Share

Sleeping With Mr. Arrogant
Sleeping With Mr. Arrogant
Author: Ami_Shin

Prolog

Hanya ada hening yang mengisi seluruh penjuru kamar hotel itu. Sementara seorang lelaki yang baru saja terbangun dari tidurnya dan menemukan wanita di sampingnya terduduk lemas dengan tatapan kosong, hanya melayangkan tatapan datarnya yang dingin. Lelaki itu beranjak dari atas ranjang, memungut celananya yang tergeletak di atas lantai, kemudian memakainya dengan penuh ketenangan.

Ekor matanya sesekali melirik wanita itu, masih tetap sama, hanya diam dan terlihat sangat terpukul. Satu tangannya yang menahan selimut menutupi tubuh telanjangnya terlihat terkepal.

Namun pemandangan menyedihkan itu sama sekali tidak menimbulkan rasa peduli bagi lelaki itu. Dia hanya merapikan dirinya, memeriksa ponsel kemudian berbicara pelan pada seseorang yang dia telefon. Lalu, ketika dia sudah bersiap untuk pergi, dia hanya melemparkan sebuah kartu nama yang tergeletak jatuh di atas pangkuan wanita itu.

"Hubungi aku kalau terjadi sesuatu." Ujarnya dengan suara dinginnya yang berat. Dan tanpa memedulikan reaksi wanita itu, dia sudah beranjak pergi, meninggalkan seorang wanita yang tadi malam baru saja melewatkan malam yang panas bersamanya dalam keadaan mabuk.

Kini, dengan tangan gemetar, wanita itu mengambil kartu nama dari atas pangkuannya. Kedua matanya berlinang, bibirnya gemetar, dunianya yang sudah hancur kini semakin remuk redam.

Saat satu isakan lolos dari mulutnya, dia berusaha menutup mulutnya dengan punggung tangan. Namun, air matanya tidak lagi bisa terbendung. Dia merebahkan tubuhnya, meringkuk selagi menahan isakannya meski hanya sia-sia.

Tubuhnya terguncang akibat tangisnya, dadanya bergemurah hebat menahan amarah dan ketakutan.

Bukankah setiap kehidupan yang ada di dunia ini selalu memliki arti dan juga tujuan? Lalu, mengapa hingga detik ini, dia tidak menemukan kedua hal itu dalam hidupnya. Kenapa... hidupnya sama sekali tidak berarti, untuk orang lain, mau pun dirinya sendiri.

Bukan dunia yang tidak adil padanya, hanya saja, sepertinya dunia ini memang tidak diperuntukkan untuknya. Lalu, apakah masih ada tempat lain untuknya, tempat di mana dia bisa benar-benar mendapatkan kebahagiaan, kedamaian, dan juga... cinta.

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status