Share

| 17 |

Dari balik pantulan cermin bulat yang terpajang di dinding, Zora memandangi wajahnya yang tampak pucat dan tak bersemangat. Hari ini adalah hari Senin. Hari di mana ia sedang membawa nasibnya di ujung tanduk. Bagaimana tidak? Keputusan Zora untuk resign benar-benar sudah tak bisa diganggu gugat.

Nekat. Jelas itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keputusan Zora saat ini, mengingat ia belum memiliki pekerjaan lain setelah resign nanti. Sebagai tulang punggung keluarga, menjadi pengangguran adalah sesuatu yang buruk. Belum lagi, ia akan terkena pinalti atau denda karena berhenti di masa kontrak kerja.

Namun, apa lagi yang bisa dilakukannya? Bagi Zora, bertahan di bawah bayang-bayang Nevano lebih mengerikan daripada harus membayar denda atau menjadi pengangguran. Setidaknya, ia ingin hidup tenang tanpa perlu menghadapi gangguan Nevano lagi.

Bunyi ketukan di pintu kamar menyentakkan pikiran gadi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status