Share

BAB 152 Takdir

"Tolong bawa pasien atas nama Martin Zhafir segera ke ruang operasi." Salah satu pegawai rumah sakit berseragam mengabarkan.

Anak buah Tuan Martin bersiap untuk mengantarnya.

"Nona Aliesha, kami memahami perasaan Nona sekarang. Tapi, alangkah baiknya kalau saat ini Nona juga berdoa untuk keberhasilan operasinya Ayah Nona. Permisi, kami harus pergi dulu ke ruang persiapan operasi!" Anak buah Tuan Martin membawa perlengkapan tas dan dokumennya.

Asisten Tuan Martin sudah berdiri di samping ranjang yang digunakan untuk berbaring pasien.

Melihat rombongan orang-orang itu menjauh, Aliesha hanya bisa diam di tempat tanpa suara.

Dia termenung memikirkan nasib suaminya yang sedang bergelut dengan maut.

Apa jadinya nanti jika terjadi kemungkinan terburuk yang dikatakan dokter?

Aliesha belum siap jika harus menjanda lagi. Tapi di sisi lain, kondisi Ben tidak ada jaminan kalau nanti saat sembuh akan kembali normal.

Apakah dia sanggup merawat suaminya yang cacat dan tak sempurna lagi?

Semua pikir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status