1 menit, 30 detik, sebelum bantuan dari pusat tiba.....
Sementara itu, disisi Malvic sendiri tak tahu menahu tentang huru hara yang akan menimpanya, saat ini ia masih berfokus menahan gempuran ratusan Soul Beast, yang membuat nya sangat tertekan adalah di antara kerumunan ini ada Soul Beast yang terlihat seperti banteng, dengan bulu merah nya yang tumbuh di setiap lekukan otot nya, Soul Beast tersebut berlari dengan liat menuju ke arah Gerbang yang sedang Malvic pertahankan saat ini.
Soul Beast yang terlihat gagah dan pemberani ini memiliki sebutan yang unik yaitu "Banteng Merah Perjuangan", dengan tubuh sebesar Mobil Kontainer bisa dipastikan Soul Beast ini berada di tingkat menengah. Soul Beast tingkah menengah dengan Spesifikasi fisik yang bahkan melebihi pahlawan super di TV. Hingga membuat Malvic sangat berhati-hati, lagipula setelah suntikan serum tadi efek samping nya sudah mulai ia rasakan.
Duar......
Dengan ekspresi kepanikan di wajahnya, Malvic tak peduli lagi, langsung mengerahkan segenap kekuatan nya untuk menahan serangan Banteng Merah di depan nya. Booommmm.... Benturan hebat yang membuat tubuh Malvic terguncang, kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh dari atas sana. Jika ia terjatuh atau melepaskan sedikit saja pegangan nya, hal buruk seperti tembok yang jebol akan menjadi konsekuensi nya. Jika bukan karena huruf harapan tadi, kejadian seperti ini tak mungkin terjadi. Sekarang Soul Energy di dalam tubuhnya hampir kosong, karena kepanikan sejak tubrukan dengan banteng merah barusan ia mengerahkan segala yang dia bisa, hingga lupa untuk mengehemat Soul Energy. Satu menit sebelum bala bantuan datang! Bagi Malvic sekarang terasa seperti Berjam jam lamanya. Soul Energy nya hampir habis, untuk menahan serangan sel
Banteng merah benar-benar merasa tertekan, dirinya yang telah Berkultivasi menghirup esensi surga dan bumi di lecehkan oleh manusia yang dia anggap kecil.Dengan emosi yang memenuhi fikiran nya Banteng merah hendak mengeluarkan kemampuan terkuat nya, otot-otot di sekujur tubuhnya membekak seketika, api yang besar berkobar dari setiap inci nya, bulu merah yang perlahan berdiri seperti duri.Dengan otot kaki yang terlihat mulai membengkak mengeluarkan semburan asap yang menyelimuti kakinya, banteng merah siap melancarkan serangan nya.Ketika ia hendak menghentakkan kakinya, sekelabat bayangan hitam muncul di depan nya membuat Banteng merah sedikit Terpana.Muncul secara tak terduga di hadapan Banteng merah, merupakan langkah dengan resiko besar yang Windi ambil saat ini.Merasakan tatapan tajam dari kerumunan Soul Beast di sekitarnya, Windi tak punya b
Membuka kelopak matanya yang terasa berat, Malvic melihat latar putih yang familiar, Bau obat yang menyengat memastikan bahwa tempat yang di tempatinya sekarang adalah Rumah Sakit.'Apa aku selamat? 'Ingatan terakhir yang ia ingat adalah Windi yang menyerang Banteng Merah secara langsung, kemudian, Ia tak mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.'Sepertinya aku tidak jadi menyusul mu Instruktur'Mengerang perlahan ia melihat sekeliling, di bilik yang terlihat mewah ini sama sekali tidak ada kehadiran satu orang pun kecuali dirinya, hanya sebuket Bunga dan bunga yang berada di samping nya. Merasakan tubuhnya yang baik-baik saja dan bahkan sedikit lebih energik, Malvic memilih bangun mengambil buah di samping nya dan mulai memakan nya karena perutnya sudah lama protes.Saat dia telah menyelesaikan sarapan nya, ia melihat knop pintu yang perlahan di buka, menampilkan kedua orang yang s
Kalender Masehi Tanggal 17 Agustus Tahun 2031 Bumi mengalami kejadian aneh yang mengguncang seluruh Alam.17 Agustus 07:00Burung burung berterbangan tanpa arah menutupi cerahnya langit, beberapa hewan mengeluarkan auman yang menyebabkan kepanikan masal, hal-hal seperti ini biasanya menandakan akan datang nya bencana alam, namun anehnya fenomena tersebut terjadi di seluruh dunia.Selang beberapa jam setelah kejadian itu, mendadak matahari yang tergantung cerah di ufuk timur tibatiba merosot kembali secara diagonal seperti sebelum ia terbit, dan hanya menyisakan sinar kuning ke emasan yang sedetik kemudian menjadi pemandangan yang mengerikan, bumi kala itu langsung menjadi gelap gulita tanpa adanya sedikit pun cahaya.Langit hitam tanpa sedikit pun adanya bintang yang mengeluarkan gemuruh sangkakala menakuti penduduk Bumi dan seisinya, retakan merah panjang saling terjalin seperti jaring Laba-laba yang selalu berm
Pada Tahun 2060 sebuah Universitas khusus untuk para Soul Kontraktor telah di bangun di seluruh Dunia. Semua manusia yang berhasil menjadi seorang Kontraktor akan di sekolah-kan disini. Setelah menempuh Enam Tahun pendidikan wajib.Tahun 2140Di kota JakartaSeorang pemuda berwajah lembut dengan mata dan alis yang tajam menatap jauh ke arah jendela, rambut Putih pendek acak-acakannya terombang-ambing tertiup udara musim semi yang melewati jendela.Ia mendongak ke arah langit yang mulai menampilkan cahaya kuning keemasan menyinari kulit putih kecoklatan miliknya, Malvic kemudian duduk dengan malas dan bersandar di kursi, lalu segera mengambil sebuah jam tangan yang berada tepat di samping nya.Ketika jam tersebut sudah terpasang rapi di tangan kirinya, jam itu mendadak mengeluarkan deringan kecil dan kemudian memunculkan sebuah hologram di hadapan Malvic.
Ketika Malvic membuka kedua matanya, dia mendapati bahwa saat ini ia tengah berada di atas sebuah ranjang dengan berbagai peralatan medis yang melekat di tubuhnya serta aroma obat- obatan yang menyengat hidung, memenuhi seluruh ruangan tersebut.Malvic mengerang mencoba bangun dari tempat tidur sembari memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing namun, usaha tersebut di hentikan oleh perasaan sakit yang datang dari sekujur tubuhnya yang seakan- akan membuat berbagai tendon otot nya robek."Akhh... " erang Malvic yang kembali ke posisi semula.Namun saat malvic masih berusaha mencoba menahan rasa sakit tersebut. Sebuah suara yang tak asing di telinganya kembali terdengar"Malvic syukurlah kau sudah bangun"malvic menolehkan kepalanya dan melihat Zea yang berada di ambang pintu membawa sebuket buah, dan segera berlari ke arah malvic kemudian memelukn
Membuka dokumen kedua Malvic melihat surat berisikan undangan untuk bergabung dengan S. A. I setelah ia lulus dari sekolah menengah nanti, melihat nya Malvic tanpa meragukan mengambil pena dan ingin langsung segera menandatangani nya, karena bergabung dengan S. A. I memiliki beberapa keuntungan untuk dirinya, terutama informasi tentang WOD yang berkaitan langsung dengan Ibu nya, lagipula dia bukan orang bodoh, Malvic percaya bahwa apa yang Diana katakan tadi hanyalah hidangan pembuka saja.Namun ketika ia hendak mendatangkan dokumen tersebut, sebuah tangan yang lebiih kecil dari punya dirinya segera merebut bulpoint yang berada di genggaman nya."Tidak, Apa maksudmu, Malvic masih harus pergi ke Universitas, dan dia juga bukanlah alat perang milik Negara" Perotes Zea kepada Diana.Zea tahu seberapa besar resiko bergobaung dengan S. A. i, seperti ayahnya yang hanya bisa pulang kembali kerumah dengan hitun
Setelah episode percekcokan kecil dengan Amarta, Ruangan tempat Malvic di rawat telah kembali menjadi tenang, dengan Zea yang duduk patuh di samping nya, ia terlihat sedang mengelupas beberapa buah dengan hati hati, memotongnya menjadi beberapa bagian lalu tak lupa menyuapkan nya ke dalam mulut Malvic "Eh, ngomong ngomong Malvic, bolehkah kau ceritakan kepadaku tentang kemampuan mu" Tanya Zea dengan penuh harap "Maaf Zea, bukan nya aku tak ingin memberitahumu namun ini agak sulit di jelaskan kepadamu" Jawab Malvic sembari menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tak gatal "Oh begitu, maaf" "Tidak, tidak, emm seperti ini mudah nya aku bisa memanipulasi segala macam Pratikel dengan syarat aku mengetahui susunan Pratikel dari benda yang ingin ku manipulasi" jelas Malvic "Hei, kau tahu tentang kapasitas otak ku? jangan berb