Share

Bab 125 Jangan Beritahukan Siapapun

Namun, semuanya sia-sia. Walau berulang kali mencoba dan berusaha, Reva tidak kembali. Wanita itu menyerah, tanpa membiarkan para tim medis melakukan pertolongan terhadapnya.

Mungkin, wanita itu memang tidak ingin berjuang, walau untuk Putrinya sekalipun. Reva pergi dengan damai, senyum indah terlukis di bibirnya, dengan wajahnya yang bercahaya seolah tengah tertidur pulas. Rasa sakit dan beban wanita itu seolah lenyap seperti abu.

"Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan pasien!" ungkap dokter lirih. Tidak berani menatap wajah Sulis yang terus menggelengkan kepalanya dengan bibir terus terisak pilu. Entah sudah berapa banyak air mata yang sudah dikeluarkan oleh Sulis, tapi sepertinya tak pernah surut.

"Gak! Reva gak boleh pergi. Putrimu masih butuh kamu, Va!" Sulis terus berteriak menyuarakan ketidakberdayaannya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status