Share

Bab 31.B

"Aku mau kasih ini buat Tania, bagus ga?"

"Bagus, Jeng." Ibu mengangguk sambil cemberut.

"Ini tuh oleh-oleh dari anakku yang sudah melakukan perjalanan ke Lombok, semoga aja Tania suka ya, Bu."

"Anakku ada tiga, dua cowo satu cewe. Anak pertama yang perempuan punya dua butik besar di Jakarta, sedangkan anak kedua dia seorang CEO di perusahaan ternama, kalau yang bungsu sekarang lagi merintis usaha. Anak-anakmu gimana, Bu?"

Ibu langsung terdiam sambil menundukkan wajah, apa yang harus ia katakan karena semua anaknya tak ada yang berhasil sukses dan membanggakan.

"Anak-anak Ibu itu pengangguran semua, Tante. Apalagi Ardan anak bungsunya kerajaannya tiap hari cuma ngerem aja di kamar kaya anak gadis," sahut Tania sambil melangkah menghampiri.

Ibu diam dengan wajah murkanya, kali ini ia tak memiliki daya untuk melawan serangan hinaan.

"Semua manusia itu sama cuma ahlak dan keimanan yang membedakan. Ayo, Bu, masuk ke kamar," selaku berusaha memotong ucapan mereka yang menyakitkan.

"Tunggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status