Beranda / Rumah Tangga / Suami Dadakan Ku Ternyata Bos / S3| Bab 8. Bunuh dia untukku. (Bonus)

Share

S3| Bab 8. Bunuh dia untukku. (Bonus)

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-02 13:13:40

"Cepatlah naik! Kita akan menemui kak Zha." sang ibu segera menarik lengan Lea, sementara Erwan sudah siap di depan menginjak gas.

Mobil itu melesat begitu cepat membawa Riana dan Lea menuju sebuah Mansion megah nan mewah. Tapi itu bukanlah tempat Zha bersama Elang dan anak buahnya melainkan Mansion khusus milik Zha yang sengaja disiapkan untuk ibu dan adik angkatnya itu.

Setelah memasuki pagar yang tinggi dan kekar yang terbuat dari besi baja itu, mobil Erwan berhenti dan Erwan segera membukakan pintu untuk Riana dan Lea. Lalu mempersilahkan mereka untuk keluar.

Mereka menuruni mobil, mengedarkan pandangannya dengan masih menyimpan sejuta pertanyaan. "Rumah yang megah ini milik siapa? Apa kak Zha bekerja di rumah ini?" Lea nampak melihat banyaknya penjaga yang berjaga di setiap sudut.

"Ibu juga tidak mengerti." Riana menyahut demikian.

"Nyonya. Silahkan." Erwan membukakan pintu.

Riana belum melangkahkan kaki, dia bertanya dahulu pada Erwan," Dimana anak saya?"

"Nona Zha sedang menunggu anda di dalam." Erwan tetap mempersilahkan Riana untuk memasuki Mansion itu.

Riana mencoba untuk percaya dan meraih tangan Lea. Dengan menggenggam tangan Lea , Riana melangkah mengikuti langkah kaki Erwan.

Baru saja sampai di ruangan pertama, mereka dikejutkan dengan suara Zha yang sudah berteriak memanggil mereka dari atas tangga.

"Bibi! Lea..!" 

Mereka terkejut saat mendongakkan dan melihat Zha melambaikan tangan ke arah Mereka. Lea pun berlari menghampiri Zha disusul ibunya tanpa memperdulikan Erwan lagi.

"Zha. Ini rumah siapa?" Riana yang penasaran langsung bertanya tanpa berbasa-basi dahulu.

"Rumah kalian." sahut Zha meraih kedua tangan mereka dan membawanya ke ruang tengah.

"Zha, aku sedang tidak ingin bercanda!"

"Dan aku juga tidak sedang bercanda Bi," jawab Zha.

Pertengkaran kecil mereka terpotong ketika Erwan sudah berada di depan mereka, dengan membungkukkan badan tanda memberi hormat pada  Zha, Erwan berbicara untuk memohon diri.

"Tugas saya sudah selesai, apa saya sudah diperbolehkan untuk pergi, Nona?"

"Terima kasih Erwan. Pergilah. Urus semua pekerjaanmu. Dan kamu tidak perlu khawatir. Masalahmu sudah ku bereskan, kamu bisa kembali bekerja dengan tenang." ucap Zha.

"Terima kasih Nona, sekali lagi terima kasih atas bantuanmu. Jika Nona membutuhkan saya, hubungi saja. Saya akan selalu siap kapanpun itu." ucap Erwan kembali menunduk memberi hormat lalu melangkah pergi.

Adegan itu semakin membuat Riana bingung.

"Zha.. jelaskan semua ini?"

"Bibi. Mulai detik ini, kalian tinggallah di sini. Semua sudah ku siapkan untuk kalian. Dan jika bibi mau, bibi bisa bekerja sebagai koki di rumah ini dengan gaji sepuluh kali lipat dari gajimu bekerja. Jika bibi tidak mau bekerja, cukup diam saja dan nikmati semuanya, Bibi akan tetap digaji. Bagaimana? Menyenangkan bukan?" ucap Zha sambil tersenyum dan melangkah. Zha menarik tangan Lea menuju sebuah kamar.

"Zha! Kamu mau ngerjain bibimu ya? Oh Zha.. jangan membuat ku mati penasaran!" Riana berlari kecil menyusul Zha.

Tetapi langkah Riana terhenti, dia terpana ketika Zha membuka sebuah pintu kamar.

"Ini kamar milikmu Lea, sedang kamar ibumu berada di ujung sana."

"Kak Zha!" mata manis milk Lea melotot seperti hampir lepas dari kelopaknya ketika menatap kamar luas yang penuh dengan barang mewah itu. Seumur hidup baru kali ini Lea melihat ruangan kamar semewah ini. Apalagi berpikir untuk memilikinya? Lea serasa bermimpi jadinya.

"Zha, berhentilah bercanda!" Riana sempat memukul kepala Zha yang tertawa dan menghindari pukulan kecil dari Bibinya.

Dia memilih menarik tangan Lea untuk masuk dan melompat ke atas tempat tidurnya untuk menghindari pukulan Riana.

"Zha kan sudah menjadi orang sukses. Dan ini adalah hasilnya. Apa salahnya jika aku ingin membahagiakan kalian hah?"

Riana menatap Zha yang masih melompat-lompat kecil dan tertawa riang disusul Lea yang sekarang mengajak Zha berdansa di atas kasur. 

Mata Riana berkaca-kaca, lalu tak terasa setitik kristal bening mengalir jatuh ke pipinya.

"Ibumu pasti bangga padamu Zha, jika melihat keadaanmu yang sekarang." Riana berkata lirih, tidak dapat didengar oleh mereka kecuali hanya terdengar oleh dirinya sendiri.

Dia bangga pada Zhs, dan begitu banyak bersyukur.

Zha masih tertawa renyah, tanpa Mereka ketahui jika tawa Zha itu hanya berlaku didepan Mereka saja.

Sejak hari ini, mereka resmi tinggal di Mansion itu sesuai dengan rencana yang sudah disusun matang oleh Zha. Lea juga masih bersekolah seperti biasa, tetapi dipindahkan ke sebuah sekolahan elit di kota itu, dan harus dengan pengawalan ketat dari anak buah Zha.

Sementara Riana yang keras kepala menerima tawaran Zha menjadi koki khusus di mansion itu, meskipun hanya sekedar memasak untuk dirinya sendiri dan Lea. Karena Zha pun jarang sekali pulang ke sana dan sudah banyak pelayan yang disiapkan untuk melayani keperluan Mereka di Mansion itu.

Zha yakin, mereka akan aman di sana, meskipun masih banyak pertanyaan dari sang bibi yang terus dipertanyakan pada Zha. Zha berpikir, pelan-pelan Bibi Riana dan Lea pasti akan mengetahui dengan sendirinya nanti jika Zha sudah menjadi seorang pengusaha sukses.

Hanya saja Zha akan tetap menyembunyikan siapa dia sebenarnya dan bisnis gelap yang ia jalani saat ini.

***

Malam itu Zha mendapatkan panggilan dari seseorang teman lama yang sudah lama tidak berjumpa. Zha sengaja pergi  menemuinya seorang diri tanpa Elang.

Terdengar obrolan cukup serius dari keduanya.

"Aku tahu kamu sudah berhenti dari profesimu sebagai pembunuh bayaran. Tetapi kali ini kamu harus membantuku, Nona Zha." seorang pria yang sudah mengenal dekat Zha menatap gadis itu dengan tatapan berharap. Pria ini juga termasuk pengusaha Klub malam.

"Dia lah yang menyebabkan Perusahaan keluargaku hancur sampai aku harus menjalani Bisnis gelap untuk mempertahankan Perusahan keluarga. Dan karena dia juga Pamanku harus mati tersiksa di masa tuanya." Alex melempar sebuah foto ke atas meja.

"Jangan karena aku telah menganggapmu teman, lalu kamu bisa seenaknya memerintahku, Alex! Aku tidak suka diperintah oleh siapapun! Kamu tidak lupa itu kan?" sahut Zha dengan wajah datarnya yang mengandung aura kuat.

"Aku berjanji akan memberikan apapun yang kamu inginkan jika kali ini kamu mau membantuku." ucap Alex.

"Benarkah?" Zha tampak mempertimbangkan keinginan Alex.

"Ya.!!"

Zha menyambar foto itu dan mengamatinya dengan seksama.

"Namanya Aaron Albarez, dia adalah Presdir dari Perusahaan Galaxy Group. Dia juga mendapat julukan Singa Ganas di dalam dunia bisnis sejak Ayahnya berkuasa dulu. Dia sangat sulit untuk didekati. Sebab itu aku butuh bantuanmu yang bisa membunuh tanpa harus menyentuh lawan.  Dia memiliki satu Putra bernama Halilintar, yang kemungkinan akan menjadi Penerus Perusahaannya. Bunuh pria itu untuk Pamanku! Dan setelah itu Putra mahkota mereka akan menjadi urusanku!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 88. Epilog!

    Saat Aisyah melihat genggaman tangan Putranya pada jari jemari Alexa, dia sudah dapat mengerti jika kedatangan Elang untuk menemuinya kali ini sepertinya bukan untuk urusan pekerjaan. Tapi ada hal lain.Apalagi ketika mereka menyambutnya di bawah tangga tanpa melepaskan genggaman tangan mereka, Aisyah makin yakin dengan dugaannya.Dia menatap dingin pada mereka, seolah olah meminta penjelasan dari mereka. Padahal dalam hatinya, dia cukup tersenyum senang.Pernah bahkan seringkali malah, Aisyah mengkhawatirkan Putranya itu.Memikirkan Kapan Elang akan menyusul adiknya? Mengkhawatirkan, Apakah ada yang mau menerima Elang yang pernah berada di dunia gelap?Adakah keluarga yang mau dengan tulus menerima Elang, seperti keluarga Albarez yang bisa menerima Zha dengan tulus?Begitu banyak kekhawatiran Aisyah saat merenungkan nasib percintaan Putranya kelak. Tapi ketika melihat apa yang ada di hadapannya itu, hatinya mendadak lega seketika.Alexa!Benar! Gadis itu sangat tepat untuk Putranya.

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 87. Kilasan masa lalu Sean Abraham.

    Pagi berikutnya,Elang mengajak Alexa untuk menemui Ibunya.Sebelum datang berkunjung, Elang terlebih dulu menghubungi Aisyah.Elang sedikit terkejut saat Ibunya mengatakan jika Ibunya sekarang sudah pindah dan tinggal di rumah utama. Memang benar, Aisyah sekarang tinggal bersama beberapa orang pelayan dan anak buahnya di Rumah Besar milik Tuan Glendale.Sudah ada satu bulanan dia tinggal disini. Sebenarnya dia tidak ingin lagi masuk ke rumah ini. Mengingat begitu banyak kenangan pahit yang pernah terjadi di rumah ini. Tetapi entah kenapa, pada akhirnya dia sendiri memutuskan untuk tinggal disini.Atau mungkin Aisyah hanya ingin mengingat semua kenangan masa lalu.Disinilah dia dilahirkan dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan oleh kedua orang tuanya. Meskipun pada saat itu dia tahu jika kedua orang tuanya, Ayah dan Ibunya itu bukanlah orang tua biasa seperti orang tua teman temannya. Tapi orang tuanya adalah seorang ketua mafia. Aisyah sadar jika dirinya adalah pu

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 86. Elang melamar.

    Ketika mendengar Elang mengatakan kata kencan, Alexa tidak bisa untuk tidak membulatkan kedua matanya. Tentu saja dia terkejut, "Apa yang kamu katakan Elang? Kencan? Siapa yang kencan?"Elang belum menjawab, dia malah tertawa kecil terlebih dahulu, kemudian berkata, "Yang kencan ya kita, memang kenapa? Aku mengajakmu keluar untuk kencan. Kamu keberatan?"Sumpah demi apapun, saat ini wajah Alexa memerah. Jantungnya berdegup keras. Dia langsung merasa gugup.Biasanya dia akan diajak keluar oleh Elang untuk melakukan sebuah pekerjaan. Kalau dulu saat dia masih berada di Klan Selatan, dia hanya tahu, keluar hanya untuk menyelesaikan misi. Jadi bagaimana dia tidak gugup, saat tiba tiba saja Elang mengatakan jika akan berkencan dengan dirinya?Sungguh, hati gadis ini merasa seperti terbang diatas awan."Hei, kenapa malah melamun? Kamu keberatan ku ajak pergi kencan?" Elang bertanya lagi, itu membuat Alexa tersentak dari lamunannya. Wajahnya semakin memerah."Bukan begitu. Tapi aku, aku han

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 85. Akan pergi kencan.

    Saat ini Halilintar masih bersama Zha di kamar Mereka. Mereka melepaskan rindu dan keresahan hati mereka yang sempat mereka rasakan tadi. Beberapa saat kemudian Zha menanyakan Zhilan dan Zhelin padq Halilintar."Apa Mereka rewel dan membuatmu kewalahan Hal?" Zha bertanya.Halilintar menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Tidak Zha. Apa kamu tahu, Mereka sangatlah pengertian. Mereka sama sekali tidak rewel, seperti tahu jika orang tuanya sedang ada masalah.""Sungguh kah?" Zha senang mendengarnya dan segera menghampiri Ranjang si kembar. Dia menatap dua putri kembarnya yang masih terlelap.Zha mengambil Zhilan dan menggendong bayi itu. Mata Zha berkaca-kaca. Dia bersyukur bisa kembali lagi kesini. Hampir saja dia tidak bisa melihat tumbuh kembang mereka, jika saja Victor membawanya ke kantor polisi dan dia di penjara.Kehidupan Mereka akan jauh lebih menyedihkan dibanding hidup Zha. Mereka akan mendengar jika lahir dari seorang wanita pembunuh dan kini ibunya mendekam di penjara.

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 84. Kita ini keluarga.

    Halilintar masih seperti tidak percaya dengan apa yang ia lihat. "Zha! Benarkah ini kamu? Atau aku hanya sedang bermimpi?" Halilintar merasa jika ini mungkin hanyalah mimpi karena dia terlalu memikirkan Zha seharian ini. Tapi dia tersentak dan sadar ketika Zha menyentuh pipinya dan bersuara."Hall! Ini aku. Aku telah kembali untuk kalian." Zha mengusap air mata pria itu yang masih membekas di sana.Halilintar tercengang lalu segera berteriak,"Zha.." Halilintar menarik kasar tubuh Zha dan memeluknya dengan begitu erat."Kamu kembali untuk kami? Benarkah ini?" tanya Halilintar di sela isakannya seperti tidak percaya dengan semua ini."Maafkan aku yang sudah berniat meninggalkan kalian. Aku tidak akan pergi lagi Hall. Mulai sekarang aku akan disisi kalian." jawab Zha juga ikut terisak di pelukan suaminya.Halilintar menarik tubuh Zha yang tampak lemas kedalam kamar. Lalu membawanya duduk di sofa. Berkali kali mengusap wajah istrinya dan menghujaninya dengan kecupan hangat."Ceritakan p

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 83. Zha kembali.

    Tidak ada yang tidak terkejut dengan ucapan Aisyah barusan saat dia memerintah Elang untuk mengumpulkan anak buah Zha dari Poison Of Death dan dari anak buah klan Selatan milik almarhum Ardogama dulu.Semua orang terkejut, terlebih lagi Elang. Dia tidak menyangka jika Ibunya akan berkata demikian dan bahkan berpikir hingga sejauh itu.Elang masih merasa tak percaya dan langsung mengguncang bahu ibunya."Ibu, apa yang kamu bicarakan? Ibu tidak boleh melakukan itu. Kita tidak boleh membangun kembali Klan Jangkar Perak. Aku juga tidak mau mengingkari janjiku pada Ayah!" ucap Elang."Tapi keadaan ini terdesak Elang. Kita harus menyelamatkan adikmu. Apa kamu mau adik kamu Zha membusuk di penjara?" tegas Aisyah.Elang menggelengkan kepala, "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan mengeluarkan Zha dari penjara Bu, percayalah. Tapi jika untuk membangun Klan Jangkar Perak kembali, aku tidak setuju. Zha juga pasti akan kecewa pada kita, jika kita melakukan itu." balas Elang. Saat ini,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status