Di ambang batas kesadaran, pikiran Laras berteriak menolak. Namun, yang keluar dari mulutnya sebuah desahan.“Ini dingin.” Bahkan ia menggeser tubuhnya, mendekat pada Dirga.Dokter itu sempat meraba nadinya, masih lemah, tetapi cukup stabil. Ia tahu Laras butuh kehangatan segera. “Skin to skin lebih cepat mengembalikan suhu,” saran Dirga."Umm ... artinya kita—""Diamlah. Pakaian ini basah, kalau tetap saya pakai tubuhmu semakin dingin,” sela pria itu dengan suara berbisik. Dirga menanggalkan kemeja dan celananya yang lembap. Menyingkap selimut sebelum akhirnya ia menarik tubuh Laras yang hampir polos ke dalam dekapannya.Laras tersentak sesaat, kulit dinginnya menempel pada tubuh Dirga yang panas. Kelopak matanya yang semula terlalu berat sekarang terbuka lebar. Dipandangi dada bidang berambut halus di hadapannya. “Kamu sadar ini?” Suara Dirga tambah serak, dan matanya menjelajahi kulit lengan gadis itu.Laras sempat bergeming, lalu mengangguk kecil. Entah benar sadar atau tidak,
Última actualización : 2025-08-28 Leer más