Share

22

Ervin Aditya POV

Aku lega sudah mengutarakan keinginanku kepada Luna jika aku tidak mau menerima pembayaran atas jasaku menjadi suaminya. Aku kini sudah tidak peduli dengan perjanjian setan yang aku tanda tangani dengannya, karena aku bertekad menjadikan rumah tangga kami sebagai rumah tangga yang sesungguhnya.

Aku tidak peduli jika Luna sewot atau marah ketika aku melarangnya untuk berangkat bekerja. Demi apapun, aku sungguh-sungguh khawatir padanya ketika aku membawanya ke rumah sakit kemarin. Dan hari ini aku sengaja menemaninya dirumah seharian. Bahkan kami tidak keluar dari kamar. Aku bahkan harus menyita Laptop dan segala gedget Luna agar ia mau beristirahat.

Setelah aku menciumnya tadi siang dan berhasil memegang salah satu buah dadanya sebentar. Oh Tuhan, baru memegang saja aku sudah merasa kecanduan, buah dada Luna yang padat, berisi dan aku yakin pasti indah jika aku membukanya. Namun melihat Luna yang masih lemas, aku masih berupaya untuk menahan diriku sendiri untuk tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status