Share

Chapter 18

Pagi hari matahari mulai muncul dengan sedikit malu-malu. Sinarnya sedikit muram tidak secerah biasanya. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan, karena meski sudah jam 7 belum juga ada sinar matahari bersinar seperti biasanya.

Pagi itu Kayla baru saja menyapu rumah, menggiring debu-debu dari dalam rumah untuk dikeluarkan. Terlihat ayahnya sedang memberi makan ikan-ikan di kolam sambil sesekali membersihkan pot-pot bonsainya.

“Yah, gimana kalau ntar malam bakar-bakar ikan? Tuh ikannya dah gede-gede lho... “ ledek Kayla sambil duduk di samping ayahnya.

“Boleh... Nanti bilang ibumu suruh siapin semuanya. Ntar ayah yang bakar sendiri. “

“Beneran nih? Aku bercanda lho yah... “

“Emang udah ada niatan sebenarnya, nanti sore kakak kamu pulang sama temannya. Minta nikah kayaknya... “ suara pak Hermawan sambil tertawa kecil.

“Berarti ini pulang bawa calon mantu buat ayah ya? “ tanya Kayla mas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status