Share

5. Pengadilan Terakhir.

Liu Kai melangkahkan kakinya menuju sidang neraka ke empat, yaitu Pengadilan Mahluk Hidup, Neraka Hewan Buas.

Dalam sidang ini, manusia diadili sesuai dengan dosanya semasa hidup, jika mereka pernah menyakiti atau membunuh hewan, serta merusak tumbuh-tumbuhan, maka mereka akan segera dimasukkan ke dalam Neraka Hewan Buas.

Di dalam Neraka Hewan Buas, manusia akan di siksa oleh hewan-hewan neraka yang ada di sana. Hewan-hewan tersebut akan mencabik-cabik serta menghancurkan tubuh manusia menggunakan taring dan cakarnya, terus menerus seperti itu selama ribuan tahun hingga dosanya terhapus.

Kai dengan mudahnya melewati pengadilan tersebut, sebab tidak ada prilaku semasa hidupnya yang memberatkannya dalam sidang tersebut. Kai adalah salah satu orang yang sangat menyayangi binatang serta lingkungan tempat ia tinggal.

Wigen tampak kagum terhadap Kai. "Belum pernah sekalipun roh yang aku tuntun bisa melewati empat sidang dengan mudahnya selama aku menjadi malaikat maut, biasanya aku harus menunggu hingga ribuan tahun hanya untuk menuntun mereka ke sidang selanjutnya, lalu menunggu beberapa ribu tahun lagi."

Kai hanya tersenyum mendengar ucapan Wigen, mereka kemudian melanjutkan perjalanannya menuju sidang selanjutnya.

Begitupula dengan sidang selanjutnya, yaitu Pengadilan Kejujuran, Neraka Bisu. Di dalam pengadilan tersebut mengadili orang-orang yang selalu berbohong semasa hidupnya dan di siksa di dalam neraka. Mereka akan di tusuk menggunakan besi panas pada bagian mulutnya hingga menembus ke belakang kepala, begitu seterusnya hingga ribuan tahun lamanya.

Kai sanggup melewati setiap tuntutan yang diberikan oleh Malaikat Penuntut tanpa kesulitan berarti, yang pastinya dengan bantuan Wigen sebagai pembela Liu Kai.

Namun di sidang ke enam, Kai tampak ketakutan, sebab sidang ke enam adalah Pengadilan Kehidupan, Neraka Terpanas, yang di mana dalam sidang tersebut mengadili orang-orang yang membunuh manusia secara sengaja serta menyakiti sesama manusia, hukuman yang diberi setelah sidang adalah dibakar hingga ke tulang, begitu seterusnya sampai dosanya terampuni.

Kai tertahan di sidang tersebut, sebab ia seringkali membunuh sesama manusia, walau ia hanya membunuh manusia yang jahat. Malaikat penuntut serta Wigen tampak berdebat panjang, saling menuntut dan membela Liu Kai.

Setelah perdebatan yang panjang, akhirnya Dewa Hakim memutuskan untuk membiarkan Raja Yeomra yang menentukan nasib Liu Kai pada sidang terakhir yang akan dijalaninya.

Liu Kai masih merasa takut, sebab penentuan nasibnya berada di tangan Dewa Agung, Liu Kai berjalan menuju sidang terakhir dengan perasaan was-was.

"Tak ku sangka kau bisa sampai di sidang terakhir hanya dalam waktu singkat, aku mengira bahwa kita akan bertemu dalam beberapa ribu tahun lagi." Suara Raja Yeomra yang berat serta kuat mengejutkan Liu Kai ketika ia baru saja memasuki pengadilan terakhir.

Pengadilan Terakhir, Pintu Reinkarnasi, merupakan pengadilan yang dipimpin langsung oleh Dewa Agung. Dalam pengadilan tersebut, Raja Yeomra akan menimbang dalam seluruh aspek, baik dari semasa hidup manusia tersebut, serta keputusan Dewa Hakim di sidang-sidang sebelumnya.

Di sini Raja Yeomra akan menentukan bentuk reinkarnasi atau kehidupan selanjutnya yang akan dijalani oleh para manusia yang telah mati, antara lain yaitu menjadi manusia kembali, serta nasibnya selama hidup, menjadi hewan ataupun tumbuhan, serta menjadi malaikat maut.

Raja Yeomra menatap Liu Kai yang kini berdiri di tengah-tengah ruangan sidang, ia tampak sedang menimbang-nimbang kehidupan selanjutnya yang akan dijalani Liu Kai sambil melihat hasil keputusan Hakim Dewa pada sidang-sidang sebelumnya yang dijalani oleh Liu Kai.

Akhirnya setelah pertimbangan yang matang, Raja Yeomra membuka suara. "Baiklah! Sesuai dengan janji yang ku katakan padamu saat pertama kali kau berada di Alam Baka, aku akan memberikanmu keistimewaan, sebab kau mampu melewati seluruh sidang dengan mudahnya.

"Aku akan mengembalikanmu ke duniamu sebelumnya, dengan syarat kau menyelesaikan misi yang kuberikan padamu terlebih dahulu."

Liu Kai menaikkan sebelah alisnya, ia tampak bingung dengan hal yang dikatakan oleh Raja Yeomra.

"Syarat yang harus kau penuhi untuk bisa kembali ke duniamu sebelumnya adalah, kau harus menyelesaikan tugas dariku, yaitu membasmi seluruh roh jahat yang kabur dari Alam Baka ke salah satu dunia yang ku ciptakan.

"Kau harus bisa membasmi seluruh roh tersebut dan mengembalikan mereka ke Alam Baka untuk segera diadili, sebab mereka sudah merusak dunia tersebut dengan memecah belah manusia, peperangan yang tak hentinya, serta manusia di dunia tersebut sudah berada di ambang kepunahan.

"Untuk itu, aku akan memberikanmu keistimewaan yaitu sebuah Sistem yang akan membantumu dalam menyelesaikan misi. Aku akan menunjuk Wigen selaku malaikat maut penuntunmu untuk menjadi Sistem itu sendiri yang akan kutempatkan di dalam otakmu."

"Sistem? Apa itu?" gumam Liu Kai dengan sejuta pertanyaan di kepalanya.

Berbeda dengan Liu Kai, Wigen tampak antusias, ia tersenyum sumringah mendengar keputusan Raja Yeomra.

Wigen membungkuk memberi hormat kepada Raja Yeomra. "Terimakasih Yang Mulia, kau telah memberikan kesempatan yang begitu berharga padaku!"

Raja Yeomra kemudian menatap Kai. "Tidak usah bingung seperti itu, kau termasuk dalam manusia paling beruntung, sebab mendapatkan keistimewaan dariku, semuanya akan dijelaskan oleh Wigen sesaat setelah ia menjadi sebuah Sistem untukmu."

Kai tampak semakin kebingungan mendengar penuturan Raja Yeomra. Kai membuka lebar matanya ketika ia melihat Raja Yeomra mengayunkan tongkatnya dan seketika Wigen berubah menjadi bola cahaya berwarna putih dan melesat cepat masuk ke dalam kepala Kai.

"Ingat dengan tugasmu! Jangan sampai mengecewakanku!" seru Raja Yeomra menghentakkan tongkatnya ke tanah, membuat Liu Kai seketika kehilangan kesadarannya.

**

[ Selamat datang di dunia Wuxi! Aku adalah Wigen, pembimbing sekaligus sistem di kepalamu. ]

Liu Kai mendengar suara yang berdengung di kepalanya, namun ia masih belum bisa membuka matanya.

[ Memulai Penyatuan tubuh. Mohon tunggu beberapa saat... ]

[ 0%...18%...36%...54%...69%...81%...100...%]

[ Sistem Online! Penyatuan tubuh berhasil! ]

Setelah Wigen yang kini menjadi sebuah sistem di kepala Liu Kai berhasil menyatukan tubuh dengannya, Liu Kai perlahan-lahan mendapatkan kembali kesadarannya.

Liu Kai mengedipkan matanya beberapa kali saat melihat cahaya terang yang menyilaukan pandangannya. "Di-dimana aku?"

Liu Kai merasa heran saat ia mendapatkan dirinya tengah berada di ruang hampa berwarna putih, ia menoleh ke arah kiri dan kanan, namun ia tak mendapati apapun, hanya cahaya berwarna putih di sekelilingnya.

"Tuan sudah bangun?"

Liu Kai terkejut mendengar suara yang ia kenali berasal dari dalam kepalanya. " Wigen, kaukah itu? Di mana kau?"

"Aku kini menjadi sistem yang berada di kepalamu Tuan, tubuhku sudah menyatu dengan tunuh Tuan, kini aku akan terus berada di kepalamu hingga Tuan menyelesaikan tugas yang diberikan. "

Liu Kai terlihat masih belum memgerti, ia mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu? Mengapa kau memanggilki dengan sebutan tuan?"

"Aku akan memberikan penjelasan singkat kepada Tuan setelah ini, aku memanggil dengan sebutan Tuan, sebab aku adalah sistem yang bekerja untukmu."

Ekspresi wajah Kai semakin kusut, ia benar-benar tak mengerti dengan apa itu 'Sistem'.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status