Share

BAB 39 Tidak akan ada yang curiga

Seorang pria membawa buket mawr putih kesukaan Soraya. Dia tersenyum lebar saat melihat wajah ayu Soraya, wanita yang dulu pernah mengisi hari harinya itu sekarang lebih bersinar, baik karir maupun penampilannya.

“Aku merindukanmu, Soraya,” ucap Pria itu.

“Cih, pria tidak setiap sepertimu tidak pantas merindukan aku,” tegas Soraya sambil melipat kedua tangannya.

“Jangan berkata seperti itu seolah kamu sudah melupakanku, Soraya,” ucap Cakra.

“Semenjak hari itu aku memang sudah melupakanmu,” balas Soraya.

Cakra tidak ingin mundur, dia tetap ingin meyakinkan Soraya bahwa cintanya tidak akan pernah padam sedikitpun.

“Aku tidak yakin kamu benar-benar telah melupakanku, Soraya,” ucap Cakra.

“Aku memiliki suami yang mencintaiku, dia juga memiliki segalanya,” balas Soraya. “Tidak ada gunanya aku terus memikirkan sampah sepertimu,” lanjut Soraya.

Jantung Cakra berdetak cepat, hatinya terasa nyeri. Orang yang dulu mencurahkan kasih sayang kepadanya kini telah mencampakannya. Cakra meremas kemej
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status