Share

Bab 8

Setelah pulang dari kantor Aksa mengantarkan Embun kerumah Bunda.

"Assalamualaikum, Bun."

"Waalaikumsalam, ayo silahkan masuk."

"Kalian mau nginap disini?" tanya Bunda melihat Embun membawa koper.

Mereka terdiam, butiran bening keluar membasahi pipi Embun. "Kamu kenapa nangis? Kalian lagi ada masalah?" tanya Bunda khawatir.

"Aksa minta maaf sebelumnya dengan Bunda. Maksud kedatangan kami disini, Aksa mau mengantarkan Embun, sepertinya pernikahan kita tidak bisa dilanjutkan."

Bunda kaget mendengar penuturan Aksa. "Apa kalian sudah yakin dengan keputusan ini? Pernikahan kalian masih seumur jagung jadi menurut Bunda wajar kalau kalian belum bisa menerima satu sama lain. Apa tidak bisa dibicarakan lagi? Jujur Bunda tidak ingin kalian berpisah."

"Kenapa kalian memilih untuk berpisah?"

"Kita tidak sejalan Bun. Tidak ada kecocokan antara aku dan Embun. Kalau kita maksa untuk lanjut itu akan membuat kita semakin tersiksa."

"Apa orang tuamu sudah tahu tentang perpisahan kalian?" tanya Bunda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status