Share

Tragedi

Ketika Malvic membuka kedua matanya, dia mendapati bahwa saat ini ia tengah berada di atas sebuah ranjang dengan berbagai peralatan medis yang melekat di tubuhnya serta aroma obat- obatan yang menyengat hidung, memenuhi seluruh ruangan tersebut. 

Malvic mengerang mencoba bangun dari tempat tidur sembari memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing namun, usaha tersebut di hentikan oleh perasaan sakit yang datang dari sekujur tubuhnya yang seakan- akan membuat berbagai tendon otot nya robek. 

"Akhh... " erang Malvic yang kembali ke posisi semula. 

Namun saat malvic masih berusaha mencoba menahan rasa sakit tersebut. Sebuah suara yang tak asing di telinganya kembali terdengar

"Malvic syukurlah kau sudah bangun" 

malvic menolehkan kepalanya dan melihat Zea yang berada di ambang pintu membawa sebuket buah, dan segera berlari ke arah malvic kemudian memeluknya dengan sangat erat. 

"Akhh! Hentikan,  sakit, Jika kau terus memelukku seperti ini  aku menjamin bahwa aku tidak akan bisa bangun lagi untuk selamanya!" Teriak Malvic dengan sekencang kencang nya

Zea yang tersadar kemudian segera melepaskan pelukan nya, memasang sebuah senyuman yang menawan di wajah kecilnya. 

"Malvic, apakah kau lapar? kebetulan aku membawakan mu buah, tunggu sebentar aku akan mengelupaskan nya untukmu"

Malvic sendiri bukan lah orang yang bodoh, melihat tingkah Zea yang tidak seperti biasanya dan cenderung mengalihkan beberapa topik, ingatan malvic kembali berputar ulang. 

"Zea, dimana Ibuku?" Ujar Malvic yang memasang ekspresi cemas memandang Zea dengan penuh keseriusan

Mendengar pertanyaan Malvic, Zea terguncang, tak tahu harus darimana dia menjelaskan semua yang telah terjadi. 

"Malvic, sebaiknya kau tenang dan dengarkan penjelasanku baik baik"

"Dimana ibuku?" Desak malvic

Sebelum Zea bisa menjawab, Malvic sudah melepaskan berbagai peralatan medis yang bersarang di anggota tubuh nya, rasa sakit yang datang tak membuat ia goyah, dengan menahan rasa sakit tersebut, Malvic segera turun dari ranjang rumah sakit. 

'Gedebuk... '

Suara malvic yang terjatuh terkapar di lantai rumah sakit

"Lihat kondisimu malvic, sudah kubilang dengarkan dulu!" Ucap Zea dengan cemas lalu mencoba mengangkat tubuh Malvic

Namun Malvic tetap keras kepala menampar uluran tangan Zea ia segera mencoba bangkit kembali 

"Tidak! aku harus segera menolong ibu"

'Plak!! ' Suara tamparan yang keras menggema di seluruh ruangan

"Malvic, sudah cukup! sadarlah! lihat kondisimu yang menyedihkan ini, jangankan menolong ibumu, membawa tubuhmu sampai ke tkp saja kau takkan bisa!" Balas Zea tengan suara melengking nya yang khas

Sementara Malvic ia masih tertegun sembari memegangi pipinya yang kini telah memerah akibat tamparan Zea

Tanpa mereka sadari drama yang terjadi di antara Zea dan Malvic saat ini sedang di saksikan oleh seorang Wanita dengan setelan kemeja hitam yang melekat sempurna di tubuhnya, Wanita itu bersandar di ambang kusen pintu,  kemudian terbatuk pelan menghentikan drama yang terjadi di antara Malvic dan Zea

"Ekhem, Anak-anak apakah perdebatan kalian sudah selesai" Ujarnya

Zea yang mendengar suara itu segera menoleh kemudian ia bangkit dari atas tubuh Malvic yang masih di tungganginya dan dengan malu malu menundukkan kepala sembari menggoyangkan rambutnya yang di kucir dengan ekor kuda. 

Melihat raut wajah Zea yang tak bisa di sembunyikan dari wajah imutnya Wanita itu segera menghampiri mereka kemudan mengangkat kembali tubuh Malvic ke atas tempat tidur 

Saat semua kondisi dan segala kecanggungan kembali menjadi normal, Wanita itu mulai menatap Zea yang berada di samping ranjang  berdiri secara berlawanan dengan dirinya, kemudian wanita itu mengalihkan tatapannya kembali tertuju kepada Malvic yang masih tertunduk dengan wajah yang lemas. 

"Pertama kau bisa menyebutku dengan sebutan Kak Diana, Aku dikirim kesini oleh S.A.I ntuk mengatakan beberapa hal buruk dan baik kepadamu Malvic, apakah kau sudah siap mendengar nya?" Tanya Diana One Poin yang tak sengaja memecah kecanggungan di antara mereka. 

Zea yang mendengarkan ucapan Diana segera mengerutkan kening karena ia tau lebih baik dari siapapun apa itu S.A.I  sebuah organisasi di bawah naungan Negara yang mengurus berbagai konflik yang terjadi, terutama konflik yang melibatkan Soul Kontraktor, dan kebetulan Ayah Zea juga merupakan kapten devisi pertama dari organisasi ini, jadi dia berani menebak tujuan khusus dari kunjungan Diana kali ini. 

"Mungkin kita mulai dari kabar buruknya" Ucap Diana sembari menghela nafas panjang dengan sigap menunjukkan keprofesionalan nya dan kemudian melanjutkan

"Kabar buruk nya adalah, hidup dan mati ibumu belum bisa di identifikasi, saat pihak kami sudah sampai di TKP, kami hanya melihat reruntuhan yang menghilang kan semua jejak menjadi abu, bahkan bangunan di sekitar pun menjadi abu, dan untungnya tidak menelan korban jiwa"

Malvic yang sudah siap secara mental sedari tadi, ia tak bisa menahan gejolak rasa sakit di hatinya karena tak berhasil menyelamatkan sang Ibu, Malvic mengepalkan kedua tangan- nya dengan erat sampai membuat telapak tangan nya berdarah karena tertembus jari kuku. 

Diana menepuk pundak Malvic yang berada di hadapannya kemudian kembali melanjutkan

"Bersabarlah nak, dengarkan beberapa hal baik ini, yang pertama kabar yang paling kau tunggu-tunggu, saat kami menyelidiki tkp lebih lanjut, kami menemukan sedikit petunjuk yang terletak di luar lokasi ledakan"

Diana merogoh sakunya  melemparkan sebuah Token merah dengan ukiran berbentuk elang di dalamnya. 

"Token tersebut biasanya digunakan oleh para tentara bayaran yang menyebut diri mereka sebagai Wings Of Desire belakangan ini organisasi tersebut membuat kami pusing, selain itu menurut informasi dari pusat, WOD cenderung menggunakan warna token di dalam Organisasi sebagai tingkat jabatan dan kekuatan mereka, dari putih yang terlemah hingga hitam, namun informasi organisasi tersebut yang tersedia sekarang masihlah sangat minim" 

Melihat Malvic yang perlahan mengambil ketenangan nya Diana mengangguk dengan puas

"Dan dua hal terakhir, pertama baca dokumen ini kemudian yang terakhir, bisa dibilang insiden ini adalah berkah dari sebuah bencana, Selamat Mavic kau telah menjadi seorang Soul Kontraktor type Special dan semoga kamu bisa berjasa bagi Negara" Tambah Diana yang kembali menyerah kan beberapa dokumen kepada Malvic

Dokumen pertama berisikan data sertifikat Malvic sebagai seorang Soul kontraktor. 

Jangan pernah meremehkan pemerintah di era sekarang, mereka akan selalu tanggap bahkan turun tangan secara langsung untuk memperoses beberapa Soul Kontraktor, bahkan jika kemampuan mereka tidak berguna seorang soul kontraktor tetaplah sebuah penyangga bagi sebuah negara, apalagi seperti Malvic yang bertype special. 

Biasanya mereka melakukan beberapa pengecekan menggunakan berbagai peralatan canggih kepada Seorang Soul Kontraktor untuk mendefinisikan tingkatkan dan bakat awal mereka.

Melihat data dirinya sendiri, Malvic dipenuhi dengan tekad yang kuat

Nama: Malvic

Umur: 16 Tahun

Soul Rank: S (masih dalam tahap lebih lanjut) 

Soul Type: (special) 

Elemen: -

Soul energy : Lvl. 19 (Soul Controller) 

'Aku harus segera menjadi lebih kuat' Desak Malvic di kedalam hatinya sembari mengingat beberapa kenangan bahagia bersama sang Ibu tercinta. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status