Share

Cerai

Ting. Notifikasi whatsaap Aksa berbunyi, menandakan ada yang mengirim pesan kepadanya.

Ia melihat pesan tersebut dari nomor yang tidak dikenal. Ia menggenggam keras ponselnya membaca isi pesan tersebut.

"Embun hanya milik aku, tidak akan ada satu orangpun yang bisa mengambilnya dari aku."

Emosi Aksa benar-benar sudah di ubun-ubun, Ia lemparkan ponsel yang bermerek apel setengah itu di dinding sehingga lancarnya hancur lalu melemparkan semua barang sehingga ruangannya sangat berantakan.

Gilang masuk keruangan Aksa, Ia kaget melihat wajah Aksa yang memerah dan semua barangnya berantakan.

"Kenapa? Apa ada masalah?" Gilang mendekati Aksa, Ia kenal Aksa mudah marah kalau sudah menyangkut orang yang Ia sayang.

Aksa mengalihkan tatapannya dari Gilang. "Ga papa."

"Gue kenal Lo bukan sehari dua hari. Kita sudah sahabatan dari kecil, jadi aku tahu semua tentang Lo."

"Apa Embun nolak Lo lagi?" Gilang tahu kalau Embun belum siap memberikan hak Aksa. Jujur Ia sangat sedih melihat sahabatnya itu.

"Ini lebih dari itu. Semalam gue lihat dia berpelukan dengan mantannya, mana mesra banget lagi. Lo bayangin bagaimana perasaan gue sedangkan dengan gue dia selalu nolak dan gue dapat pesan dari nomor yang tak dikenal dan gue yakin pesan itu dari mantan Embun."

"Dia bilang Embun hanya miliknya, padahal dia tahu sekarang Embun sudah punya suami."

"Lo harus bergerak cepat sebelum lelaki itu mengambil Embun dari Lo," ujar Gilang.

"Gue mau Lo cari tahu tentang mantan Embun."

"Siap bos, serahkan aja sama gue, gue akan cari sampai ke akar-akarnya."

*****

"Mas sudah pulang?" tanya Embun melihat kedatangan Aksa.

"Kenapa?"

"Ga papa Mas, katanya pulang malam."

"Kenapa? Kamu udah janjian dengan mantanmu itu, kalau mau pergi, pergi aja. Aku ga akan larangan kamu." Aksa berlalu meninggalkan Embun.

Embun menarik napas dalam. "Ternyata Mas Aksa masih marah, apa yang harus aku lakukan agar mendapatkan maaf dari mas Aksa. Aku ga suka suasana seperti ini."

Setelah berkutat di dapur dengan membuat cemilan, Embun masuk ke dalam kamar memberikan cemilan tersebut kepada suaminya.

Embun memberikan nampan yang berisikan sepiring cemilan dan segelas air putih kepada suaminya. "Silahkan dimakan Mas."

Aksa hanya memandang cemilan tersebut tanpa menyentuhnya, Ia ingin lihat bagaimana reaksi istrinya ketika didiamkan olehnya.

Aksa dapat melihat raut kesedihan dari wajah istrinya, sebenarnya Ia juga tidak tega tetapi Ia juga sedikit kecewa dengan istrinya. Ia kecewa melihat istrinya bermesraan dengan lelaki lain sedangkan dirinya selalu ditolak.

"Maafkan aku, Mas. Aku ga ada perasaan apapun dengan Kevin, Ia hanya masa lalu aku dan kejadian malam itu tidak seperti apa yang kamu lihat, aku pun kaget tiba-tiba dipeluk olehnya."

"Tapi kamu menikmati pelukannya. Kenapa dari awal kamu ga bilang kalau dia mantanmu?"

"Aku ga menyangka akan jadi seperti ini."

Embun menatap Aksa dengan tatapan sendu, air matanya menetes membasahi pipi. "Aku akan melakukan apapun asalkan Mas mau memaafkan aku."

Hati Aksa sangat hancur melihat orang yang Ia cintai menangis. "Kamu yakin akan melakukan apa saja yang aku minta?"

"Iya aku sangat yakin," jawab Embun mantap.

Aksa mendekati Embun. "Aku ingin kamu berikan hak aku sekarang juga."

Embun mematung. 'Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan?' tanya Embun dalam hati.

"Aku tahu kamu pasti menolak, sekarang terserah kamu mau bagaimana, aku ga akan maksa kamu lagi." Aksa ingin berdiri tetapi dicekal oleh Embun.

Embun menatap Aksa dalam, Ia mendekat lalu mencium bibir Aksa. Ia tidak tahu dari mana keberanian itu muncul, yang ada dipikirannya hanya bagaimana caranya agar Aksa tetap berada disisinya.

Sekarang giliran Aksa yang mematung mendapatkan perlakuan mendadak dari Embun, bibirnya tertarik menampilkan senyuman yang sangat manis.

'Apakah Embun sudah siap? Aku ga boleh melewatkan kesempatan ini.' batin Aksa.

Aksa membalas ciuman Embun, semakin lama semakin panas. Tangan Aksa mulai bergerak menuju dada Embun.

Embun yang merasakan pergerakan Aksa yang semakin liar dengan refleks mendorong Aksa hingga jatuh.

Wajah Aksa memerah menahan amarah yang sudah menggebu. "Apa mau kamu?"

"Maaf aku refleks." Embun ingin membantu Aksa berdiri tetapi tangannya langsung dihempaskan oleh Aksa. "Aku bisa sendiri."

Aksa mengambil koper dan memasukkan pakaiannya kedalam koper. "Mulai malam ini aku talak kamu. Besok aku akan pulangkan kamu ke rumah Bunda."

"Jangan seperti ini Mas, kita bisa bicarakan dengan kepala dingin, Aku mohon." Embun memegang tangan Aksa, butiran bening jatuh membasahi pipinya. Ia tidak menyangka masalahnya akan menjadi sebesar ini.

"Ga usah sok sedih, inikan yang kamu inginkan?"

"Aku ga mau pisah dari Mas. Tolong kasih aku kesempatan."

"Semuanya sudah telat."

"Cuma karena masalah aku ga mau melayani Mas, Mas menjatuhkan talak kepadaku. Mas egois, apa Mas ga memikirkan bagaimana perasaan orang tua kita kalau tahu anaknya pisah? Mas ga memikirkan perasaan Bunda, Bunda pasti sangat sedih mendengar pernyataan ini, bagaimana kalau Bunda drop? Bagaimana hidup aku tanpa Bunda. Aku hanya punya Bunda." Embun menangis sejadi-jadinya.

"Aku egois? Terus kamu apa? Apa kamu tahu bagaimana tersiksanya aku menahan hasrat ketika tidur berdua denganmu? Aku lelaki normal yang ingin dilayani oleh perempuan yang sudah sah menjadi milik aku. Satu bulan bukan waktu yang singkat, aku mati-matian menahan agar tidak menyentuhmu sedikit pun sampai kamu benar-benar siap. Aku sangat yakin suatu saat kamu akan siap menerima pernikahan ini dan menerima aku didalam hidupmu. Tetapi, malam itu aku sadar kenapa kamu belum bisa membuka hati untukku karena dihatimu masih ada mantan yang selama ini kamu nantikan."

Embun terdiam mendengar penderitaan yang dialami oleh Aksa selama ini. Sekejam itukah dirinya?

"Malam ini kita pisah ranjang, aku akan tidur dikamar samping, kamu ga perlu menyiapkan pakaian maupun sarapan untukku. Setelah pulang dari kantor aku akan pulangkan kamu ke rumah Bunda." Aksa berlalu pergi meninggalkan Embun yang terduduk lemah.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rahimah Ima
Aaaaaa gimana dongg ini baru juga saltingg kok udh mau pisah......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status