Share

6.

last update Last Updated: 2022-08-11 20:02:12

Ervin Aditya POV

Weekend ini aku habiskan bersama keluargaku di kota Gudeg. Selain karena acara lamaran, aku juga berniat mengajak keluargaku untuk menikmati liburan singkat. Ya walau hanya keliling Malioboro, keraton, taman sari dan beberapa tempat populer untuk wisata di jogja. Aku beruntung dipilih oleh Luna sebagai calon suaminya. Aku bisa merasakan Luna sangat tulus kepada keluargaku terutama ibu dan Jani. Hanya saja kejadian tadi siang ketika Luna menemani kami jalan jalan membuatku sedikit marah karena Tanteku sedikit merendahkan ibu di depan Luna. Aku tidak masalah ketika orang menghina aku anak haram atau apapun itu tapi tidak dengan ibuku, yang aku tau bagaimana perjuangannya membesarkanku sebelum akhirnya bertemu dan menikah dengan Rahadian, ayah kandung Jani yang dengan sukarela menerimaku tanpa mengungkit masa lalu ibuku.

"Vin, kamu beruntung ya walau kamu anak haram tapi kamu bisa dapat calon istri yang sukses, dari keluarga terpandang, kaya lagi. Enggak sia sia itu wajah bule kamu itu," kata tante Anita yang aku ajak ke acara ini karena ibu yang meminta.

Seketika kami yang sedang dalam acara makan siang di salah satu restoran keluarga berhenti menikmati hidangan masing masing. Aku melihat ibu diam seribu bahasa bahkan menundukkan wajahnya. Sedangkan Luna menatap Tante Anita dengan tatapan yang sulit aku artikan.

Andai saja tante Anita itu laki laki ingin aku hajar rasanya detik ini juga. Ketika emosiku sudah hampir meledak mendengar kata kata tante Anita, aku merasakan tanganku disentuh kemudian digenggam dengan lembut, namun semakin lama genggaman itu semakin kuat aku rasakan. Aku melirik Luna yang duduk di sebelah kiriku, dan Luna menoleh kepadaku, mengirimkan sebuah senyum termanisnya lalu menghadap depan lagi, lebih tepatnya memfokuskan tatapannya kepada tante Anita.

"Maaf Tante, bukan Ervin yang beruntung mendapatkan saya, tapi saya yang beruntung mendapatkan Ervin karena Ervin adalah laki laki baik yang menyayangi keluarganya terlebih ibunya. Dan satu hal lagi Tante, saya harap Tante lebih bijak dalam bertutur kata. Karena kata kata Tante barusan bisa melukai orang lain."

Kami semua yang di meja ini langsung memfokuskan pandangan pada Luna. Luna yang ditatap hanya cuek saja, fokusnya masih kepada tante Anita.

"Saya harap mulai saat ini Tante berhenti menghina calon suami saya dengan sebutan anak haram."

Luna mulai berdiri dari kursinya dan berjalan meninggalkan kami semua yang masih terdiam akibat kejadian barusan. Ketika menyadari Luna melangkahkan kakinya keluar dari restoran bergaya castil tersebut, aku mengikutinya. 

Luna menghentikan langkah di depan mobilnya. Aku melihat Luna mengusap pipinya dan sedikit terisak. Aku tidak menyangka justru Luna lah yang tersakiti oleh kata kata Tante Anita yang sudah sejak dulu terkenal memiliki kata kata setajam silet itu.

Aku berjalan mendekatinya, mencoba memanggil namanya. Luna yang tidak menyadari kehadiranku, tampak kaget sebelum membalikkan badannya menghadapku.

"Kamu ngapain ikut ke sini? Kamu di dalam aja, sebentar lagi aku masuk."

Luna gila kalo menyuruhku untuk pergi meninggalkannya dalam situasi seperti ini. Aku adalah penyebab ia terluka, andai dia tidak mengenalku, mungkin dia tidak akan terluka oleh kata kata tanteku sendiri. Aku tidak menjawab pertanyaan Luna, aku hanya berjalan mendekatinya dan memeluknya. Aku tau Luna kaget dengan aksiku ini karena aku merasakankan kakunya badan Luna dalam pelukanku.

"Makasih ya, karena kamu mau terima aku apa adanya," gumamku pelan di dekat telinganya.

Hanya anggukan kepala Luna dan sedikit isakannya yang menjadi jawabannya.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Santo Solo
terlalu mahal koinnya..
goodnovel comment avatar
M Safi'i Sopian
terlalu banyak cari koin...
goodnovel comment avatar
Alamsyah Sezakaben Alsyahna
jangan per bab dong koin nya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Suami Bayaran    Extra-part 59

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POV Pagi ini aku bangun dengan badan yang lebih segar. Aku renggangkan kedua tanganku ke atas sambil pelan-pelan membuka mataku. Saat kedua mataku terbuka, aku menoleh ke sisi samping sebelah kiriku dan tidak aku temukan keberadaan Ervin di sana. Mataku langsung membelalak lebar. Pantas saja aku bisa bangun siang tanpa ada yang membangunkanku.Tanpa banyak bermalas-malasan di atas kasur, aku segera bangun dari atas ranjang. Sambil berjalan menuju ke arah kamar mandi, aku yg memanggil-manggil Ervin. "Vin.... Ervin.... Where are you?"Tidak ada tanggapan dari Ervin yang sama saja artinya dengan dia tidak ada di kamar ini. Rasa penasaran mulai muncul di dalam hatiku. Kini setelah aku selesai mencuci muka dan menggosok gigi, aku keluar dari dalam kamar. Sebelum keluar dari kamar, aku mengganti pakaian yang aku kenakan dengan kaos oblong berwarna putih yang oversize dan hotpants berwarna hitam polos. Selesai berganti pakaian, aku mencoba mencari Ervin di seki

  • Suami Bayaran    Extra-part 58

    Ervin Aditya POVSepertinya hidup memang tidak akan pernah lengkap tanpa adanya masalah yang hadir di dalamnya. Begitupula dengan kehidupan rumah tanggaku dan Luna. Aku bersyukur karena kehidupan rumah tangga kami berjalan lancar walau sesekali kami sering berbeda pandangan serta pendapat. Selama ini kami masih bisa menyelesaikan semua itu berdua dengan kepala dingin. Cobaan rumah tangga kami justru datang dari keluarga serta orang-orang disekitar kami. Mulai dari Papa Risnawan yang memutuskan menikah lagi, hingga aku harus berusaha membuat Luna tetap tegar menghadapi semua ini dan seperti informasi yang baru saja Jani kirimkan kepadaku.Jani : Mas, aku sudah enggak kuat rasanya. Mau nangis sekarang tapi air mataku sudah habis. Aku mengernyitkan kening ketika membaca pesan dari Jani malam ini. Selama ini aku berusaha untuk tidak pernah mencampuri rumah tangga Jani serta Bayu. Terlebih mereka sudah tinggal bersama sejak ibu meninggal dunia beberapa tahun lalu. Aku berpikir jika mereka

  • Suami Bayaran    Extra-part 57

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POV"Kita pulang yuk, Vin?" Ajakku kepada Ervin setelah rasanya kami sudah cukup lama berada di warung ini. "Masa langsung pulang sih, Lun. Kita jalan-jalan dulu lah mumpung masih di Bali.""Mau nyari apa lagi? Makan? Udah kenyang. Baju? Di lemari sudah banyak.""Ya pingin aja gitu jalan-jalan kaya orang pacaran."Nasib, oh, nasib....Beginilah jika punya pasangan seperti Ervin yang tidak bisa diajak duduk santai di rumah setiap kali sedang berlibur. Ervin adalah tipikal orang yang tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk duduk di dalam villa atau hotel saja. Hanya sekali ia begitu sulit diajak jalan-jalan ketika kami berlibur berdua. Itu adalah ketika kami honeymoon ke Austria. "Ingat, buntut sudah ada satu, Vin. Aku aja rasanya kangen banget sama Eric.""Sama, Lun. Tapi kita memang butuh waktu untuk berdua dan menikmati kehadiran satu sama lain tanpa ada pengganggu. Jangan sampai kita kalah sama Papa dan Lolanya Eric."Aku tertawa di hadapan Ervin. Ya, te

  • Suami Bayaran    Extra-part 56

    Ervin Aditya POVMisi untuk mengajak Luna menikmati waktu kami berdua di Bali cukup sukses aku lakukan. Apalagi sejak sampai di Bali kami langsung aktif bersilaturahmi di atas ranjang. Tidak hanya di atas ranjang seluruhnya juga sih, lebih tepatnya kami melakukannya di seluruh penjuru kamar sejak siang sampai sore hari. Bahkan matahari yang mulai pulang ke peraduannya pun bisa aku lihat dari jendela kamar ini. Saat aku menoleh ke arah Luna, aku bisa melihatnya yang sudah tidur dengan mulut sedikit terbuka. Mulutnya bahkan telah membaut aliran air terjun hingga membentuk gugusan pulau baru di atas bantal yang ia tiduri. Aku tersenyum saat melihatnya. Sepertinya istriku cukup lelah dengan aktivitas bercinta kami berdua sejak sampai di villa ini. Kini aku memilih untuk bangun dari ranjang dan membiarkan Luna untuk menikmati waktu istirahatnya. Aku berjalan menuju ke kamar mandi dan melakukan mandi junub. Sudah saatnya melakukan kewajibanku di dunia ini sebagai seorang umat dari Tuhan.

  • Suami Bayaran     Extra-part 55

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POVAku kembali menginjakkan kakiku siang ini di Bandara Ngurah Rai, Denpasar bersama Ervin. Ya, hari ini kami langsung terbang ke pulau Dewata ini sekedar untuk merasakan liburan kami berdua lagi tanpa kehadiran Eric. Tentu saja Eric kami titipkan kepada Mamaku. Walau sebenarnya aku paling tidak tega menitipkan Eric kepada Mama, namun Mama terlebih Eric terlihat senang-senang saja. Tentu saja Eric senang, apalagi Mama terlalu memanjakan dirinya sebagai seorang cucu tunggal."Hari ini rencananya kita mau ke mana, Lun?""Terserah kamu saja, Vin.""Jangan gitu dong, Lun. Soalnya aku paling enggak bisa kalo kamu bilang terserah. Nanti seenak udel aku bikin jadwal, kamu cemberut."Aku tersenyum ke arahnya dan aku gelengkan kepalaku."Enggak, tenang aja. Tapi aku rasa kita lebih baik pulang dulu ke villa-ku yang ada di Canggu."Aku tahu wajah Ervin tampak tidak bersemangat karena sebenarnya dirinya yang sudah membuatkan aku sebuah villa di Bali dengan hasil ker

  • Suami Bayaran    Extra part 54

    Ervin Aditya POVAku sengaja mengajak Luna menuju ke kamar kami yang ada di lantai empat. Bukan tanpa alasan aku mengajaknya ke kamar. Tentu saja itu harus aku lakukan karena aku memiliki hal-hal yang sangat privasi untuk dibicarakan sedangkan tadi kami tidak memiliki tempat yang layak untuk melakukan itu. Saat kami sudah berada di dalam kamar hotel, Luna memilih untuk duduk di pinggiran ranjang berukuran king yang ada di dalam kamar kami. Aku memilih duduk di sampingnya. Saat aku duduk di sampingnya, Luna sudah menatapku dengan tatapan lembutnya. "Ada apa, Vin?""Enggak, cuma pingin ngobrol sama kamu aja."Luna mengernyitkan keningnya. Aku tahu jika aku terdengar sangat absurd dan konyol saat ini namun aku berusaha untuk mengabaikannya. "Ngobrolin apa?""Ngobrolin tentang ketakutan kamu ketika aku melihat gown yang dipakai sama Kimaya tadi."Aku melihat Luna terdiam, kemungkinan ia tidak menyangka jika aku bisa tahu tentang isi hatinya. Tentu saja aku bisa tahu, lebih dari lima t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status