Share

10. Keluar Dari Maut

Derren berjalan cepat mengitari taman yang menjadi kawasan bagian tengah Villa tempat mereka menginap.

Hari semakin larut, namun ia tak kunjung menemukan sosok Marsha di mana pun. Bahkan nomor teleponnya tidak aktif sejak 3 jam yang lalu.

“Ke mana ia pergi?”

Pikiran negatif terus menghantui Derren. Walau mereka hanya menikah kontrak, tapi baik Marsha atau Derren selalu memperlakukan satu sama lain layaknya seorang pasangan.

Sekali lagi, Derren mencoba menghubungi ponsel Marsha seperti orang bodoh.

“Angkat ponselmu! Aku mohon.”

Ia tahu ponsel wanita itu mati sejak beberapa jam yang lalu, tapi sampai sekarang ia tak berhenti mencoba.

Di kejauhan, Derren melihat Naya dan Yana bergandengan tangan–berjalan bersama dengan raut wajah gundah mengikuti mobil hitam yang berjalan pelan di kawasan Villa mereka sebelum berhenti di pertigaan depan.

Derren menghampiri keduanya. “Kenapa kalian mengendap-endap?”

Naya dan Yana menoleh dengan wajah terkejut.

Derren memicingkan mata–curiga deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status