Share

Part 15

Alex sekuat tenaga menahan rasa panas yang menjalar di lututnya, tetapi ia gagal. Alex berteriak kesakitan sementara kulit wajahnya merah padam akibat otot-ototnya yang menengang. Sebuah pemandangan yang cukup janggal karena seharusnya sosok yang lebih pantas menjerit kesakitan adalah Richard, orang yang sedari tadi dipukul dan ditendang oleh Alex.

“Panggil ambulans… Panggil ambulans!” Alex menjerit kepada siapa saja. Ia merasakan sensasi panas bercampur nyeri menyerang dua lutut dan sikunya sekaligus. “Aku bisa mati jika terus begini!”

Teman-teman Alex terpaku melihat keadaan. “Ada apa dengan Alex?”

“Apa yang terjadi padanya?!”

Orang-orang kini menyaksikan Alex menggeliat dan berguling-guling ke lantai dengan tetap berteriak meminta dipanggilkan ambulans. Tetapi karena semua orang masih terkejut dengan kejadian tersebut, tak ada satu pun dari teman-teman Alex yang mengambil ponsel untuk memanggil ambulans atau 911.

“Apakah Alex punya riwayat penyakit ayan atau semacamnya?”

Ketika Bel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status