Share

Bab 224: Dipaksa

Author: NACL
last update Last Updated: 2025-11-16 18:38:22

Laras tidak langsung menjawab, melainkan mencari ketenangan dan keamanan dari pelukan suaminya. Ia butuh ini, setelah apa yang terjadi di rumah. Rasanya benar-benar seperti mimpi buruk.

​Berbeda dengan Dirga yang tidak tenang, apalagi mereka datang bersama Raina. Bagaimana mungkin?

​Pria itu bertanya lagi, “Raina menyakitimu?”

​Laras mengangguk tegas, ia masih memeluk kuat suaminya.

​“Apa yang dia lakukan?” desak Dirga. Suaranya mulai berubah dan gerakan dadanya yang sangat cepat ini bisa Laras rasakan. Pelukan pria ini makin panas, bukan karenanya, tetapi bara emosi yang meluap-luap.

​“Katakan!” Dirga melepaskan Laras dengan paksa. Ia terlalu haus akan rasa ingin tahu.

​Saat mata elangnya pria itu menatap wajah istrinya, pandangannya langsung tertuju pada pipi Laras yang memerah, ada tanda lima jari yang samar, tetapi cukup jelas. Pupilnya bergetar tatkala pujaan hatinya juga tak menggunakan alas kaki. Bahkan pakaiannya basah dan kotor, masih menyisakan tetesan air. Pemandangan itu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
NACL
bahkan odgj lebih terhormat kak huhu
goodnovel comment avatar
Mimin Rosmini
nah itu baru sadar mantanmu sudah mendekati ODGJ dirga.jadi bertindaklah yg tegas..agar rumah tangga mu aman
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 250: Nggak Apa-apa Sayang

    Tangan Laras gemetaran meraih benda kecil itu. Matanya terpaku pada satu garis merah tebal yang terlihat jelas. Jantungnya langsung mencelos, rasa kecewa seketika menyergapnya dingin, semua harapan yang ia bangun di apotek tadi runtuh. 'Masa cuma satu? Tapi, dulu waktu aku hamil, garis tipisnya muncul belakangan,' batinnya, ia memegang test pack itu erat sekali. Laras terdiam, duduk terkulai di atas kloset. Ia masih menanti. "Ayo dong, ayo, ayo," gumamnya frustrasi selama sepuluh menit penuh. Nahas, bayangan samar kedua itu tak kunjung muncul. Laras menghela napas panjang, menatap alat itu dengan sorot mata nanar. "Belum ada, ya?" Ia mengusap perut ratanya. 'Tenang. Mungkin hormon HCG-nya belum terlalu tinggi untuk dideteksi alat ini. Aku bakal cek lagi seminggu dari sekarang,' tekadnya dalam hati, ia berusaha meredakan kekecewaan dengan logikanya sebagai dokter.**Sementara suasana berbeda terjadi di rumah sakit JB.Petang ini, Dirga baru saja menyelesaikan praktik di ruang pol

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 249: Beli Tes Pack 

    Dirga memicingkan mata mendapati istrinya terdiam sambil menunduk. Ia mendekat, mata karamelnya makin menajam tatkala Laras memegang perut dengan satu tangan.​“Kamu sakit? Karena saya semalam? Sejak kapan? Tadi pagi atau malam?” tanya pria itu. Bahkan tanpa menunggu persetujuan, Dirga menarik tangan Laras mendekati ranjang. “Berbaringlah, saya periksa kamu.”​Pria itu mengeluarkan stetoskop dari tas perlengkapan daruratnya. Sedangkan Laras bergeming, tangannya masih memegangi perut. Ia sendiri bingung, haruskah ia bicara tentang kecurigaannya atau memeriksanya diam-diam?​Dirga mulai menempelkan stetoskopnya. Selama beberapa saat, ekspresi wajah tampan itu berubah serius, mencoba mendengarkan saksama. Ada sesuatu, kejanggalan dalam bunyi yang ia dengar, di area perut sang istr.Melihat suaminya diam begitu lama, Laras menjadi antusias sekaligus cemas. “Ada apa, Mas? Gimana?”​Dirga tersentak, lalu mencabut stetoskopnya. Ia mencium perut rata Laras. “Nggak ada apa-apa, Sayang. Kamu c

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 248: Dilahap Api

    Kepala Raymond yang benjol dipukul panci besi terasa berdenyut hebat, bahkan seperti jantungnya pindah ke atas tengkorak. Ia hanya bisa melotot sinis pada seorang perawat yang berusaha membersihkan lukanya di klinik 24 jam.​“Obat macam apa ini?! Apa kalian tidak tahu cara mengobati luka? Cepat panggil dokter yang benar!” Suara Raymond meledak dalam ruangan yang luasnya tak seberapa itu.​“Maaf, Pak. Dokter sudah memerintahkan kami untuk membantu obati luka Bapak,” perawat bertutur kata lemah lembut.​Raymond justru memaki, “Kalian kerja tidak becus!”​Ia lantas menepis tangan perawat itu kasar. Perawat hanya menunduk ketakutan.​Raymond bangkit dari tepi ranjang periksa, mengambil dompet tebalnya, dan melempar beberapa lembar uang ratusan ribu tepat ke wajah perawat.​“Heh, itu untuk ganti rugi waktuku yang berharga!!”​Dengan langkah tergesa, Raymond keluar dari klinik. Ia melihat mobil mewahnya yang terparkir agak jauh. Mobil itu sedang dibersihkan oleh anak buahnya. Namun yang leb

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 247: Murka Raymond

    ​“Dibayar berapa kamu sama dokter sialan itu?!” cecar Raymond, langkahnya makin dekat. Sepatu mahalnya menginjak sisa-sisa kulit gabah. ​Wajah Reza pucat, bahkan memutih seperti kapas, dan kakinya serasa terpaku di tanah. Ia tahu, Raymond tidak datang sendirian. Ya, Reza tidak mengenali orang-orang di belakang Raymond. Ia yakin mereka semua adalah pengawal bayaran atau mungkin preman sebagai bentuk penjamin bahwa hari ini akan berakhir dengan kekerasan. ​Masih terdiam, Ia tak bisa menyahut ucapan Raymond, mengingat kebaikan mantan atasannya yang telah berbaik hati mendirikan rumah ini dan memberinya pekerjaan. ​“Begini cara membalas budiku? Anak kurang ajar, sudah kubiayai untuk sekolah tinggi dan mengubahmu sampai seperti ini! Durhaka kamu!” Raymond melayangkan tangan. ​Tubuh Reza yang tidak terlalu kurus pun mampu menangkis tangan tuannya di udara. ​“Pak … kita bisa bicarakan ini baik-baik di dalam, Pak,” bujuknya pelan. ​Raymond menepis tangan Reza dan langsung menunjuknya. ​

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 246: Hadiah Terbaik

    Aroma khas masakan premium memenuhi ruang VVIP eksklusif di restoran milik keluarga. Dirga memotong potongan daging steak premium di piringnya, sementara Laras menikmati hidangan ikan yang disajikan dengan mewah dan indah di sampingnya. Sebenarnya ia sayang untuk menyantap makanan ini, tetapi perutnya yang lapar tidak bisa diajak negosiasi. ​Tawa Dewi dan Denver sesekali menggema, menciptakan suasana yang begitu hangat, membuat Laras merasa benar-benar menjadi bagian dari keluarga Bradley. Keluarga yang bahkan tak berani ia impikan, karena ia sadar statusnya hanyalah orang biasa. ​‘Terima kasih, Tuhan. Sudah mengirim Papa Denver dan Mama Dewi yang baik, juga suamiku, Mas Dirga. Jaga mereka semua, Tuhan. Semoga suamiku selalu sehat, aku ingin memberinya keturunan yang lucu, sehat dan pintar,’ batin Laras, lalu melirik suaminya dengan wajah memerah. ‘Jangan dulu menua, ya, Mas. Pokoknya harus menemani saya membesarkan anak-anak kita nantinya.’ ​Ia sadar perbedaan usia yang jauh membua

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 245: Ulah Dirga

    Hari terus berjalan, Raina tidak pernah menyangka hidupnya jatuh sehina ini. Tinggal di rumah reot di desa terpencil yang minim fasilitas. Tubuhnya makin kurus dan kulitnya tidak terawat. Kerutan di wajahnya tampak makin nyata. Bahkan setiap malam, ia harus bertarung melawan nyamuk dan udara dingin. Ia hanya tahu, Raymond-lah yang meninggalkannya di sini, dan ia berniat membalas dendam.Setelah berpikir masak-masak, wanita itu memutuskan keluar rumah pagi-pagi sekali. Nahasnya dalam guyuran hujan yang dingin, mantan istri Dirgantara itu gagal mendapatkan tumpangan kembali ke Jakarta. Setiap penolakan mobil yang lewat meruntuhkan tekadnya. "Raymond, Dirga dan kamu cewek kampung harus membayar mahal! Tapi yang pertama ... Laras. Aku bakal datang ke tempatmu dan merebut semua yang kamu miliki!" raungnya, kembali dengan langkah gontai ke rumah reot, tubuhnya sudah menggigil.**​Siangnya, di tempat yang berbeda, Dirga baru saja selesai mena

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status