Share

Mari Kita Berteman!

“Aku rasa aku nggak perlu menjawab pertanyaan itu!” Rhein menepis cekalan Ralp yang mencengkeram lengannya dengan kasar.

Tatapan keduanya masih terkunci dan menyorotkan permusuhan, membuat Sean merasa serba salah. Aura mencekam dan tegang yang melatarbelakangi ketiganya, semakin mendinginkan suasana malam.

“Kamu menyukainya.” Ralp berpaling dengan tatapan kecewa. Ia sudah menangkap jawaban atas pertanyaannya dari cara sang sahabat mendebat dirinya.

“Apa salah jika dia menyukaiku, Ralp?” Akhirnya Sean membuka suara setelah ia melihat Rhein terlihat salah tingkah.

Sean bukan alien, dia juga bukan siluman. Lantas di mana letak kesalahannya hingga membuat Ralp begitu membencinya.

“Ayo kita pulang, Sean!” putus Rhein sembari menarik lengan ‘suaminya’ dan beringsut masuk ke dalam rumah untuk berpamitan pada Veronica.

.

.

Seperti yang sudah-sudah, Rhein dan Sean tidak banyak berinteraksi selama keduanya dalam perjalanan pulang. Pun hingga sampai di apartemen, masing-masing masuk ke dala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status