Share

5. Dia Suamiku

Penulis: ISMI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-21 11:45:35

***

“Ya Tuhan! Kamu... apakah kamu sudah makan?” tanya Anastasia. Ia menatap pria asing itu sejenak, lalu tanpa menunggu jawaban dari pria itu, wanita itu langsung bergegas ke dapur.

Maximilian tertegun melihat wanita itu yang tampak panik, apakah wajahnya terlihat pucat sampai wanita itu panik? Padahal ia sudah makan dan pergi ke luar bersama Bryan sebentar.

Tak lama Anastasia muncul dan ia meletekkan omelette dan juga juice jeruk di atas meja.

“Kamu, makanlah! Aku minta maaf karena seharian ini ada hal yang harus aku selesaikan,” ucap Anastasia, ia tersenyum, namun senyum itu menyiratkan kelelahan luar biasa.

Maximilian sebenarnya sudah kenyang, namun ia tidak mau wanita itu curiga, ia langsung duduk dan mulai menyantap makanan yang sudah disediakan di atas meja.

“Kamu sudah menghubungi keluargamu?” tanya Anastasia.

Maximilian menggelengkan kepalanya.

“Kenapa? Apa keluargamu tidak mau menjemputmu?” tanya Anastasia terkejut.

“Aku tidak punya keluarga,” balas Maximilian terdengar dingin.

Anastasia tertegun dan ia pun tersenyum, “Apakah preman-preman kemarin itu adalah musuhmu?”

“Sepertinya begitu karena aku tidak mau membayar bunga dari pinjamanku pada mereka,” balas Maximilian.

Situasi hening sejenak, lalu Anastasia menepuk jidatnya, “Aku sampai lupa menanyakan namamu. Siapa namamu? Aku... Anastasia Noire. Aku mengenalkan diri lagi karena takut kamu melupakan namaku.”

“Max.. Max Stone,” balas Maximilan berbohong.

“Salam kenal, Max. Nanti kalau kamu sudah baik-baik saja, aku akan memberimu ongkos.”

“Ongkos untuk apa?”

“Kamu tidak akan selamanya di sini, kan? Kamu memang tidak tahu siapa aku?” Anastasia menatap pria itu dengan heran.

“Anastasia Noire.”

“Kamu tahu siapa aku dan bahaya kalau ada yang tahu kamu ada di apartemenku dan nanti akan membuat publik memandangku buruk.”

“Kamu memang siapa?”

“Lah, tadi kamu bilang tahu siapa aku, kenapa malah bertanya?” tanya Anastasia menatapnya dengan heran.

“Karena kamu memperkenalkan namamu padaku, jadi aku tahu.”

“Astaga! Kamu tidak tahu kalau aku adalah seorang penyanyi?” tanya Anastasia.

Maximilian menggelengkan kepalanya, “Aku hidup di jalanan, mana mungkin aku tahu publik figur.”

Anastasia menghela napas pendek dan bergumam, “Ternyata aku tidak populer.” Lalu, ia beranjak dari duduknya, “Aku mau ke kamar dulu, habiskan makananmu. Besok pagi, aku akan mengantarmu pergi.”

Maximillian tertegun, ia menggelengkan kepalanya, “Dia kenapa terlalu percaya pada orang asing.”

***

Anastasia terbangun dengan tiba-tiba ketika suara gaduh dari ruang tamu menghentak kesadarannya. Jantungnya berdebar kencang, dan insting pertamanya adalah bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi. Ketika ia mendengar suara orang-orang berbicara dengan nada tinggi, ia segera bangkit dari tempat tidurnya, merasa resah dan khawatir.

Sambil mengenakan jubah tidurnya dengan cepat, Anastasia keluar dari kamarnya. Langkah kakinya terhenti di depan tangga ketika matanya menangkap pemandangan yang mengejutkan di ruang tamu. Ruangan itu penuh sesak dengan orang-orang, kebanyakan dari mereka adalah anggota keluarganya. Mereka semua memandang ke arah satu titik di tengah ruangan, dan ketika Anastasia mengikuti arah pandangan mereka, ia melihat sesuatu yang membuat darahnya mendidih.

Maximilian, pria yang telah ia selamatkan dan yang kini tinggal bersamanya, berdiri di tengah kerumunan dengan wajah memar. Luka-luka di wajahnya tampak jelas, dan Anastasia bisa melihat ada darah mengalir dari sudut bibirnya. Tanpa berpikir panjang, ia langsung berlari menuruni tangga, melewati orang-orang yang memandangnya dengan tatapan mencemooh.

“Max!” Anastasia berteriak panik, menghampiri pria itu dan memegang lengannya dengan erat. “Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan ini padamu?”

Maximilian hanya menatapnya dengan tenang, meski rasa sakit terlihat jelas di wajahnya. Ia menelan ludah, mencoba berbicara, tetapi sebelum ia sempat menjawab, suara dingin memotong percakapan mereka.

“Lihatlah siapa yang akhirnya muncul,” suara Elara Viviana, kakak tirinya, terdengar sinis di ruangan itu. Elara melangkah maju, wajahnya dipenuhi kebencian yang dingin. “Anastasia Noire, si bintang besar yang ternyata tidak lebih dari wanita murahan yang suka kumpul kebo dengan pria asing di belakang keluarganya.”

Kata-kata itu menusuk hati Anastasia seperti pisau. Ia menoleh dengan tajam ke arah Elara, tetapi sebelum ia bisa membalas, Elara melanjutkan dengan nada yang lebih dingin. “Aku sudah menyelidiki pria ini,” Elara menunjuk Maximilian dengan acuh, “dan ternyata dia bukan siapa-siapa. Dia hanyalah seorang pria miskin, seorang berandal yang bahkan tidak pantas untuk berdiri di ruangan ini, apalagi tinggal di apartemen mewah ini.”

Anastasia merasa kemarahan membakar dalam dirinya, tetapi sebelum ia sempat berbicara, suara lain bergabung dalam serangan verbal itu. Leon Hale, mantan tunangannya, berdiri di dekat Elara dengan senyum sinis di wajahnya. “Anastasia,” Leon mulai dengan nada mengejek, “aku benar-benar beruntung bisa berpisah dari wanita murahan sepertimu. Aku tidak menyangka, bahkan setelah semua ini, kamu akan jatuh serendah ini.”

Setiap kata dari Leon menambah beban di hati Anastasia. Ia menoleh ke arah ayahnya, Rhett Noire, mencari secercah pembelaan atau setidaknya penjelasan. Tapi yang ia temui adalah tatapan dingin dan penuh kekecewaan dari pria yang telah membesarkannya. Dengan suara yang bergetar, ia bertanya, “Ayah… Apakah ayah percaya dengan apa yang mereka katakan?”

Namun, sebelum Rhett sempat menjawab, Aria, ibu tirinya, berbicara lebih dulu. “Anastasia,” katanya dengan nada penuh kepura-puraan, “bagaimana kamu bisa begitu tega? Ayahmu sudah bekerja keras selama ini, dan sekarang, dengan perilakumu yang memalukan ini, kamu memberikan citra buruk padanya, terutama ketika ia sedang dalam perjalanan untuk menduduki kursi parlemen.”

Anastasia memutar matanya, merasa muak dengan kepalsuan yang begitu kental dalam suara Aria. Ia sudah tahu bahwa Aria tidak pernah benar-benar peduli padanya, dan sekarang, semua kepalsuan itu hanya membuatnya semakin marah. “Aria, jangan berpura-pura peduli padaku,” Anastasia membalas dengan nada tajam. “Kamu tidak pernah peduli padaku atau ayah. Semua yang kamu pedulikan hanyalah status dan bagaimana kamu terlihat di mata orang lain.”

Rhett, yang sejak tadi diam, tiba-tiba maju ke depan, wajahnya merah padam karena marah. “Cukup, Anastasia!” suaranya menggelegar di seluruh ruangan. “Jangan bicara begitu pada Aria! Dia ibumu juga dan istri sahku! Kamu tidak punya hak untuk menuduhnya.”

Anastasia menatap ayahnya dengan mata terbelalak, tidak percaya bahwa pria yang selama ini ia harap akan memperhatikannya bisa bersikap seperti itu. Tapi sebelum ia sempat merespons, Rhett mengangkat tangannya dan menampar wajah Anastasia dengan keras. Suara tamparan itu menggema di seluruh ruangan, membuat semua orang terdiam dalam keterkejutan.

Anastasia memegang pipinya yang sakit, air mata mengalir tanpa ia sadari. Ia tidak pernah menyangka ayahnya akan menyakitinya seperti ini. Dengan air mata menggenang di mata, ia menatap Maximilian yang berdiri di sampingnya, dan tiba-tiba, keputusan yang mendadak dan impulsif keluar dari mulutnya.

“Aku dan Max adalah suami istri!” katanya dengan suara tegas, meski ada getaran yang tak bisa ia sembunyikan.

Keheningan melanda ruangan itu. Semua orang memandang Anastasia dengan tatapan tidak percaya. Bahkan Maximilian sendiri tertegun, menatap Anastasia dengan mata membelalak. Tidak ada yang menyangka bahwa Anastasia akan mengatakan hal seperti itu, apalagi dengan keyakinan seperti itu.

“Anastasia, apa yang kamu katakan?” suara Rhett bergetar, jelas terkejut dengan pengakuan putrinya.

Anastasia menatap ayahnya dengan tatapan penuh determinasi. “Kami menikah secara diam-diam kemarin,” katanya, meski hatinya berdebar kencang. “Kami menikah karena cinta, dan aku tidak merasa perlu memberitahu kalian karena aku tahu kalian tidak akan mengerti.”

Elara tertawa sinis, memecah keheningan. “Kamu benar-benar putus asa, Anastasia. Berbohong seperti ini hanya untuk menyelamatkan reputasimu? Luar biasa. Kamu baru saja putus dan kamu mendadak menikah? Apa kamu melakukan kebohongan itu untuk menyelamatkan reputasimu yang sudah hancur?”

“Aku akan menunjukkannya, besok aku akan menunjukkan bahwa kami sudah sah sebagai suami istri!” balas Anastasia.

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Suami Rahasia Sang Bintang    140. TAMAT (Tidak Ada Kata Akhir)

    ***Langit cerah menaungi villa pribadi keluarga Kingsley, dihiasi dengan alunan lembut musik klasik yang mengiringi para tamu undangan menuju taman yang telah disulap menjadi tempat upacara pernikahan megah. Anastasia berdiri di balik tirai putih, mengenakan gaun pernikahan yang memukau. Gaun itu dirancang khusus oleh Celine Idzes, penuh detail renda yang elegan, dengan ekor panjang yang membuatnya tampak seperti seorang ratu.Rhett berdiri di sampingnya, mengenakan setelan jas hitam yang rapi. Tangannya menggenggam lengan Anastasia dengan lembut, matanya berkaca-kaca."Papa tidak pernah menyangka akan memiliki kesempatan ini," ucap Rhett pelan, suaranya bergetar.Anastasia menatap ayahnya dengan senyuman hangat. "Aku bahagia Papa di sini. Aku tidak bisa membayangkan orang lain yang mendampingiku selain Papa."Rhett mengangguk, menahan air mata yang hampir jatuh. Ia menatap Anastasia dengan bangga. "Kamu sangat cantik hari ini, Nak. Maximilian adalah pria paling beruntung di dunia."

  • Suami Rahasia Sang Bintang    139. Detik ini dn dan Seterusnya

    ***Di ruang rapat eksekutif Kingsley Group, suasana mencekam. Robert Brown, pria paruh baya dengan jasnya yang kini tampak kusut, berlutut di lantai marmer hitam yang dingin. Wajahnya penuh dengan keringat dingin, sementara tangannya gemetar menahan rasa takut."Maximilian... Aku memohon padamu," ucap Robert, suaranya bergetar. "Lepaskan kami. Aku berjanji tidak akan mengusik keluarga Kingsley lagi. Aku... Aku bersumpah."Di kursi utama, Maximilian duduk dengan tenang. Sosoknya yang tegap dan aura dinginnya membuat semua yang berada di ruangan itu enggan bernapas terlalu keras. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi kulit hitam, kedua tangan saling bertaut di depan dada. Senyum kecil muncul di bibirnya, senyum yang penuh arti dan tak memberi celah untuk harapan."Berjanji, ya?" Maximilian akhirnya berbicara, suaranya rendah namun tajam. "Paman akan bersembunyi ke luar negeri, kan? Dan itu di Sydney. Apa aku salah menebak?"Mata Robert membelalak, bibirnya terbuka tanpa suara. Tubuhnya ter

  • Suami Rahasia Sang Bintang    138. Tuhan Mengirimkan Bahagia Lewat Senyummu

    ***Di kamar utama kediaman keluarga Kingsley, suasana yang awalnya tenang berubah menjadi percakapan hangat. Anastasia duduk di atas ranjang dengan wajah sedikit pucat, namun senyumnya tetap menghiasi wajahnya. Di sisinya, Maximilian terus memegang tangannya, memberikan kehangatan dan perhatian penuh.Steven sedang memeriksa kondisi Anastasia dengan stetoskop di tangannya. Wajahnya serius, namun ada senyum kecil yang tersembunyi di sana. Setelah selesai, dia berdiri dan melipat tangannya di dada sambil menatap Selene dan Shayne, kedua orang tua Maximilian."Paman, Bibi..." Steven memulai, senyumnya semakin lebar. "Sebentar lagi kalian akan menjadi grandma dan grandpa. Kediaman ini pasti akan jauh lebih ramai."Kalimat itu langsung membuat ruangan menjadi hening. Selene membuka mulutnya, nyaris tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Shayne, yang tadinya hanya duduk diam, langsung menegakkan tubuhnya. Namun, reaksi yang paling mencolok datang dari Maximilian."Apa yang kau

  • Suami Rahasia Sang Bintang    137. Takdir Semanis ini

    ***Malam itu, berita tentang Anastasia yang secara resmi diakui sebagai menantu keluarga Kingsley mengguncang dunia. Para undangan di acara resmi keluarga Kingsley tercengang. Kilatan kamera memenuhi ruangan saat Maximilian dengan tenang berdiri di samping Anastasia, memperkenalkannya sebagai istri dan menantu keluarga Kingsley.Di berbagai media sosial, foto-foto mesra keduanya mulai beredar luas. Foto-foto itu menangkap momen romantis Maximilian dan Anastasia, memperlihatkan bagaimana pria itu menggenggam erat tangan istrinya, seolah tak ingin ada yang mengganggunya. Ada foto ketika Maximilian menatap Anastasia penuh kelembutan, sebuah pemandangan yang membuat publik terkagum-kagum.Di sebuah akun penggemar, seorang netizen menulis, “Siapa yang sangka Anastasia menikah dengan Maximilian Kingsley? Mereka terlihat sempurna bersama!”Komentar-komentar positif membanjiri setiap unggahan tentang mereka, memuji betapa serasi pasangan ini. Netizen tak henti-hentinya membicarakan betapa be

  • Suami Rahasia Sang Bintang    136. Dia adalah Hati dan Denyut Nadiku

    ***Wajah Renata terlihat pucat dengan air mata yang mengalir di pipinya. Di tengah pesta ulang tahun Kingsley Group yang mewah, kegaduhan ini menarik perhatian para tamu. Robert, ayahnya, menghampiri Renata dengan wajah penuh kekhawatiran. Dia menunduk, membangunkan putrinya dengan lembut."Sayang, apa kamu baik-baik saja?" tanya Robert dengan suara cemas.Renata mengangguk lemah, terisak dengan air mata yang mengalir semakin deras. Pemandangan putrinya yang terlihat tersakiti itu membuat Robert memalingkan tatapan marah ke arah Anastasia, yang berdiri tidak jauh dari mereka. Semua tamu mulai berbisik-bisik, seolah mereka setuju dengan kebencian yang tampak di mata Robert.Dengan nada dingin dan tajam, Robert menatap Anastasia penuh hinaan. "Kenapa ada wanita rendahan sepertimu di sini?" katanya, suaranya dipenuhi kemarahan yang tak tersembunyi. "Bagaimana kau bisa datang ke pesta ini? Apa kau merayu seseorang dengan tubuhmu agar bisa datang ke acara sebesar ini?"Tawa merendahkan lan

  • Suami Rahasia Sang Bintang    135. Dia Pria Terhormat

    ***Lampu-lampu kristal di ballroom megah Kingsley Tower berpendar, menciptakan kilauan indah di setiap sudut ruangan. Para tamu undangan yang mengenakan busana glamor berkumpul, menikmati pesta ulang tahun perusahaan Kingsley Group yang ke-75. Namun, malam ini, bukan hanya perayaan yang menjadi pusat perhatian—rumor tentang penerus Kingsley Group yang akan diumumkan secara resmi malam ini telah menjadi buah bibir semua orang. Apalagi sang penerus itu selalu menjadi rahasia karena keberadaannya sangat misterius, bahkan tidak ada media satupun yang mengetahui dimana keberadaan sang pewaris ituDi tengah dentingan gelas-gelas wine dan alunan musik jazz, suara pembawa acara menggema, memecah keheningan ballroom."Ladies and gentlemen, mari kita sambut penerus Kingsley Group, Maximilian Kingsley!"Begitu nama itu disebutkan, sorak-sorai kecil terdengar dari para tamu, dan kamera-kamera media langsung diarahkan ke panggung. Seorang pria berpostur tinggi, berbalut setelan jas hitam sempurna

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status