Beranda / Rumah Tangga / Suami Dadakan Ku Ternyata Bos / Bab 2. Masa Cuti yang sia-sia.

Share

Bab 2. Masa Cuti yang sia-sia.

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-26 00:01:26

Erina sudah berada di dalam taksi yang melaju. Pikirannya belum berhenti. Matanya masih sesekali mengeluarkan air mata. Dia tidak lagi memikirkan Pria yang sudah memberinya uang Sepuluh juta tadi. Tapi Erina sedang memikirkan nasib dirinya kedepannya nanti. Bagaimana dia harus menghadapi ini semua? Agam sudah memutuskan pertunangan mereka. Lebih kejamnya, telah membatalkan pernikahan yang akan berlangsung satu Minggu lagi.

Ini bukan masalah malu. Erina tidak peduli jika dicibir keluarga atau teman temannya karena gagal menikah. Tapi Ibunya, dia harus menerima perjodohan dengan pria yang sudah memiliki beberapa istri jika dia tidak menikah dalam satu Minggu ini.

Erina menarik nafas berat. Menuruni taksi saat sudah berada di depan Rumah kontrakannya. Dia melangkah setengah malas. Lalu membanting tubuhnya di atas kasur setelah sampai di dalam kamar. Matanya menerawang jauh, seolah menembus Plafon. Bagaimana mungkin dia harus kehilangan Pria yang dia cintai lagi? Setelah dulu dia pernah kehilangan cinta pertamanya. Agam telah menjadi tenaga baginya, kekuatan saat dulu dia pernah terpuruk dan lemah.

Tapi sekarang, kembali lagi Erina terpuruk. Ditinggal oleh sang kekasih yang dia percaya. Lebih parahnya, pernikahan mereka tinggal menghitung hari.

"Rafael. Kenapa kau pergi, hanya karena tak mempercayaiku. Aku bukan wanita murahan!" Tiba tiba Erina berteriak.

Lalu sekarang Agam. Benarkah dia murahan?

Erina kembali menangis tersedu-sedu. Dia berpikir jika mungkin nasibnya sangat malang.

Rafael adalah cinta pertamanya, saat dia duduk di bangku SMA. Lalu kejadian yang memalukan, saat tiba tiba dia terbangun di kamar kakaknya dan beredar Foto mesranya bersama Suami kakaknya.

Sejak saat itu Rafael menghilang tanpa jejak. Saat dia terpuruk dan butuh seseorang, Agam datang membawa secercah harapan. Kembali membuat Erina bangkit. Agam selalu bersifat manis padanya. Tapi akhirnya, saat Erina kembali mengalami kesulitan.

Beberapa Minggu yang lalu, adiknya meminta bantuannya untuk mengantar pesanan ke Sebuah Apartemen. Erina adalah seorang Reporter salah satu Stasiun Televisi Swasta. Dia sangat sibuk dengan waktunya, tapi tetap menyisihkan waktu demi sang adik yang padahal sama sekali tidak memiliki kasih sayang padanya.

Tapi setelah mengetuk pintu Apartemen, Erina tidak lagi mengingat apapun. Dia tersadar dengan posisi tidur terlentang bersama pria tua di sampingnya dengan beberapa gepok uang di atas tubuhnya. Erina ketakutan dan langsung bangun hendak Keluar.

Zaskia dan Alya yang merupakan teman Agam sudah berdiri di ambang pintu.

"Aku tidak tau apa yang terjadi. Tolong aku." Erina menangis.

Zaskia Memberi pelukan hangat, Sementara Alya menepuk nepuk punggung Erina.

"Sudah sudah. Tidak ada yang melihat."

"Aku tidak mengerti yang terjadi." Erina kembali mengulangi perkataannya.

"Iya kami mengerti." Mereka membawa Erina keluar, sebelum Pria tua di dalam itu terbangun.

Erina mempercayai mereka tanpa berpikir kenapa mereka ada di Apartemen ini juga. Dan melupakan kejadian yang memang dia tidak pahami itu.

Erina bangkit dan menuju kamar mandi. Namun deringan Ponselnya yang begitu kuat membuatnya menahan langkah. Erina berbalik dan meriah Ponsel.

"Ada apa?" Setelah mengangkat panggilan dari Oca.

"Erin. Kamu harus ke kantor hari ini."

"Aku tidak bisa. Aku, aku sedang tidak enak badan."

"Baiklah. Kami yang akan ke sana."

"Jangan!" Belum selesai mencegah, Panggilan sudah dimatikan. Erina menunduk,menghela nafas berat. Dia sudah mengambil cuti dua Mingguan. Ia ingin menggunakan masa cuti ini untuk mempersiapkan diri menyambut hari pernikahannya. Tapi kenapa mereka menghubungi untuk urusan pekerjaan?

"Bukankah pernikahanku gagal? Jadi, cuti itu tidak perlu lagi." Erina mendengus, melanjutkan langkahnya ke kamar mandi setelah menaruh ponselnya.

Sore menjelang malam, Oca benar benar datang bersama Melda.

Kedua sahabat wanita sekaligus teman sesama kerjanya itu duduk di atas kasur Erina tepat di hadapannya.

Oca menatap Erina penuh tanda tanya. Sementara Melda menggenggam erat kedua tangan Erina.

"Kami sudah mendengar kabar." Ucap Oca.

Erina menelan ludah, tanpa menatap mereka berdua.

"Kamu yang sabar. Mungkin Agam, bukan laki laki yang tepat untukmu." Melda menepuk nepuk punggung telapak tangan Erina.

Erina menarik bibirnya dengan tipis.

"Aku tidak apa apa. Tapi bagaimana kalian bisa tau?"

"Kamu tidak tau ya? Di sosmed beredar kabar jika Agam telah membatalkan hari pernikahannya denganmu.Tepatnya di beranda pribadi Zaskia. Bahkan, aku di tag." Sahut Melda.

Erina menggeleng. Tidak seharusnya mereka sampai seperti itu. Erina kembali resah. Lagi lagi, bukan masalah malu. Tapi jika Ibu sampai mengetahui ini? Tamatlah riwayatnya.

"Tidak usah dipikirkan. Aku baik baik saja." Jawab Erina, walau hatinya terasa pedih teriris.

"Hem Baiklah. Lupakan yang tidak perlu diperjuangkan. Kita kembali pada pekerjaan saja. Bukankah itu sangat mengasikkan?" Melda mencoba menghibur.

"Ya kamu benar." Sahut Erina, masih dengan suara malas.

"Hei.. Erina. Semangat lah. Aku tahu kamu hanya korban disini. Karena kami percaya kamu seratus persen. Tidak seperti Teman teman Agam itu! Mungkin mereka yang menjebak mu!" Oca tiba tiba berkata seperti itu, membuat Erina mendongak dan otaknya berputar.

"Menjebak?"

"Ku pikir seperti itu. Karena aku tidak percaya dengan apa yang mereka katakan mengenai dirimu di status mereka. Aku tidak percaya. Karena aku jauh mengenalmu Erin!"

Saat itu, Zaskia dan Meka berada disana tanpa Alasan. Erina sendiri tidak sempat bertanya kepada mereka, kenapa mereka disana dan mau kemana.

Kepala Erina terasa pusing. Benarkah Mereka menjebak Erina? Sengaja ingin membuat hubungannya dengan Agam berakhir? Lalu untuk apa?

Yang menyuruh dia pergi kesana adalah Alika. Lalu apa hubungan Alika dengan Zaskia dan Alya?

Untuk sekarang, urusan ini sudah tidak penting lagi. Erina sedang sibuk mencari jalan keluar agar Ibu yang kemungkinan sudah mendengar kabar batalnya pernikahan dirinya, tidak akan menuntutnya.

"Apa kalian kesini hanya untuk kabar itu?" Erina bertanya kepada Oca dan Melda.

"Tentu saja tidak!" Jawab Melda.

"Kamu perlu mendengar kabar baik ini. Minggu depan, Bos memberi tugas baru untuk kita. Ah, apa kamu tau Erin? Tugas ini sangat mengasyikkan!" Melda menarik kedua pipi Gembul Erina.

"Apa itu?" Jawab Erina dengan sangat malas.

"Kita ditunjuk untuk mewawancarai Presdir Galaxy Group yang terkenal misterius itu!"

"Hem. Apanya yang mengasyikkan?"

"Menurut kabar, dia masih sangat muda dan sangat Tampan. Aku sangat penasaran. Dan Stasiun kita adalah satu satunya Stasiun yang diizinkan untuk mengadakan Wawancara dengannya. Apa itu bukan suatu keberuntungan?"

"Tapi aku Malas. Lagian, ini masih masa cuti ku!" Bantah Erina. Dia sama sekali tidak tertarik dengan wujud Presdir Galaxy Group yang saat ini sedang Trending dibicarakan oleh seluruh media. Keberadaannya sangat dirahasiakan dari publik. Ini sangat membuat penasaran seluruh dunia.

"Tidak ada gunanya lagi kamu mengambil cuti! Untuk apa? Untuk meratapi Agam sialan itu?" Oca menahan lengan Erina yang ingin beranjak. Melda pun sama.

"Ayolah Erin! Kau Reporter unggulan Perusahaan! Mana Erina yang Tangguh?"

Erina sejenak terdiam, kemudian menoleh kepada kedua temannya.

"Kamu benar. Masa cuti ku ini sungguh sia sia. Baiklah. Aku akan pergi."

Kedua temannya tertawa senang mendengarnya.

"Kita akan pergi, bertemu dengan Presdir Galaxy Group yang sangat tampan!" Oca dan Melda melonjak girang.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (34)
goodnovel comment avatar
Dinastie
reporter kok bodoh, selidiki dong... reporter bos
goodnovel comment avatar
HanAmii
ini cerita putus koq gara2 urusan kasur mulu wkwk, kalo putus masalah ga cinta lagi atau keluarga ga merestui lho ga masalah, ga melulu masalah kejebak di kasur hehehe
goodnovel comment avatar
Lady Diana
penasaran kasus erina ada di hotel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 88. Epilog!

    Saat Aisyah melihat genggaman tangan Putranya pada jari jemari Alexa, dia sudah dapat mengerti jika kedatangan Elang untuk menemuinya kali ini sepertinya bukan untuk urusan pekerjaan. Tapi ada hal lain.Apalagi ketika mereka menyambutnya di bawah tangga tanpa melepaskan genggaman tangan mereka, Aisyah makin yakin dengan dugaannya.Dia menatap dingin pada mereka, seolah olah meminta penjelasan dari mereka. Padahal dalam hatinya, dia cukup tersenyum senang.Pernah bahkan seringkali malah, Aisyah mengkhawatirkan Putranya itu.Memikirkan Kapan Elang akan menyusul adiknya? Mengkhawatirkan, Apakah ada yang mau menerima Elang yang pernah berada di dunia gelap?Adakah keluarga yang mau dengan tulus menerima Elang, seperti keluarga Albarez yang bisa menerima Zha dengan tulus?Begitu banyak kekhawatiran Aisyah saat merenungkan nasib percintaan Putranya kelak. Tapi ketika melihat apa yang ada di hadapannya itu, hatinya mendadak lega seketika.Alexa!Benar! Gadis itu sangat tepat untuk Putranya.

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 87. Kilasan masa lalu Sean Abraham.

    Pagi berikutnya,Elang mengajak Alexa untuk menemui Ibunya.Sebelum datang berkunjung, Elang terlebih dulu menghubungi Aisyah.Elang sedikit terkejut saat Ibunya mengatakan jika Ibunya sekarang sudah pindah dan tinggal di rumah utama. Memang benar, Aisyah sekarang tinggal bersama beberapa orang pelayan dan anak buahnya di Rumah Besar milik Tuan Glendale.Sudah ada satu bulanan dia tinggal disini. Sebenarnya dia tidak ingin lagi masuk ke rumah ini. Mengingat begitu banyak kenangan pahit yang pernah terjadi di rumah ini. Tetapi entah kenapa, pada akhirnya dia sendiri memutuskan untuk tinggal disini.Atau mungkin Aisyah hanya ingin mengingat semua kenangan masa lalu.Disinilah dia dilahirkan dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan oleh kedua orang tuanya. Meskipun pada saat itu dia tahu jika kedua orang tuanya, Ayah dan Ibunya itu bukanlah orang tua biasa seperti orang tua teman temannya. Tapi orang tuanya adalah seorang ketua mafia. Aisyah sadar jika dirinya adalah pu

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 86. Elang melamar.

    Ketika mendengar Elang mengatakan kata kencan, Alexa tidak bisa untuk tidak membulatkan kedua matanya. Tentu saja dia terkejut, "Apa yang kamu katakan Elang? Kencan? Siapa yang kencan?"Elang belum menjawab, dia malah tertawa kecil terlebih dahulu, kemudian berkata, "Yang kencan ya kita, memang kenapa? Aku mengajakmu keluar untuk kencan. Kamu keberatan?"Sumpah demi apapun, saat ini wajah Alexa memerah. Jantungnya berdegup keras. Dia langsung merasa gugup.Biasanya dia akan diajak keluar oleh Elang untuk melakukan sebuah pekerjaan. Kalau dulu saat dia masih berada di Klan Selatan, dia hanya tahu, keluar hanya untuk menyelesaikan misi. Jadi bagaimana dia tidak gugup, saat tiba tiba saja Elang mengatakan jika akan berkencan dengan dirinya?Sungguh, hati gadis ini merasa seperti terbang diatas awan."Hei, kenapa malah melamun? Kamu keberatan ku ajak pergi kencan?" Elang bertanya lagi, itu membuat Alexa tersentak dari lamunannya. Wajahnya semakin memerah."Bukan begitu. Tapi aku, aku han

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 85. Akan pergi kencan.

    Saat ini Halilintar masih bersama Zha di kamar Mereka. Mereka melepaskan rindu dan keresahan hati mereka yang sempat mereka rasakan tadi. Beberapa saat kemudian Zha menanyakan Zhilan dan Zhelin padq Halilintar."Apa Mereka rewel dan membuatmu kewalahan Hal?" Zha bertanya.Halilintar menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Tidak Zha. Apa kamu tahu, Mereka sangatlah pengertian. Mereka sama sekali tidak rewel, seperti tahu jika orang tuanya sedang ada masalah.""Sungguh kah?" Zha senang mendengarnya dan segera menghampiri Ranjang si kembar. Dia menatap dua putri kembarnya yang masih terlelap.Zha mengambil Zhilan dan menggendong bayi itu. Mata Zha berkaca-kaca. Dia bersyukur bisa kembali lagi kesini. Hampir saja dia tidak bisa melihat tumbuh kembang mereka, jika saja Victor membawanya ke kantor polisi dan dia di penjara.Kehidupan Mereka akan jauh lebih menyedihkan dibanding hidup Zha. Mereka akan mendengar jika lahir dari seorang wanita pembunuh dan kini ibunya mendekam di penjara.

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 84. Kita ini keluarga.

    Halilintar masih seperti tidak percaya dengan apa yang ia lihat. "Zha! Benarkah ini kamu? Atau aku hanya sedang bermimpi?" Halilintar merasa jika ini mungkin hanyalah mimpi karena dia terlalu memikirkan Zha seharian ini. Tapi dia tersentak dan sadar ketika Zha menyentuh pipinya dan bersuara."Hall! Ini aku. Aku telah kembali untuk kalian." Zha mengusap air mata pria itu yang masih membekas di sana.Halilintar tercengang lalu segera berteriak,"Zha.." Halilintar menarik kasar tubuh Zha dan memeluknya dengan begitu erat."Kamu kembali untuk kami? Benarkah ini?" tanya Halilintar di sela isakannya seperti tidak percaya dengan semua ini."Maafkan aku yang sudah berniat meninggalkan kalian. Aku tidak akan pergi lagi Hall. Mulai sekarang aku akan disisi kalian." jawab Zha juga ikut terisak di pelukan suaminya.Halilintar menarik tubuh Zha yang tampak lemas kedalam kamar. Lalu membawanya duduk di sofa. Berkali kali mengusap wajah istrinya dan menghujaninya dengan kecupan hangat."Ceritakan p

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 83. Zha kembali.

    Tidak ada yang tidak terkejut dengan ucapan Aisyah barusan saat dia memerintah Elang untuk mengumpulkan anak buah Zha dari Poison Of Death dan dari anak buah klan Selatan milik almarhum Ardogama dulu.Semua orang terkejut, terlebih lagi Elang. Dia tidak menyangka jika Ibunya akan berkata demikian dan bahkan berpikir hingga sejauh itu.Elang masih merasa tak percaya dan langsung mengguncang bahu ibunya."Ibu, apa yang kamu bicarakan? Ibu tidak boleh melakukan itu. Kita tidak boleh membangun kembali Klan Jangkar Perak. Aku juga tidak mau mengingkari janjiku pada Ayah!" ucap Elang."Tapi keadaan ini terdesak Elang. Kita harus menyelamatkan adikmu. Apa kamu mau adik kamu Zha membusuk di penjara?" tegas Aisyah.Elang menggelengkan kepala, "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan mengeluarkan Zha dari penjara Bu, percayalah. Tapi jika untuk membangun Klan Jangkar Perak kembali, aku tidak setuju. Zha juga pasti akan kecewa pada kita, jika kita melakukan itu." balas Elang. Saat ini,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status