Share

11. Mantan

Meski dalam keadaan letih, senyum di wajah Qizha tetap tampil. Langkahnya tersendat saat melihat keberadaan Qasam di warung yang akan dia tuju.

Satu- satunya warung yang paling dekat hanya itu. Jika ia harus berjalan lebih jauh lagi menuju warung di depan, maka ia pasti akan lebih lelah.

Tenaganya sudah terkuras berjalan di bawah terik matahari. Maka lebih baik ia berbelanja di warung itu saja. Ia kembali melanjutkan langkah memasuki warung sembako yang menyatu dengan kedai kopi.

Semoga saja Qasam tidak membuat ulah lagi.

"Beli apa, Zha?" tanya Bu Senen menyambut kedatangan Qizha dengan ramah.

Qizha menyebut daftar belanjaan yang ia butuhkan sesuai catatan di kertas.

Bu Senen mengambilkan barang- barang yang disebutkan.

"Pulangnya barengan sama suami aja, Zha. Pasti capek jalan kaki kan? Tuh, suamimu kebetulan ada di sini," ucap Bu Senen.

Qizha menoleh pada Qasam, mendadak bulu kuduknya merinding. Takut akan mendapati tatapan sangar suami.

Namun dugaannya keliru, ia tidak mendapati
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
waaah.. sepertinya qasam itu yang datang
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
arsen..arsen.. emang kita diharuskan memaafkan kesalahan seseorang.tapi itu bukan berarti qizha harus menerima dirimu kembali yang telah mengkhianati quzha
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
si arsen ga tau malu minta balikan idiiih ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status