Share

Ibu Mertua

"Saya duluan, ya, Bapak, Ibu," pamitku pada rekan-rekan seprofesiku. Mereka sedang asyik menikmati rujak yang dibelikan Rania untukku. Namun, aku hanya mencicipi sedikit saja karena tidak kuat dengan rasa pedasnya.

"Hati-hati di jalan, Nad! Jaga baik-baik kandunganmu dan pelan-pelan bawa motornya!" Salah seorang seniorku, Bu Mira, mengingatkan. Rekan kerjaku di sekolah sudah tahu kalau aku sedang hamil. Untuk kabar gembira ini, tentu aku tidak menutupinya.

"Iya," jawabku singkat lalu keluar ruangan.

Aku baru saja selesai melaksanakan tugasku di sekolah. Hari ini acara pengajian walimatus shafar ibunya Mas Yusuf yang akan pergi umroh beberapa hari lagi. Aku memutuskan untuk langsung saja ke rumah ibu mertuaku sepulang sekolah siang ini.

"Kamu mau kemana, Nad? Kok buru-buru?" tanya Rania saat kami berpapasan di pintu masuk ruang guru.

"Aku mau ke rumah ibu mertuaku. Ada acara di sana," jawabku sambil berjalan ke lapangan parkir yang ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status