Share

Bab 24

Tubuhku mematung karena bingung harus melakukan apa, melihat tangisan Nasya aku jadi tak tega mengajaknya pulang.

"Kenapa perempuan itu nyakitin Papa?" tanya Nasya disertai isakan.

"Lebih baik kamu pulang dulu ya sama Mamamu," bujuk Mas Heri.

Aku menganggukkan kepala setuju dengan ucapannya, tapi wajah Nasya memancarkan sinar yang berbeda, ia seperti ingin lebih lama dengan ayahnya, seolah Mas Heri seseorang yang butuh perlindungannya, padahal dulu lelaki yang ia sayang itu sudah ....

Ah, terlalu pahit mengenang masa lalu, di sini hanya aku yang masih terjebak di dalamnya, sedangkan Mas Heri sudah mulai berbenah, pun dengan Nasya yang memiliki hati selembut kapas tak pernah membenci ayahnya.

Bagaimana lagi kenangan itu terlalu saki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Dsr keluarga ndak tau diri. Udah pisah tetep aj cr gara2. Mn buktikan klo mantu barunya kaya. Kerj aj jd pengemis ngaku2 kaya. Jijik tau
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status