Share

Bab 119

“Mas!” Aku mendorong dada Mas Dio sambil memekik.

“Apa sih, Bund?

Dipeluk suami sendiri juga.” Suamiku mengerucutkan bibir.

“Lihat bajuku basah!”

Kami sama-sama melihat dirinya dengan handuk menempel dipinggang. Air menetes deras dari rambut yang sedikit gondrong. Belum lagi di dada dan punggungnya yang sama sekali belum tersentuh handuk. Tatapannya mengikuti arah pandangku ke lantai kamar yang sekarang telah becek. Seketika kunaikkan pandangan dengan gigi terkatup. Belum lagi semburan kemarahankubkeluar dia lebih dulu mengangkat tangan dan memamerkan cengiran.

“Akan kupel segera.”

Kutarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan. Bangkit dari meja rias aku menarik tangan besarnya menyuruh duduk di tempat dudukku semula.

Depan meja rias.

Kuambil handuk kecil dari lemari dan menghampirinya. Menutupkan handuk di kepala dan mulai mengeringkan rambutnya tanpa kata-kata. Aku tahu

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status