Home / Fantasi / Soul Contractor / Keluarga baru

Share

Keluarga baru

Author: Las
last update Last Updated: 2021-09-23 18:18:56

Membuka dokumen kedua Malvic melihat surat berisikan undangan untuk bergabung dengan S. A. I setelah ia lulus dari sekolah menengah nanti, melihat nya Malvic tanpa meragukan mengambil pena dan ingin langsung segera menandatangani nya, karena bergabung dengan S. A. I memiliki beberapa keuntungan untuk dirinya, terutama informasi tentang WOD yang berkaitan langsung dengan Ibu nya, lagipula dia bukan orang bodoh, Malvic percaya bahwa apa yang Diana katakan tadi hanyalah hidangan pembuka saja. 

Namun ketika ia hendak mendatangkan dokumen tersebut, sebuah tangan yang lebiih kecil dari punya dirinya segera merebut bulpoint yang berada di genggaman nya. 

"Tidak, Apa maksudmu, Malvic masih harus pergi ke Universitas, dan dia juga bukanlah alat perang milik Negara" Perotes Zea kepada Diana. 

Zea tahu seberapa besar resiko bergobaung dengan S. A. i, seperti ayahnya yang hanya bisa pulang kembali kerumah dengan hitungan kedua jari untuk melakukan misi misi berbahaya di luar sana, dan mempertaruhkan nyawa demi Negara, mungkin terdengar seperti pahlawan, namun ia tak mau Malvic yang masih seumuran dengan nya berlumuran darah, ia hanya ingin Malvic bahagia layak nya anak anak lain, apalagi setelah terpukul oleh kehilangan ibunya. 

"Tenanglah, Zea bukan, ini surat dari Ayahmu, bacalah, lagipula Malvic masih akan tetap bisa bersekolah seperti biasanya, malahan mungkin lebih baik karena ia akan memiliki banyak sumberdaya dan beberapa hal khusus dari Pemerintah, jangan lihat Ayahmu, Malvic berbeda ia hanya melakukan tugas mungkin paling banyak sebulan sekali " Ucap Diana tersenyum yang seakan akan tahu ending dari segalanya, menyerahkan amplop kecil dengan segel berwarna merah yang masih terpasang rapi.

Lagipula alasan pemerintah berani memberi kan tawaran yang luar biasa kepada Malvic bukan tanpa alasan, tentunya bukan karena type special dari soul yang di kontrak oleh Malvic, Indonesia memiliki banyak Soul Kontraktor special di luar sana namun tawaran nya lebih rendah dari Malvic, Mungkin alasan Malvic memiliki tawaran yang lebih adalah dari segi bakat nya yang masih belum terukur sepenuhnya, lagipula setelah penyelidikan ia juga mengetahui bahwa Malvic sangat cerdas dan berkepala dingin, dan sifat ini juga yang paling cocok untuk melakukan beberapa misi penting. 

Saat Zea selesai melihat lihat kertas kecil di tangan nya, ekspresi nya segera berubah dengan wajah bahagia dan bintang yang tergantung di pupilnya ia segera kembali menyodorkan bulpoint di tanganya ke Malvic 

"Tunggu apalagi, segera tanda tangani ini baik untukmu" Ucap Zea dengan tergesa-gesa

Entah apa yang Zea baca dari surat kecil itu, lagipula Malvic tak peduli, ini urusan antara keluarga. mengambil bulpoint ia segera mendatangkan kertas di tanganya kemudian menyerah kan kembali ke Diana 

"Selamat bergabung dengan kami Tuan Malvic, semoga harimu menyenangkan, dan selamat bergabung, ngomong ngomong jika ada hal penting lain kita akan segera menghubungi mu" Setelah mengatakan beberapa kata perpisahan dengan keduanya, Diana membereskan beberapa dokumen dan kemudian melangkah kan kaki panjang nya keluar dari ruangan, namun saat ia membuka pintu ia berpapasan dengan seseorang yang menarik, melirik nya sedikit.

"Mis Amarta " memasang sedikit senyum kemudian Diana kembali melanjutkan langkah nya. 

'Apa yang ia lakukan disini? ' pikir Amarta sembari melihat punggung Diana yang semakin menjauh di lorong rumah sakit

Menggelengkan kepalanya, Amarta mengembalikan penghilatan nya kedalam ruangan yang di tempati olehi seorang laki laki dan perempuan yang sedang berbicara tanpa menghiraukan nya. 

Saat tatapan nya tertuju kepada Malvic dia sangat bingung bagaimana caranya bisa berkomunikasi dengan anak ini, jujur saja 

Memang sebagian orang orang klan mengasingkan Ibu Malvic, namun semuanya tak sepenuh nya benar, kakek nya yang merupakan Ayah dari Ibu Malvic dan pemimpin klan terdahulu masihlah sangat mencintai dan berharap Ibu Malvic pulang, dan bahkan setelah mendengar kabar kecelakaan yang di alami Ibu Malvic kakek nya langsung shok dan pingsan di tempat. 

Ia juga pernah bertanya kepada kakek nya mengapa tidak membawa kembali keluarga Malvic kedalam klan?, namun kakek nya hanya menjawab "ini tak se sederhana yang kamu fikirkan "

Menenangkan hatinya Ia perlahan mendekat ke arah Malvic, dan mencoba memasang senyum sebaik mungkin saat dia hendak mengangkat mulut nya ia terhenti

"Amarta bukan, lebih baik kau keluar, aku tau apa tujuan kedatangan mu sekarang, sungguh Hanyalah sebuah mimpi yang takkan pernah bisa menjadi kenyataan jika ingin membawaku kembali ke dalam klan"

"Mengetahui aku yang telah menjadi seorang Soul Kontraktor bahkan tanpa rasa malu mengundang ku kembali kedalam klan? Apakah ini wajah sebenarnya dari klan Sriwijaya" Ucap malvic tanpa sedikitpun melihat keberadaan Amarta

Mendengar ucapan Malvic, membuat emosi Amarta meledak, dia datang dengan baik baik kesini, setelah sampai? Dia di usir tanpa bisa mengatakan sepatah katapun? 

Lelucon apa ini?

Namun meski demikian ia mencoba menahan emosinya sebanyak mungkin, lagipula omong kosong yang dikatakan Malvic tidak sepenuh nya salah. 

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu, tapi setidaknya kau baca surat dari kakek ini, dia juga merupakan kakekmu dan sekaligus ayah dari bibi" Kata Amarta sembari melemparkan selembaran kertas ke pangkuan Malvic 

"Kakek? Kakek mana yang tak pernah menjenguk cucunya? 

Ayah? Ayah mana yang bahkan tidak melihat anak nya ketika dalam kesusahan?, dan satu lagi jangan sebut ibuku sebagai Bibi, karena dari awal Ibu dan Aku tidak ada sangkut pautnya dengan klan mu" Malvic mengulurkan tangan nya mencoba memegang selembaran kertas tersebut, saat ujung jarinya menyentuh kertas, kertas yang awalnya berwarna putih mencolok langsung mengkerut, berubah warna menjadi abu abu kemudian hancur berserakan bersama deruan angin dari luar ruangan. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Soul Contractor   Bab 40

    Membuka kelopak matanya yang terasa berat, Malvic melihat latar putih yang familiar, Bau obat yang menyengat memastikan bahwa tempat yang di tempatinya sekarang adalah Rumah Sakit.'Apa aku selamat? 'Ingatan terakhir yang ia ingat adalah Windi yang menyerang Banteng Merah secara langsung, kemudian, Ia tak mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.'Sepertinya aku tidak jadi menyusul mu Instruktur'Mengerang perlahan ia melihat sekeliling, di bilik yang terlihat mewah ini sama sekali tidak ada kehadiran satu orang pun kecuali dirinya, hanya sebuket Bunga dan bunga yang berada di samping nya. Merasakan tubuhnya yang baik-baik saja dan bahkan sedikit lebih energik, Malvic memilih bangun mengambil buah di samping nya dan mulai memakan nya karena perutnya sudah lama protes.Saat dia telah menyelesaikan sarapan nya, ia melihat knop pintu yang perlahan di buka, menampilkan kedua orang yang s

  • Soul Contractor   Bab 39

    Banteng merah benar-benar merasa tertekan, dirinya yang telah Berkultivasi menghirup esensi surga dan bumi di lecehkan oleh manusia yang dia anggap kecil.Dengan emosi yang memenuhi fikiran nya Banteng merah hendak mengeluarkan kemampuan terkuat nya, otot-otot di sekujur tubuhnya membekak seketika, api yang besar berkobar dari setiap inci nya, bulu merah yang perlahan berdiri seperti duri.Dengan otot kaki yang terlihat mulai membengkak mengeluarkan semburan asap yang menyelimuti kakinya, banteng merah siap melancarkan serangan nya.Ketika ia hendak menghentakkan kakinya, sekelabat bayangan hitam muncul di depan nya membuat Banteng merah sedikit Terpana.Muncul secara tak terduga di hadapan Banteng merah, merupakan langkah dengan resiko besar yang Windi ambil saat ini.Merasakan tatapan tajam dari kerumunan Soul Beast di sekitarnya, Windi tak punya b

  • Soul Contractor   Bab 38

    Dengan ekspresi kepanikan di wajahnya, Malvic tak peduli lagi, langsung mengerahkan segenap kekuatan nya untuk menahan serangan Banteng Merah di depan nya. Booommmm.... Benturan hebat yang membuat tubuh Malvic terguncang, kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh dari atas sana. Jika ia terjatuh atau melepaskan sedikit saja pegangan nya, hal buruk seperti tembok yang jebol akan menjadi konsekuensi nya. Jika bukan karena huruf harapan tadi, kejadian seperti ini tak mungkin terjadi. Sekarang Soul Energy di dalam tubuhnya hampir kosong, karena kepanikan sejak tubrukan dengan banteng merah barusan ia mengerahkan segala yang dia bisa, hingga lupa untuk mengehemat Soul Energy. Satu menit sebelum bala bantuan datang! Bagi Malvic sekarang terasa seperti Berjam jam lamanya. Soul Energy nya hampir habis, untuk menahan serangan sel

  • Soul Contractor   Bab 37

    1 menit, 30 detik, sebelum bantuan dari pusat tiba.....Sementara itu, disisi Malvic sendiri tak tahu menahu tentang huru hara yang akan menimpanya, saat ini ia masih berfokus menahan gempuran ratusan Soul Beast, yang membuat nya sangat tertekan adalah di antara kerumunan ini ada Soul Beast yang terlihat seperti banteng, dengan bulu merah nya yang tumbuh di setiap lekukan otot nya, Soul Beast tersebut berlari dengan liat menuju ke arah Gerbang yang sedang Malvic pertahankan saat ini.Soul Beast yang terlihat gagah dan pemberani ini memiliki sebutan yang unik yaitu "Banteng Merah Perjuangan", dengan tubuh sebesar Mobil Kontainer bisa dipastikan Soul Beast ini berada di tingkat menengah. Soul Beast tingkah menengah dengan Spesifikasi fisik yang bahkan melebihi pahlawan super di TV. Hingga membuat Malvic sangat berhati-hati, lagipula setelah suntikan serum tadi efek samping nya sudah mulai ia rasakan.Duar......

  • Soul Contractor   Bab 36

    Berjongkok di atas gerbang, memandangi kerumunan Soul Beast di bawahnya, membuat Malvic merasakan dengan jelas arti satu kalimat "menari dengan kematian".Setiap Benturan Yang di hasilkan oleh para Soul Beast membuat gerbang terguncang, Tanah bergetar, dan bahkan soul energi di dalam tubuhnya terkuras dengan kecepatan yang sama sekali tak pernah ia fikirkan.'Mungkin jika terus seperti ini, sangat sulit mempertahankan dinding ini selama sepuluh menit' fikirnyaKetika ia menoleh ke belakang sebentar, ia melihat banyak kerumunan di sana, dari para Soul Kontraktor maupun orang biasa memiliki reaksi berbeda, ada yang cemas, ada yang mengagumkan giginya sembari mengharapkan keajaiban dan masih banyak lagi.Melihat mereka yang percaya padanya saat ini, Tanpa ia sadari hati kecilnya tergerak. Menegaskan keraguan nya, dengan sorot mata yang tajam ia kembali fokus mempertahankan tanggung-jaw

  • Soul Contractor   Bab 35

    Di dalam sebuah ruangan yang dipenuhi oleh berbagai macam instrumen penelitian, seseorang lelaki yang masih muda terlihat terikat di sebuah kursi dengan setengah terlentang, Rambut putih nya terurai panjang, berbaring di sana dengan badan setengah telanjang, memperlihatkan garis garis otot nya yang terlihat meledak ledak dipenuhi kekuatan.Membuka mata hitam nya dengan ringan Pria itu menghela nafas sebentar sebelum mulai melepaskan ikatan berbagai instrumen yang membelenggu tubuhnya, saat sosok tersebut mulai sibuk dengan apa yang ia lakukan terdengar langkah kaki menghampiri pemuda itu"Hei nak, Selamat, namun sepertinya kita tak sempat merayakan nya"Suara Serak dan berat terdengar seperti kejutan di telinga pemuda itu membawanya kembali ke kenyataanMerasakan Tanah di bawah kakinya yang mulai bergetar pemuda itu segera berdiri kemudian menghilang meninggalkan ruangan bahkan tanpa menjawab Ora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status