemas, seperti kapal yang terombang-ambing di tengah ombak besar. Namun, ia tahu, di depan Stella, ia harus menjadi pelabuhan yang stabilโ€”tempat yang penuh kehangatan dan penerimaan. Senyumnya diperlebar, menutupi pergolakan yang terjadi di dalam dirinya.โ€œAku ingin memberimu kejutan. Apa aku salah?โ€ tanya Stella, suaranya mendayu seperti alunan melodi yang ia tahu Smith sulit untuk tolak. Matan

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-25
  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Bab 17: Dengan Senang Hati!

    โ€œKalau bukan karena utang ibuku yang menggunung, tidak akan pernah mau lagi aku menginjakkan kaki di sini!โ€ kata-kata itu meluncur dari bibir Laura dengan penuh amarah yang tertahan, seperti api kecil yang nyaris menyala-nyala.Waktu telah menunjuk angka delapan pagi. Matahari yang hangat tidak cukup untuk mencairkan bekuan perasaan di hati Laura.Meski hatinya berat, ia tetap melangkah ke kantor, menyeret diri ke dalam rutinitas yang terasa seperti jerat tanpa ujung.โ€œSebaiknya aku mulai mencari lowongan pekerjaan dari sekarang,โ€ gumamnya sambil menyalakan komputer. Cahaya layar yang menyala seperti harapan kecil yang mulai dirangkai di tengah kegelapan hidupnya.โ€œSetelah itu, aku akan pergi dari dunia Smith dan keluarganya,โ€ lanjutnya dalam hati, matanya memandang kosong pada layar. โ€œMeskipun Tuan Vincent baik, tapi rumah mereka tetap seperti neraka bagiku.โ€Ia menarik napas panjang, mencoba mengusir rasa sesak yang menggelayuti dadanya. Matanya yang sembap berusaha mencari fokus, m

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-25
  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Bab 18: Pengakuan Smith

    ‘Oh, jadi ini yang bernama Stella,’ gumam Laura dalam hati.Matanya menelusuri Stella dari ujung kepala hingga ujung kaki, seperti seorang kritikus yang menilai sebuah karya seni, namun dengan sentuhan sinisme yang samar.Wanita itu memang cantik, dengan aura percaya diri yang begitu mencolok hingga seakan menenggelamkan orang lain di sekitarnya.Tanpa aba-aba, Stella melangkah maju dengan lincah, seolah-olah Laura tidak ada di ruangan itu.Tangannya melingkar erat pada tubuh Smith, lalu bibirnya menyentuh bibir pria itu dalam sebuah kecupan singkat, namun cukup untuk membuat dada Laura terasa seperti diremas.“Kau pergi begitu saja dari hotelku, Smith,” ucap Stella dengan suara manja yang melengking seperti suara biola yang sedikit sumbang di telinga Laura.Laura terdiam, tapi hatinya bergejolak. Kata-kata Stella menyerang kesadarannya seperti gemuruh petir di langit mendung.Namun, ia tidak ingin menunjukkan

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-26
  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Bab 19: Kemarahan Stella

    "Kurang ajar!"Plak!Tangan Stella melayang tanpa ampun, meninggalkan jejak merah di wajah Smith. Kemarahannya meledak seperti badai di tengah samudera, liar dan tak terbendung. Matanya yang biasanya lembut kini menyala dengan amarah yang menusuk seperti bara api."Kau benar-benar membuatku marah, Smith!" serunya, suaranya pecah oleh perasaan yang tak tertahankan. "Apa maksudmu bicara seperti itu, huh? Kau... sudah menikah? Kenapa, Smith? Kenapa?"Smith menundukkan wajahnya, rasa bersalah mencakar-cakar jiwanya seperti cakar burung elang yang mencabik mangsanya."Maafkan aku, Sayang," katanya, suaranya penuh getar, hampir seperti angin yang memohon pada pohon agar tidak patah diterpa badai. "Aku akan menjelaskan semuanya. Tolong dengarkan penjelasanku."Namun, Stella tak menggubris. Dia menepis tangan Smith dengan gerakan yang tegas, seperti seorang ratu yang menolak uluran pengkhianat.Matanya yang basah memalingkan wajahnya darinya, mengunci pandangannya pada dinding kosong seolah m

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-26
  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Bab 20: Ajakan Makan Siang

    "Kenapa diam?" Stella menyipitkan matanya, menatap Smith seperti elang yang siap menerkam mangsanya.Suaranya terdengar dingin, menusuk lebih tajam daripada pisau. "Itu artinya kau menyentuhnya setelah kejadian itu?"Smith hanya memijat keningnya, gerakannya lamban seperti seorang pria yang mencoba mengusir beban dunia dari pikirannya. "Hanya satu kali, Sayang," ucapnya akhirnya, suaranya pelan, nyaris seperti bisikan angin yang enggan mengakui kebenaran. "Setelah itu tidak lagi."Stella mendengus, tatapannya menyala seperti api yang membakar hingga ke tulang. "Kau benar-benar penjahat, Smith," katanya, setiap kata dilontarkan dengan amarah yang menggelegak. "Kau sudah membuatku muak!"Smith mencoba mendekatinya, tangan gemetar seolah ingin menyentuh pundaknya, tetapi Stella mundur selangkah, menjauh darinya seperti seorang ratu yang tak sudi disentuh oleh seorang pengkhianat."Beri aku waktu, Stella," katanya, suaranya penuh permohonan, seperti seorang narapidana yang memohon pengamp

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-27
  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Bab 21: Dibuat Meleleh

    "Apakah aku orang pertama yang mengajakmu makan siang? Kenapa terlihat canggung sekali?" tanya Louis, suaranya terdengar lembut namun penuh dengan rasa ingin tahu. Ia memperhatikan Laura, yang tampak gelisah seperti daun kecil yang digoyang oleh angin.Laura tersenyum kikuk, cengirannya tampak berusaha menutupi rasa gugup yang menguar dari tubuhnya. "Iya," jawabnya akhirnya, suaranya terdengar malu-malu seperti anak kecil yang tertangkap basah."Aku tidak pernah menjalin hubungan sebelumnya, tidak pernah dekat dengan pria juga. Jadi, menurutku ini akan membuatku sedikit canggung. Maafkan aku, Tuan Louis.""Louis saja," ucap pria itu cepat, memotong kata-kata formal yang dirasa tak perlu. Tatapannya lembut, namun penuh perhatian, seperti sinar matahari pagi yang menyusup di sela-sela daun.Laura merasakan jantungnya berdetak sedikit lebih cepat. Tatapan intens Louis membuatnya meneguk ludah, mencoba mengusir kegugupannya yang semakin menjadi. Ia mengangguk pelan, suaranya hampir sepert

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-27

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Ending Chapter~

    Diana tidak akan memungkiri perasaannya kepada Louis meskipun dia belum bisa mengatakan bahwa itu adalah perasaan cinta.Namun, rasa nyaman dan lepas yang dirasakannya bagi Diana sudah cukup membuatnya yakin kalau Louis adalah orangnya. Tapi lagi-lagi bayangan ketika dirinya menangis tersedu-sedu setelah mengetahui bahwa lelaki yang dia cintai, lelaki yang juga sering mengatakan cinta padanya malah berkhianat terlintas di pikiran.Diana sangat benci perasaan itu tapi dia juga sulit sekali menghilangkannya karena sudah membentuk trauma. Dan itu semua adalah tugas Louis, Louis harus menyembuhkan Diana dan membuat gadis itu dapat berdamai dengan traumanya."Diana, kamu tahu aku, kita sudah lama kenal. Ke mana pun aku pergi kamu selalu ikut. Kamu juga tahu perempuan mana saja yang ingin dekat denganku tapi aku menolak mereka, kan? "Kamu harus tahu, Di, penolakan demi penolakan yang kulakukan semata karena aku ingin kamu bisa lihat kalau selama kita bersama, aku bukan lelaki yang mudah t

  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Extra Part III

    Diana memejamkan matanya mendengar ucapan Louis yang sungguh di luar dugaan. Gadis itu membeku di tempatnya sekarang tanpa bereaksi apa-apa.Sementara itu, Smith langsung menghampiri Louis dan mempertanyakan keseriusan sang adik atas ucapannya barusan. "Aku serius, Smith. Aku mencintai Diana bahkan sebelum dia jadi asisten pribadiku, aku sudah memiliki rasa suka padanya meskipun, ya ... cinta itu baru benar-benar tumbuh setelah kami sering bersama," ungkap Louis lagi.Diana dapat mendengarnya dengan jelas, tapi dia tidak percaya. Apa yang Louis lakukan terhadapnya selama masa kerja sungguh berbanding terbalik dengan apa yang Louis ungkapkan barusan."Diana, maafkan aku," ucap Louis.Diana tak menjawab dan malah geleng-geleng kepala. Setelah itu, Diana pergi karena merasa sudah tak sanggup lagi berada di situasi itu."Om, Laura, Smith, aku pulang dulu, ya," pamitnya.Vincent ingin menahan tapi dia paham akan perasaan Diana yang sudah pasti merasa bingung atas sikap Louis yang sangat m

  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Extra Part II

    Diana baru selesai menyiapkan jadwal Louis untuk besok ketika dia hendak pulang. Waktu menunjukkan pukul 7 malam dan rasanya badan Diana sangat remuk saking sibuknya hari ini."Ini sudah terlalu malam, kamu pulang ke rumahku saja supaya besok bisa langsung berangkat denganku. Kamu, kan, suka lelet," ujar Louis.Mendengar ejekan Louis padanya, Diana langsung menyipitkan matanya. "Apa maksud kamu bilang begitu? Aku lelet? Hey, sudah hampir satu bulan aku bekerja denganmu dan setiap hari aku pulang jam 6 atau jam 7 malam. "Setiap hari juga, aku sampai jam 8 malam dan baru bisa istirahat setelah jam 10 malam karena kamu selalu menyuruhku banyak hal. Aku capek dan kamu malah bilang aku suka lelet?" Diana memelototi Louis saking kesal."Lah, memang kenyataannya kamu lelet, kamu sering terlambat setengah jam bahkan sampai satu jam. Itu dinamakan lelet, kan?" balas Louis."Iya, tapi seharusnya kamu memahami alasanku sampai lelet begitu, aku kurang istirahat dan seharusnya kamu juga jangan me

  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Extra Part I

    Tiga hari kemudian, Laura pulang ke rumah dan disambut dengan suka cita oleh para asisten rumah tangga serta kerabat dekat yang masih berada di sana. Rencananya, mereka akan pulang hari ini karena Laura sudah sehat dan pulang.Suasana rumah Smith sangat ramai di sana mereka melakukan syukuran kecil-kecilan dengan makan bersama di taman belakang yang sudah dihias sedemikian rupa oleh para pekerja.Smith menggendong Daniel sementara Laura menggendong Davide, mereka mengumumkan nama bayi mereka secara resmi bahkan Diana juga ada di sana."Diana, kesibukan kamu sekarang apa?" tanya Vincent pada gadis yang sudah Laura anggap seperti saudaranya sendiri."Aku baru resign dari pekerjaanku sebelumnya, Om. Aku mau cari kerjaan lagi tapi belum sempat persiapan, mungkin bulan depan aku mulai cari lagi," jawab Diana.Vincent mengusap dagunya, menatap Diana lekat lalu beralih menatap Louis yang dia lihat tak hentinya curi-curi pandang pada Diana.Terlintas ide dalam pikiran Vincent, bagaimana kalau

  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Dia adalah Takdirku

    "Smith ... aku berhasil pulang."Suara itu terdengar sangat lirih di telinga Smith, bahkan hampir tak terdengar. Namun, lelaki itu yakin kalau Laura memang berbicara dan itu membuatnya merasa amat sangat lega.Vincent yang sejak tadi menunggu dengan harap cemas juga langsung mengucap syukur, dia menatap Laura yang masih dalam keadaan setengah sadar karena masih berada dalam efek anestesi."Manantuku, menantu kesayanganku ...." isak Vincent."Ayah, aku bertemu sahabatmu," ucap Laura. "Kami hampir pergi bersama.""Oh, Laura, jangan sampai hal itu terjadi. Anak-anakmu membutuhkanmu," sahut Vincent yang paham bahwa sahabat yang dimaksud Laura sudah pasti Ferdy, ayahnya."Ya, dia bilang takdirku yang sesungguhnya memang di sini," kata Laura pelan."Kamu gak nanya sama aku, Sayang? Aku sejak tadi di sini menunggu kamu sadar tapi saat bangun kamu malah ngobrol sama Ayah," ucap Smith membuat Laura tersenyum."Aku selalu bersamamu bahkan ketika kamu meminta do'a pada anak-anak kita," jawab Lau

  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Berhasil Pulang

    Operasi telah selesai dilaksanakan tapi kondisi Laura ternyata malah menurun, tekanan darah yang tinggi membuat detak jantungnya justru semakin melemah.Laura dibawa keluar dari ruang operasi menuju ruang pemulihan dengan berbagai alat yang terpasang di tubunya. Smith sama sekali belum melihat anak kembarnya kecuali hanya di ruang operasi tadi. Dia memilih mendampingi Laura dan meminta perawat menjaganya dengan baik di ruang yang terpisah dari ruang bayi lain."Smith, mana Laura dan cucu-cucu ayah?" tanya Vincent.Lelaki itu datang tergopoh-gopoh setelah mendengar kabar bahwa Laura melahirkan cucunya. Vincent bahkan sampai meninggalkan pekerjaan dan rapatnya dengan klien-klien penting."Cucu-cucu Ayah ada di ruang perawatan khusus, sedangkan Laura masih di ruang pemulihan. Dia belum sadarkan diri dan kondisinya menurun," jawab Smith seraya menutup wajahnya dengan kedua tangan.Vincent tercengang mendengar kabar tersebut sebab saat berangkat tadi dia masih berbincang dengan menantunya.

  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Si Kembar Telah Lahir

    "Lakukan apa pun yang terbaik bagi istri dan anak-anak saya, Dok. Lagi pula, istri saya sudah sangat kesakitan, saya tidak tega melihatnya."Smith berbicara seraya menatap dokter kandungan tersebut dengan seksama. Dokter pun mengangguk, siap melaksanakan prosedur operasi caesar.Namun, sebelum nya Smith mesti menandatangani dulu surat persetujuan karena prosedur ini bisa dibilang sakral, tidak boleh dilakukan sembarangan.Setelah selesai semua persyaratan, Smith langsung menemui Laura yang sedang kesakitan di ruang bersalin. Smith mengabarkan kalau Laura akan dioperasi demi keselamatan buah hati mereka."Gak papa, kan, kalau operasi? Kondisi kamu tidak memungkinkan, Sayang. Plasentanya menghalangi jalan lahir dan itu akan membahayakan anak-anak kita. Begitu kata dokter," tanya Smith seraya menjelaskan.Laura sudah pasrah, apa pun tindakan yang akan diambil terhadapnya, Laura tidak akan mencegah apalagi melawan. Melahirkan secara normal maupun caesar baginya sama saja, sama-sama memerl

  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Menjelang Persalinan

    Setelah mendengar kabar bahwa Laura kemungkinan akan melahirkan dalam waktu dua minggu ke depan, Smith mempersiapkan segalanya salah satunya yakni dengan mengambil cuti dari kantornya.Meskipun dia adalah seorang CEO, pemilik perusahaan yang tentu memiliki kuasa, Smith tetap bersikap profesional dengan mengajukan cuti secara resmi. Untuk sementara, posisi dan pekerjaannya akan ditangani oleh Louis, adiknya."Smith, sebenarnya tanpa ada yang menggantikanmu pun sepertinya bukan masalah besar, pekerjaan CEO, kan, tinggal ongkang-ongkang kaki saja," ujar Louis membuat sang kakak sontak mendelikkan matanya."Jadi, begitu yang kamu pikirkan selama ini, aku hanya ongkang-ongkang kaki saja?" Smith menatap Louis dengan seksama."Hehehe, aku hanya bercanda, Smith. Jangan melotot begitu lah, serius amat!" sahut Louis menggaruk kepalanya yang tak gatal."Lihat saja, kamu nanti akan merasakan apa yang aku rasakan. Kamu akan sangat sibuk bahkan melebihi kesibukanku dulu. Kamu akan kewalahan dan men

  • Skandal Satu Malam Sang Presdirย ย ย Kemungkinan Minggu Depan

    Smith sangat sigap menuntun Laura yang merasakan sakit seperti kram di perutnya. Dengan tertatih, Laura berjalan menuju mobil yang sudah siap di depan."Jangan-jangan kamu kecapean, Sayang," tebak Smith. "Kalau melahirkan, kan, waktunya belum genap."Smith terus berbicara dengan perasaa resah dan gelisah. Sementara itu, Laura hanya bisa menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Aktifitas itu cukup mengurangi rasa sakitnya.Saat ini, Laura dan Smith sudah berada di perjalanan ke rumah sakit demi memeriksa keadaan Laura yang sempat merasakan sakit di perutnya.Namun, baru juga setengah perjalanan, sakit yang dirasakan Laura sudah reda bahkan menghilang. Laura yang belum memiliki pengalaman sebelumnya merasa heran, dia ingin mengatakan hal itu pada suaminya tapi merasa enggan."Sayang, apa kamu baik-baik saja? Sakitnya masih terasa?" tanya Smith mengelus perut istrinya. Laura sedikit meringis. "Sepertinya perutku sudah lebih baik, Sayang. Aku juga gak paham kenapa. Apa kita pu

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status