Sementara itu Mama Maia terlihat sangat gelisah dan juga bingung karena ia harus mencari uang dan juga beberapa perhiasan untuk membayar orang yang akan membuat Savana menjadi tersangka di penjara.
"Bagaimana aku harus mencari semua itu," batin Mama Maia dalam hatinya.
"Bagaimana jika aku tidak bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Bahkan sekarang saja tabunganku belum mencukupi uang yang diminta oleh orang itu!" Mama Maia malam ini benar - benar tidak bisa tertidur karena ia harus memikirkan bagaimana caranya ia mendapatkan uang yang diminta oleh Pak Dito.
"Pastinya aku enggak mau melihat anak aku menderita! Aku enggak mau Maura tersiksa di penjara! Aku enggak tega. Aku akan terus berusaha untuk mencari uang itu supaya Maura tetap dalam posisi aman." gumam Mama Maia sambil mengerutkan keningnya.
Mama Maia memang akan selalu melindungi Maura karena ia sangat mencintai anak yang selama ini selalu dicint
Diwaktu yang sama yakni pukul 23.30.Maura juga terlihat masih mondar - mandir didalam kamarnya karena ia susah untuk tertidur. Ia terus mencari cara bagaimana ia bisa merebut Aksa kembali dari Savana."Sudah malam seperti ini tapi rasanya gue belum mengantuk juga," gumam Maura sambil mengerutkan keningnya."Kira - kira Mama dapat uang lima ratus juta itu dari mana? Perhiasan? Atau mungkin tabungan? Aku rasa kalaupun Mama menjual perhiasannya dan juga mengambil tabungan miliknya itu semua akan tetap kurang dengan uang yang diminta oleh si Dito laki - laki tua yang kurang ajar itu," gerutu Maura dengan nada yang sangat kesal."Seharusnya aku harus membantu Mama untuk mencari uang sebanyak itu, aku harus bisa mendapatkan uang itu agar aku tidak dipenjara dan bisa terbebas dari kecurigaan polisi jika aku terlibat dalam kasus penusukan Erik." Maura membatin sambil mengerutkan keningnya.Maura langsung duduk diatas tempat tidur mewah milik dirinya sambil me
Sementara itu saat ini Savana masih harus merasakan dinginnya lantai penjara. Hatinya begitu pilu saat ia merasakan kedinginan yang menancap tulang rusuknya. Ia terus menitikkan air matanya. "Aku enggak salah kenapa aku harus menanggung semua ini? Aku tidak menusuk Erik! Aku enggak salah!" batin Savana dalam hatinya.Suasana penjara yang sudah mulai sepi karena malam sudah tiba semua orangpun banyak yang sudah tertidur pulas. Namun tidak dengan dirinya, Savana terus merasakan kegelisahan yang begitu luar biasa, ia terus menitikkan air matanya dan merintih jika ia memang tidka bersalah. Hati dan juga pikirannya ingin sekali segera pergi meninggalkan tempat biadab ini."Tempat aku memang bukan disini aku memang telah difitnah! Aku hanya korban disini! Kenapa polisi itu terus bersikeras menuduh aku jika aku adalah orang yang telah menusuk Erik hingga membuat Erik meninggal? Padahal aku sama sekali tidak melakukan hal itu! Bagaimana mungkin aku
Pagi ini semua orang di rumah Papah Rangga dan juga Mama Maia sedang menikmati sarapan pagi termasuk juga Maura yang tengah duduk di samping Mama Maia. Sementara itu Papah Rangga terus merasa gelisah karena kasus yang menimpa putrinya, Savana. "Kamu kira - kira udah sarapan belum ya Nak disana?" batin Papah Rangga dalam hatinya.Sementara itu Mama Maia dan juga Maura tampak sedang berbahagia menikmati menu sarapan mereka pagi ini. "Mama jangan banyak - banyak nasinya memangnya Mama mau aku gendut?" Maura merengek sambil tersenyum merekah pada Mama Maia."Enggak sayang ini sedikit loh, kamu itu harus banyak makan supaya lebih sehat," ucap Mama Maia pada putri kesayangannya.Mama Maia tampak begitu sangat bahagia melihat putri kesayangannya kini sudah mau makan dan juga terlihat sangat bahagia lagi. Tidak ada kebahagiaan dalam diri Mama Maia selain melihat putri kesayangannya itu tersenyum manis. "Mama bahagi
Besok adalah sidang dimana akan ditentukan Savana bersalah atau tidak dan sekarang Mama Maia sedang berusaha untuk mencari uang sebanyak lima ratus juta untuk menyogok orang yang akan menjadi saksi di pengadilan nanti. Mama Maia sekarang sedang berada di toko perhiasan untuk menjual semua perhiasan - perhiasan yang ia miliki. Namun ternyata benar saja semua perhiasan miliknya hanya berhasil terjual sebanyak delapan puluh juta dan itu artinya masih kurang banyak untuk mencapai angka lima ratus juta."Kemana lagi aku harus cari uang? Semua perhiasan aku saja hanya laku delapan puluh juta dan itu masih kurang banyak. Sementara itu orang yang meminta uang sebanyak lima ratus juta sudah sering menagih aku karena ia akan menjadi saksi di pengadilan besok," gumam Mama Maia sambil pusing memikirkan untuk mencari uang sebanyak lima ratus juta.Memang awalnya rencananya Mama Maia ingin meminjam uang kepada teman - temannya namun ia merasa malu dan tid
Sementara itu di rumah mewah bak istana dikediaman Xabiru Adiguna sekarang semua orang sedang mengkhawatirkan kondisi Mama Yunita yang semakin hari semakin memburuk. Xabiru juga merasa sedih karena melihat ibunya yang begitu depresi setelah kepergian adiknya, Erik.Xabiru baru saja keluar dari kamar Mama Yunita, ia benar - benar tidak tega melihat kondisi ibunya yang harus depresi seperti itu. Entah sudah beberapa kali dokter bolak - balik ke rumah mewah bak istana itu. Namun kedatangan para dokter dan juga psikiater itu tidak mempengaruhi kesembuhan Mama Yunita.Mama Yunita benar - benar depresi berat ketika harus kehilangan putra yang sangat ia cintai yaitu Erik. Erika adalah anak yang selalu ia manja karena Erik merupakan anak terakhir."Gue enggak bisa lihat Mama terus - terusan seperti ini!" batin Xabiru Adiguna dalam hatinya."Gue harus terus mencari cara bagaimana supaya Mama
Meskipun Savana yang sudah dijadikan tersangka namun dalam lubuk hatinya tetep saja ia merasa sangat gelisah, disatu sisi ia merasa sangat kecewa dan tidak habis pikir pada Maura yang bisa-bisanya menusuk Erik namun disisi lain ia juga tidak mau terus-menerus menekan dan menyalahkan Maura karena takut jika nantinya anak kesayangannya itu menjadi depresi. "Aku saat ini benar-benar tidak bisa tenang, walupun sekarang Savana yang menjadi tersangka tapi aku masih enggak yakin kalau Maura benar-benar dalam posisi yang aman," batin Mama Maia.Perasaannya terasa kacau apalagi pikirannya, ia harus menanggung beban akibat ulah putri kesayangannya yang selalu ia bangga-banggakan. "Gimana kalau suatu saat semuanya terbongkar dan Maura ketahuan kalau dia yang sudah menusuk Erik? Gimana?" lanjut Mama Maia dalam hatinya yang membuat hatinya semakin tidak tenang.Tidak heran memang kalau Maia memperlakukan Maura dengan sangat manja karena memang Maura adalah satu-satunya buah hati yang ia miliki ser
Saat ini Papah Rangga sudah sampai di kantor polisi, tempat dimana Savana. Ia sedang menggobrol bersama dengan Savana. Terlihat jelas raut wajah Savana yang begitu sangat terpukul ditambah lagi dengan suasana yang sangat haru. "Pah, Papah percaya kan sama aku kalau aku itu enggak salah?" lirih Savana pada ayahnya. Entah berapa puluh kali pertanyaan itu ia lontarkan pada Papah Rangga karena Savana benar-benar takut kehilangan kepercayaan dari Papah Rangga yang selalu percaya pada dirinya.Dengan tatapan lembut, Papah Rangga terus menatap sorot mata Savana yang begitu bening, tangannya juga dengan cepat mengusap air mata yang keluar dari mata putri cantiknya. "Kamu dengerin Papah Nak, meskipun banyak orang diluar sana yang enggak percaya sama kamu tapi kamu harus yakin kalau Papah adalah satu-satunya orang yang pecya kalau kamu enggak bersalah, Papah juga akan berusaha mengeluarkan kamu dari sini secepatnya, Papah juga sudah menyewa lawyer yang akan siap membantu kamu," jelas Papah Rang
Disaat sang mama mencarinya karena takut dirinya berbuat hal yang aneh-aneh lagi ternyata Maura justru menemui Aksa untuk mengahsut Kakak iparnya itu agar membenci Savana. Jujur mungkin sebenarnya Maura masih menyimpan rasa dendam pada Savana yang sudah menikah dengan laki-laki yang sangat dicintainya yakni Aksa."Kamu udah tahu kan kalau Kak Savana masuk penjara karena apa?" ujar Maura sambil menatap mata Aksa dengan tatapan tajam.Dihadapan Aksa saat ini Maura mencoba untuk bersikap seolah-olah tidak tahu apa-apa padahal dia adalah orang dibalik semua kekacauan yang menimpa Savana. "Kamu pasti enggak nyangka kalau ternyata perempuan yang sangat kamu cintai itu ternyata masih sering bertemu dengan mantan kekasihnya dibelakang kamu secara diam-diam," lanjut Maura dengan nada meyakinkan.Saat Maura berkata seperti itu membuat berbagai macam pernyataan didalam benak Aksa apalagi sejak kemarin dia begitu sangat overthinking tentang permasalahan yang menimpa istrinya apalagi itu menyangk