Istana Gunung Qishan Di kediaman Puncak Gunung Biru. Rahel berpakaian putih duduk dalam diam di depan jendela seperti peri. Sebuah bayangan hitam melompat mendekati Rahel. Dia memegang dadanya kemudian bersandar, “Aku datang, Nona.” Tatapan mata Rahel dingin seperti es. Dia menerawang ke luar jendela tanpa bergerak sedikitpun tapi jemarinya mengetuk-ngetuk daun jendela. Si bayangan hitam berlutut seketika. Tubuhnya bergerak menahan sakit. "Kamu terlambat setengah jam dari yang aku minta,” ucap Rahel dingin. "Aku sial hari ini. Aku datang terlambat karena aku melihat sesuatu di tengah jalan. Mohon maafkan aku,” si bayangan hitam tidak berani mengecewakan Rahel. Dia pun menjelaskan dengan penuh ketakutan sosok sombong yang dilihatnya yang menjadi penyebab keterlambatannya. "Lanjutkan,” ujar Rahel tenang. Si bayangan hitam menceritakan semua yang terjadi di kamar Aron. Rahel mendengarkan dengan cermat semua cerita si bayangan hitam. Dia kemudian melirik si bayan
"Sebuah rumor tersebar di antara para murid perguruan. Rumor itu mengatakan mereka kadang kala bertemu dengan pria tua pendiri Perguruan Gunung Qishan yang sedang menyapu lantai. Namun semua itu hanyalah rumor. Aku dan para adik seperguruan telah mengambil alih kekuasaan istana ini lebih dari seribu tahun tapi kami tidak pernah bertemu dengan pendiri perguruan.” "Terlebih lagi, Istana Gunung Qishan telah berdiri sejak awal terbentuknya Dunia Bafang yaitu puluhan juta tahun lalu. Tidak mungkin leluhur kami masih hidup dan tiba-tiba muncul begitu saja,” Gustav terkekeh. Rahel dan Theo mengernyit saat mendengarnya. Bahkan dewa pun tidak akan sanggup hidup selama itu. Mungkin rumor itu benar adanya. Tapi kalau begitu, siapa pria tua itu? Namun Theo percaya dengan ucapan Aron. Begitu pula dengan Rahel, dia juga percaya dengan cerita Ava yang tidak mungkin berbohong padanya. Ditambah pula, dua keluarga datang secara bersamaan menanyakan keberadaan pria yang sama. Semua ini sem
Pam tertekan melihat perjuangan Michael. Dia merasa peraturan ujian ini tidak adil. Dia berkata pada Barkah, “Pak Tua, kedua pedang ini sangat besar. Tidak mungkin pedang ini tidak membunuh semutnya. Untuk menangkapnya saja sudah sulit.” Barkah tersenyum dengan santai, “Aku tidak pernah memaksa seseorang terperangkap dalam masalah. Dia bisa menyerah kapan pun jika dia merasa tidak sanggup.” Michael menggelengkan kepala pada Pam, “Jangan bicara lagi. Aku tidak akan menyerah.” Michael kembali mencoba memfokuskan pikirannya dan mengendalikan ototnya yang mulai terbakar amarah. Dia kembali menemukan semut di tanah lagi. "Seorang jagoan selalu menantang masalah yang sulit. Dan orang lain senang sekali mengancam jiwa seorang jagoan. Pedang yang berat bukan berarti pedang itu kuat. Tidak pula hebat. Anak muda, kamu harus mempelajari seni ini terlebih dahulu kalau kamu ingin berlatih kungfu ekstrim. Tiga ribu semut harus sudah terkumpul sebelum matahari terbenam.” Matahari sudah b
Michael melihat ke dalam mangkuk semutnya. Di dalamnya sudah banyak semut terkumpul. Namun sepertinya masih jauh dari 3000 ekor semut. Dia gagal setelah berjuang keras! "Pak Tua, maafkan aku,” Michael mendesah dengan penuh rasa bersalah. "Kamu sudah bisa menyelesaikan ujianmu,” Barkah tertawa. Dia menepuk kursi di sebelahnya dan memberi isyarat agar Michael untuk duduk. Michael mendekati Barkah lalu duduk perlahan. Barkah menepuk bahu Michael dan tersenyum, “Angka 3000 yang cukup banyak bisa membuatmu menyerah. Aku hanya ingin melihat sikap pantang menyerahmu. Ngomong-ngomong, bagaimana pendapatmu menangkap semut setelah berlatih sehari penuh?” Hati Michael terasa hangat saat melihat senyum Barkah, “Aku merasa belajar sangat banyak walaupun sangat melelahkan. Aku tidak hanya harus bisa memusatkan pikiran tapi juga harus bisa mengendalikan kekuatan.” "Ha ha, kamu layak untuk diajar. Kamu harus mempelajari bagaimana mengendalikan kelemahanmu sebelum bisa mengendalik
Saat bumi berguncang, gunung-gunung dan pepohonan bergoyang. Matahari dan bulan ambruk. Surga dan bumi terbelah. Barkah terbang ke angkasa seperti busur dengan tangan ditempelkan di punggung dengan posisi terbuka. Bintang-bintang bergerak di angkasa. Hari sudah gelap tapi langit begitu cerah hingga semua yang terjadi di langit bisa dilihat dengan mata telanjang. Angin bertiup menggiring awan pergi jauh. Langit pun mulai gelap. Matahari terbit setelah awan-awan pergi. Di sisi lain, awan-awan bertebaran dan bulan perak menggantung di angkasa. Keduanya membentuk langit putih dan hitam yang saling berpotongan dan membedakan satu sama lain! "Api langit, roda bulan!” Barkah berteriak marah. Dia tiba-tiba mendengar suara raungan melengking di langit hitam dan putih. Guncangan dunia semakin hebat. Dunia bisa hancur kapan pun. Tapi Michael tidak peduli dengan semua yang terjadi karena perubahan besar di angkasa telah membuatnya tercengang dan lupa akan semua yang ada di s
Wajah Pam merona dan jantungnya berdegup kencang seolah-olah kijang-kijang berlarian di hatinya. Suasana hati Pam meledak-ledak. Tampan sekali! Otot tubuh bagian atasnya begitu sempurna dengan kilauan cahaya keemasan. Pria itu pastilah pangeran tampan dambaan setiap wanita. Tidak, dia pahlawan! Tangan kirinya merah dan tangan kanannya ungu. Barkah tertawa. Kemudian dia terbang turun dan berdiri di samping Pam. Barkah mengelus-elus jenggot tuanya dan mengernyit, “Tubuh emasnya telah terbentuk. Bocah bodoh ini ternyata tidak dungu. Dia bisa mengerti apa yang harus dilakukan di saat kritis. Bagus, bagus.” Barkah berbalik menghadap Pam. Sorot matanya teduh penuh dengan kebaikan. Pam menatap Michael yang melayang di udara dengan penuh kekaguman. Dia menghadap Barkah setelah mendengar apa yang diucapkan Barkah. Pam berkata dengan penuh rasa hormat, “Terima kasih, terima kasih.” "Kalau kamu ingin berterima kasih padaku, Mengapa kamu tidak membuatkan aku makanan yang ena
Satu-satunya dewa di Dunia Bafang!!Michael terpana mendengarnya. Apalagi Pam yang berdiri di sampingnya. Dia pikir pria tua itu sedang bercanda.Dari penampilannya, Barkah terlihat seperti orang yang tidak punya ambisi. Menguasai dunia itu adalah sebuah ide yang unik. Jika dia belum melihat kemampuan Barkah, Pam pasti akan menganggap pria tua itu sudah gila. Namun, meskipun dia sudah melihatnya, Pam melihat ada sesuatu yang aneh.Belum lagi menjadi satu-satunya dewa dari seluruh dunia. Meskipun menjadi salah satu di antara tiga dewa, itu sudah jadi mimpi kebanyakan orang yang tidak akan terwujud. Lagi pula, di Dunia Bafang, ada begitu banyak jagoan yang memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat. Belum lagi mereka pasti punya pendukung di belakang mereka. Kalau begini, untuk menjadi salah satu dewa persaingannya pasti semakin ketat. Barkah mengatakan Michael akan menjadi satu-satunya dewa!Berarti, Michael harus mengalahkan Laut Abadi dan Puncak Gunung Biru. Itu mustahil.
Di suatu tempat. Terdengar sebuah suara yang menunjukkan kecemasan, "Jika begini terus, auraku akan dia serap sampai habis."Ada suara lain yang menimpali, "Beberapa orang, beberapa benda, beberapa hal memiliki nilainya masing-masing. Terkadang ada orang yang tugasnya melayani.""Maksudmu tujuanku dilahirkan hanya untuk melayani manusia kecil ini?""Bagaimana menurutmu? Usiamu kan sama seperti usia dunia, tapi selama bertahun-tahun, manusia mana yang bisa keluar dari duniamu?""Itu karena orang itu yang memberikan Jimat Mata Ketiga. Sialan, aku tertipu mentah-mentah. Aku tidak bisa menghindarinya lagi bukan? " ujar Buku dari Langit dengan sedih. "Apa hanya karena Jimat Mata Ketiga? Sebelumnya dia menipumu dengan jimat itu, tapi jika kemampuannya berkembang, berapa tahun lagi sebelum dia bisa meninggalkan dunia ini? Bagaimana dengan anak ini?" tanya suara itu sambil tertawa. Buku dari Langit harus mengakuinya dan mengangguk, "Karena alasan itulah aku mau menerimanya sebagai ma