แชร์

BAB - 08

ผู้เขียน: shart96
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-11-27 18:16:09

“Nay demi apa? kamu nikah sama pa…hmmm…” Kanaya yang sedang sibuk berkemas buru-buru membungkam mulut Naira dengan kedua tanganya.

Kanaya mendengus kesal, sudah menduga hal ini akan terjadi. “Naira… kan aku udah bilang jangan heboh.” ucapnya berbisik lalu menatap ke arah pintu kamar sekilas.

Naira mengangguk cepat lalu dan sebelah tangannya menunjukan dua jari tanda peace, Kanaya sedikit bernafas lega karena kebetulan di kamar hanya ada mereka berdua saat ini.

Kanaya langsung melepaskan kedua tangannya perlahan, namun sorot matanya penuh peringatan, mengawasi apa yang akan diucapkan sahabatnya lagi untuk berjaga-jaga.

“Kamu lagi nggak bercanda kan Nay? Ini bukan tanggal satu april soalnya.”bisik Naira dengan pandangan menelisik.

Kanaya menghela nafas lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya, dia sempat ragu sejenak namun memutuskan memberikannya kepada Naira untuk dilihat.

Naira menerima itu dan mulai membacanya, beberapa detik kemudian dia menutup mulut dengan sebelah tangannya melir
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Skandal Semalam Dengan Dosenku   BAB - 12

    Tubuh Kanaya seketika menegang saat Sean dan neneknya perlahan datang menghampirinya sebelum masuk ke dalam rumah sakit.“Kenapa harus bertemu di waktu yang tidak tepat seperti ini,”gumam Kanaya pelan sedikit cemas.Kanaya mencoba untuk tenang meski jantungnya kini berpacu lebih cepat, hal yang ditakutkan Liam melihat keduanya. Sebenarnya tidak masalah dan dirinya bisa saja jujur kepada Liam, namun dirinya bingung harus bilang dari mana dahulu.Awalnya setelah menjenguk nenek, dia berencana ingin bicara secara langsung kepada Liam tentang meminta izin untuk masih bisa bekerja part time.Kalau membahas tentang keduanya lebih dulu bagaimana dia bisa bicara, Kanaya takut malah tidak diizinkan nantinya.Meski mungkin saja diizinkan, tapi masalahnya dia akan bekerja part time di Bardine hospital. Kalau sampai ada yang tahu bagaimana? Selain di kampus Liam ternyata populer juga di Bardine hospital terlihat banyak yang menyapa saat berpapasan mau itu sesama dokter maupun perawat bahkan ada

  • Skandal Semalam Dengan Dosenku   BAB - 11

    Kanaya baru tiba di rumah dengan membawa satu kantong kresek berisi bahan-bahan yang akan dimasak untuk makan malam nanti, dia berhenti sejenak sedikit kebingungan saat melihat mobil Liam sudah terparkir di garasi.“Loh pak Liam udah pulang? Tadi pagi bilang mau pulang malam karena langsung dinas di rumah sakit.” gumam Kanaya heran.Kanaya yang penasaran langsung bergegas masuk ke dalam rumah,dia memandangi sekitar dan langkahnya terhenti saat melihat ternyata Liam sedang duduk ruang tengah. Namun terlihat nampak ada yang berbeda dari gelagatnya, seperti orang yang sedang panik.Langkahnya pelan namun pasti saat menghampiri Liam untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.. “Pak Liam bukannya tadi pagi bilang mau pulang malam hari ini, kenapa sekarang sudah sampai di rumah? apa lagi tidak enak badan?” Kanaya cukup khawatir jika benar Liam dalam kondisi kurang sehat, meski pernikahannya atas dasar perjodohan, dia ingin berusaha untuk bisa menjadi figur istri yang baik.Liam berdiri m

  • Skandal Semalam Dengan Dosenku   BAB - 10

    “Tidak ada kata tapi, ini sudah kewajiban saya sekarang untuk memenuhi kebutuhan kamu sehari-hari. Kedepannya setelah lulus dan kamu bisa memanage keuangan dengan baik kartu gajian saya juga kamu yang pegang nanti,” Liam kembali memberikan kartu debit yang sempat ditolak Kanaya.Kanaya terdiam sejenak memandangi kartu debit di tangannya, hatinya menghangat atas perhatian Liam, namun dia bingung apa tetap harus menerimanya atau tidak.Sudah terbiasa hidup mandiri dan mencari uang sendiri, membuat Kanaya merasa aneh saat tiba-tiba kini ada seseorang yang memberikan biaya untuk sehari-harinya.Kanaya menghela nafas sejenak lalu menggenggam erat kartu tersebut. “Baik pak, saya akan gunakan sebaik mungkin, kalau begitu saya pergi sekarang.’Kanaya memasukkan kartu debit tersebut ke dalam tas dibagian kecilnya, lalu perlahan membuka pintu mobil dan berpamitan kembali setelah menutup pintu mobil.“Jangan sampai terlambat, ingat! Saya paling tidak suka ada mahasiswa yang terlambat di jadwal m

  • Skandal Semalam Dengan Dosenku   BAB - 09

    Saat masuk ke dalam rumah, pemandangan sudah disuguhkan oleh perpaduan cat dinding berwarna putih tulang dan abu-abu muda, dengan ornamen serta pajangan yang unik dan cantik tertata dengan rapi di beberapa tempat.Suasana nyaman yang belum pernah Kanaya rasakan saat melihat-lihat bagian depan, berbanding terbalik saat berada di rumah Rio, meski begitu dia tetap bersyukur.“Selera pak Liam bagus juga, dilihat setiap sudut ruangan terasa nyaman.”ucap Kanaya mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan.Keduanya tiba di depan dua buah pintu yang berdampingan, yang Kanaya yakini dua ruangan tersebut adalah kamar.Liam meletakkan kedua koper di dekat Kanaya. “Kamar kamu yang sebelah kiri, dan kamar saya yang sebelah kanan.”Kanaya menoleh ke arah Liam sekilas, lalu menatap kedua pintu tersebut secara bergantian.“Kenapa? Atau kamu mau satu kamar dengan saya?” Liam dengan santai dengan pandangan menelisik, saat melihat Kanaya terdiam beberapa saat.“Tidak…eh maksud saya…”Kanaya jadi ke

  • Skandal Semalam Dengan Dosenku   BAB - 08

    “Nay demi apa? kamu nikah sama pa…hmmm…” Kanaya yang sedang sibuk berkemas buru-buru membungkam mulut Naira dengan kedua tanganya.Kanaya mendengus kesal, sudah menduga hal ini akan terjadi. “Naira… kan aku udah bilang jangan heboh.” ucapnya berbisik lalu menatap ke arah pintu kamar sekilas.Naira mengangguk cepat lalu dan sebelah tangannya menunjukan dua jari tanda peace, Kanaya sedikit bernafas lega karena kebetulan di kamar hanya ada mereka berdua saat ini.Kanaya langsung melepaskan kedua tangannya perlahan, namun sorot matanya penuh peringatan, mengawasi apa yang akan diucapkan sahabatnya lagi untuk berjaga-jaga.“Kamu lagi nggak bercanda kan Nay? Ini bukan tanggal satu april soalnya.”bisik Naira dengan pandangan menelisik.Kanaya menghela nafas lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya, dia sempat ragu sejenak namun memutuskan memberikannya kepada Naira untuk dilihat.Naira menerima itu dan mulai membacanya, beberapa detik kemudian dia menutup mulut dengan sebelah tangannya melir

  • Skandal Semalam Dengan Dosenku   BAB - 07

    Kalimat itu membuat Kanaya terkejut dan membelalakkan matanya. Semenjak tahu alasan Sean memacarinya saat itu, Kanaya memang sama sekali tidak suka dengan sikap laki-laki itu.“Kak, aku mohon,” pinta Kanaya lagi.“Padahal, aku masih ingin memperjuangkan perasaanku padamu. Aku sadar selama ini aku keterlaluan, tapi aku nggak bisa bohong kalau ternyata aku memang jatuh cinta sama kamu, Kanaya.” Kali ini, tatapan Sean lebih serius, dia kembali tersenyum. “Tapi, sekarang kamu sudah jadi istri orang.”Tatapan Sean yang teduh membawanya kembali mengingat setiap moment saat mereka menjalin hubungan dulu, namun Kanaya segera menepis bayangan tersebut, dan tergantikan oleh moment menyakitkan saat akhirnya mengetahui alasan pria tersebut memacarinya.Kanaya berusaha untuk menghindari tatapan Sean yang semakin dalam. “Sebaiknya mulai detik ini kakak tidak perlu membahas lagi tentang masa lalu, dan aku mohon untuk kakak bisa merahasiakan tentang pernikahanku dengan pak Liam ini di kampus.”Perasa

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status