Share

Heran

"Wah, nama yang bagus," celetuk Lia yang kagum dengan Ezra.

"Iya, dong. Oh ya, kamu pasti udah laper kan? Ayo, kita makan bareng gimana?" tanya Ezra tersebyum.

"Iya, Mas. Aku sudah laper nih. Tau aja sih. Hehehe."

Wajah Lia memerah karena Ezra begitu perhatian padanya. Baru kali ini seumur hidupnya, ada cowok yang begitu perhatian pada dirinya seperti ini. Kebanyakan cowok akan menjauhinya karena penampilannya yang kuper dan jadul. Namun semenjak ia bekerja dengan Tantenya alias Ibunya Hasfi. Penampilan Lia kini berubah menjadi modis. Wajahnya juga sudah mengenal skincare dan makeup minimalis. Semua itu bisa Lia lakukan karena Bu Hasna tidak pernah perhitungan soal gaji. Apalagi ia juga kasihan dengan keponakannya yang sudah kehilangan orangtuanya sejak duduk di bangku SD itu.

"Mau makan dimana?" tanya Ezra dengan sabar.

"Makan dimana aja, Mas. Terserah. Aku sih oke aja," jawab Lia yang tidak sungkan menerima ajakan Ezra.

Ia lupa kalau tadi meninggalkan sepeda motornya di rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status