Share

10. Lelaki yang Ditakuti

Qasam mendorong motor matic tersebut mendekat ke arah warung. Dia usap keringat dengan lengan baju.

“Mampir sini, Mas. Ngopi saja dulu!” pemilik warung tua ramah sekali.

Inilah pertama kalinya Qasam mendorong motor di bawah terik matahari sampai berkeringat. Ia memasuki warung yang terbuat dari papan itu.

Warung itu merupakan kedai kopi yang menjual berbagai macam menu sarapan, menyatu dengan warung sembako dan berbagai jenis sayur mayur mentah.

Biasanya kedai kopi tutup jam tiga sore. Hanya warung sembako yang buka sampai malam.

Beberapa orang pria sudah lebih dulu duduk di mengelilingi salah satu meja. Kelihatannya mereka adalah para suami takut istri, yang pergi meninggalkan rumah dengan alasan bekerja, tapi malah ngopi di warung.

“Kopi satu!” pinta Qasam pada pak Senen, pemilik warung.

“Baik, Mas.” Pak Senen mengangguk. “Bu, kopi satu untuk Nak Qasam.” Lelaki tua itu memerintah istrinya.

Hampir semua orang mengenal Qasam. Sejak namanya naik daun gara- gara mengalahkan banyak prem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qasam jahil banget ....... menyemburkan air kopinya kepada bapak-bapak yang kepo tentang dirinya dan qizha ......
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
astaga ....... ternyata bapak-bapak suka juga merumpi ya......
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Dasar jahara emang si Qasam ini senang lihat Qizha sengsara
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status