Mencari yang lain!Bella tiba-tiba menjadi marah. Dia difitnah, kepolosannya dipertanyakan.“Amanda, kamu makan apa sih? Kata-katamu bau.” Bella berkata dengan marah.Amanda berdiri. Dia tampak lugas dan percaya diri. "Kamu masih berani ngomong seperti itu? Kalau begitu, katakan saja. Apa masalahnya teratasi?""Tentu saja sudah terpecahkan," jawab Bella."Hmmmm…." Amanda tersenyum dingin, "Bagaimana kamu mengatasinya, berapa banyak uang yang kau keluarkan?""Tidak... tidak keluar uang sepeserpun." Masalah ini ditangani oleh Michael. Bagaimana caranya, Bella sendiri tidak mengerti. "Hahahaha." Amanda tertawa, "Kau bisa menyelesaikannya tanpa mengeluarkan uang, pasti menggunakan cara lain."“Bella, Raymond sebenarnya akan membantu, benarkah kau bisa membereskan masalah ini tanpa mengeluarkan uang?” Edward yakin dengan apa yang terjadi pada Bella dan Raymond semalam. Tapi dia tidak menyangka Bella ternyata seorang pelacur. Sekarang dia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.Kas
Dua orang masuk ke ruangan. Salah satunya adalah Boris. Yang lainnya masuk dengan muka ditutup dengan karung. Meskipun keluarga Su bukanlah keluarga besar di Kota Yuncheng namun mereka tidak akan membiarkan siapapun membuat masalah di kantor. "Siapa kalian? Beraninya datang ke sini untuk membuat masalah."Setelah Boris melirik Bella, dia berkata, "Nenek, namaku Boris. Nenek pasti pernah mendengar namaku, bukan?"Boris!Di ruang pertemuan, semua orang menjadi gelisah. Pria ini bukan sosok remeh di Kota Yuncheng. Keluarga Su tidak bisa macam-macam padanya tapi mau apa dia datang ke kantor keluarga Su?“Ternyata kau Boris. Ada keperluan apa kau datang ke sini?” Nada bicara nenek menjadi berubah. Ada tersirat perasaan kagum pada Boris.Status sosial tidak ditentukan oleh usia.Nenek memang memegang otoritas tinggi dalam keluarga Su, tetapi untuk orang-orang seperti Boris, otoritas ini tidak layak diperbandingkan. Nenek sangat sadar diri.“Aku sudah menyelesaikan masalah keluarga S
Dua orang masuk ke ruangan. Salah satunya adalah Boris. Yang lainnya masuk dengan muka ditutup dengan karung. Ekspresi nenek menjadi kaku. Masalahnya begitu pelik. Bagaimana caranya menyelesaikannya? Jika dia memihak Bella, sepertinya bukan hal baik. Tapi mengusir Edward? Nenek tidak bisa melakukannya.Meskipun Bella sudah membawa banyak kebaikan untuk keluarga Su, di mata nenek, Bella tidak lebih baik dari Edward. Masa depan keluarga Su kemungkinan akan diwariskan ke Edward.“Boris, masalah ini akan aku bereskan. Aku sangat berterima kasih dengan bantuanmu. Katakan saja berapa banyak imbalan uang yang kamu inginkan,” Nenek berkata kepada Boris.Boris sebenarnya hanya berakting. Michael-lah yang menyuruhnya datang ke kantor hari ini. "Baiklah. Karena Nenek sudah berkata, aku nanti akan kembali untuk menagih hutang ini.”Setelah itu, Boris membawa Raymond keluar kantor. Ada keheningan luar biasa di ruang itu. Edward berlutut di depan nenek. Dirinya tidak berani bernapas.Semua
Pukul 4:30 sore, Michael muncul di kantin tetapi kantin masih belum buka. Pemandangan tersebut memberinya firasat tidak enak. Mungkinkah sesuatu yang besar terjadi? Kalau tidak, bagaimana kantin tutup begitu lama.Saat menjemput Bella, Michael melihat pipi Bella menggembung seperti ikan mas pertanda dia sedang sangat kesal. Michael tersenyum lalu bertanya, "Ada apa? Masalahnya sudah teratasi, kan? Bukankah nenek memujimu?"Bella mendengus kesal. "Hari ini Boris membawa Raymond dan membeberkan semua hal yang dilakukan Edward. Tapi nenek hanya menyuruh Edward pulang dan merenung."Michael mencibir setelah mendengarnya.Menurutnya, meski nenek masih mendukung Edward, orang seperti ini harus diberi pelajaran. Setidaknya hal itu harus jelas diperlihatkan kepada orang lain. “merenung” sepertinya bukan tindakan yang tepat. Selain itu, nenek sama sekali tidak bersimpati pada Bella juga tidak memikirkan bagaimana perasaannya tentang masalah ini.Jika Bella diusir dari keluarga Su, tidakk
Michael mengangguk tanpa ragu."Jika ada yang harus kau lakukan, pergilah, tapi ..." kata-kata Bella tiba-tiba terhenti. "Tapi apa?" Michael bertanya dengan penasaran.“Tidak ada.” Bella bergegas masuk kamar. Dia ingin mengatakan kepada Michael untuk tidak mencari wanita lain tapi rasanya aneh. Meski keduanya berstatus suami istri, namun Bella masih belum terbiasa mencampuri kehidupan pribadi Michael.Duduk di kepala tempat tidur, Bella menggeser bantalnya. Sebuah gunting tersembunyi dari tiga tahun lalu.Di tahun pertama, Bella tidur dengan gunting setiap malam. Perlahan-lahan kekhawatirannya berkurang. Sekarang, dia merasa waktunya untuk menyingkirkan gunting itu.“Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa tahan tidur sambil melihat diriku setiap malam.” Bella berkata pada dirinya sendiri, tidak menyadari pipinya yang merah. Dia memasukkan gunting ke dalam lemari.Berdiri di depan cermin, Bella melihat tubuhnya dan wajahnya yang halus tanpa cacat. Mungkinkah Michael benar-benar ti
Klub Longmen adalah tempat pijat refleksi. Tapi pada kenyataannya, klub itu hanyalah kamuflase. Hanya orang-orang tertentu yang tahu bahwa di balik klub itu ada kasino ilegal.Ada kasino di lantai pertama klub itu. Semua penjudi dari berbagai lapisan masyarakat berkumpul di tempat ini. Ada yang berwajah kuyu, ada yang wajahnya memerah saking bersemangatnya. Kebanyakan dari mereka masuk pada golongan yang pertama. Bagaimanapun kemungkinan mereka menang tidak lebih tinggi dari pada membeli tiket lotre.Pada saat ini, ada suara keras di depan meja bakarat. Seorang pria menang sepuluh kali berturut-turut. Koin di depannya menumpuk seperti gunung. Banyak orang yang menyaksikan permainan itu bersorak sorai untuknya.Pemuda ini adalah Michael, diikuti oleh Boris, yang sudah berkeringat dingin.Jika mereka terus-terusan menang dengan cara ini, mereka pasti akan menarik perhatian banyak orang. Jika Michael ketahuan, nyawa mereka akan dipertaruhkan di sini.Boris tidak tahu dari mana Michae
Charlie, bagaimana kau bisa melakukannya?” Mark menatap Charlie dengan mata merah. Dia lalu berteriak lantang, “JIKA DIA MATI, AKU AKAN MEMBUNUHMU.”Charlie tidak takut dengan ancaman Mark. "Kau hanyalah sampah. Aku bisa membunuhmu dengan sekejap. Tapi kupikir itu terlalu mudah."Setelah selesai berbicara, Charlie meninggalkan ruangan. Mark dipukuli lagi oleh anak buahnya.Setelah Michael diundang ke ruang VIP, Charlie segera muncul.Ketika Charlie melihat Boris, dia tertawa. "Tidak kusangka, ternyata kau yang datang. Selamat datang di istanaku."Boris tidak berani berbicara karena tempat ini adalah daerah kekuasan Charlie. Jika dia membuat Charlie kesal, maka habislah dia.Michael sebenarnya memiliki ekspektasi yang besar terhadap Boris, tetapi melihat sikapnya barusan sedikit mengecewakan. Kalau begini, bagaimana dia bisa sukses?“Siapa kau? Sepertinya bukan orang biasa mengingat kau duduk di depan Boris.” Charlie memandang Michael.“Michael Han”"Namamu tidak asing. Kenapa
Charlie tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Boris benar-benar melihat kejadiannya dengan wajah ketakutan.Di hadapan Michael, kekejaman Charlie seperti tidak ada apa-apanya. Michael menjatuhkan mereka setelah tiga pukulan.Apa … apa dia sungguh sekuat itu?"Apa aku bilang kau boleh pergi?" Sebuah suara dingin datang dari samping telinga CharlieCharlie yang ketakutan memiringkan kepalanya. Benar, itu adalah Michael. Dia tidak dapat mempercayainya."Michael, apa yang kamu lakukan? Jika kau mengancamku, keluarga Su akan hancur," ujar Charlie.“Bawa aku menemui Mark atau aku akan membunuhmu,” teriak Michael lantang."Beraninya kamu!"Cekikan Michael semakin kencang. Charlie merasa semakin sulit bernapas. Akhirnya kepanikan muncul di matanya.“Kau … lepaskan aku dulu. Aku akan mengantarmu ke sana!” jawab Charlie.“Ayo pergi sekarang ....”Tiga orang meninggalkan ruang VIP. Ketika anak buah Charlie melihat pemandangan ini, mereka berkumpul tidak percaya.“Michael, kamu cari mati