Share

Bab 46 Perkelahian di Rumah Sakit

"Bagaimana keadaan Santi?" tanya Hana, dia sudah berada di rumah sakit. Romeo sedang menunggu Santi. Mereka berada di luar ruangan. 

Romeo hanya diam, dia memikirkan banyak hal di dalam pikirannya.

Romeo teringat ketika Santi memegang tangannya terus-menerus dan tidak mau melepaskannya. 

"Abang. Abang. Aku hanya mencintaimu. Tidak ada orang lain yang aku cintai selain kamu, Abang," ujar Santi saat tubuhnya didorong dengan brankar, dan matanya terbuka. Darah membasahi kaki bagian bawah. 

"Iya. Aku dengar, lebih baik kamu istirahat sekarang," Romeo menjelaskan dan membiarkan Santi untuk menutup matanya. 

Namun semakin lama dia tidak mendapat jawaban dari Romeo, Santi berteriak lebih kencang. "Abang, aku mencintaimu," kata Santi lagi sehingga air matanya mengalir deras di wajahnya. "Berjanji Abang, kalau Abang akan ada bersamaku selamanya."

Teriakan Santi memenuhi koridor rumah sakit. Bibir Romeo kelu, dia tidak bisa menjawab permintaan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status