Beranda / Romansa / Suami Yang Tersakiti / Bab 03. Terpaksa Bercerai

Share

Bab 03. Terpaksa Bercerai

Penulis: kak_io
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-06 16:37:04

Yusuf hanya menggeleng mendengar kata-kata istrinya yang sama sekali tidak lagi mempercayainya.

Selia dan Ferdi memilih untuk turun ke lantai bawah dan menunggu Yusuf yang sedang mengemasi barang-barangnya.

Yusuf kemudian memasukkan beberapa potong bajunya ke dalam koper, dia menatap foto pernikahan yang ada di meja diambilnya foto itu kemudian di dekap nya.

"Mas sangat mencintaimu dan selalu akan mencintaimu tak peduli berapapun rasa sakit yang kau berikan kepada mas." Bisik hati Yusuf dengan kesedihan yang sangat mendalam.

Yusuf memasukkan foto pernikahan itu ke dalam kopernya dia sama sekali tidak mengambil barang-barang apapun milik Selia karena dia tau itu bukan barang barangnya. Jam tangan yang dipakainya pun dilepas dan di taruh nya dimeja karena itu hadiah ulang tahun yang diberikan oleh Selia. Mengingat itu saja sudah membuat air mata Yusuf tidak berhenti mengalir.

Yusuf melihat lagi kamar yang sudah ditempatinya selama lima tahun bersama Selia. Banyak hal yang sudah terjadi dikamar ini, suka dan duka sudah dilaluinya mulai dari Selia yang awalnya tidak bisa menerimanya sebagai suami sampai akhirnya luluh dan berbalik sangat mencintainya.

Setelah cukup lama diam tidak bergerak didalam kamar itu, Yusuf akhirnya keluar dan mulai menuruni tangga demi tangga dengan perasaan terluka dan tersakiti. Setiap langkahnya seperti berjalan diatas bara, setiap langkahnya seperti duri yang tertancap tepat di jantungnya. Pernikahan yang selama ini di pujanya sebagai pernikahan paling bahagia harus berakhir tragis seperti ini.

Langkah Yusuf terhenti saat melihat foto almarhum papa Selia yang tergantung di dinding. Ingatannya bergulir saat berjanji akan menjaga Selia sampai akhir hayatnya tapi kini semua tidak bisa dibuktikannya lagi karena Selia sudah memutuskan untuk bercerai tanpa memberinya kesempatan untuk membuktikan kebenarannya.

Yusuf menatap Selia sekali lagi sebelum melangkah menuju ke pintu tapi sayang Selia seperti enggan bertemu pandang dengan nya. Yusuf mengambil kunci mobil dari saku celananya.

"Mas akan kembalikan mobil ini karena mobil ini mas beli menggunakan uangmu." Yusuf menyodorkan kunci mobil itu kepada Selia.

Selia mengambil kunci mobil dari tangan Yusuf tanpa melihat wajah laki-laki yang sebentar lagi menjadi mantan suaminya.

"Sekarang mas akan pergi tapi sekali lagi mas minta maaf yang sebesar-besarnya bila selama menjadi suamimu telah mengecewakanmu. Kau harus tahu mas sangat mencintaimu." Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan Yusuf sebelum melangkah menuju ke pintu.

"Tunggu dulu." Selia menghentikan langkah Yusuf.

Yusuf mengira Selia akan melarangnya untuk pergi tapi ternyata dia harus kecewa karena Selia malah menyuruh Ferdi untuk membuka koper yang dibawanya.

Yusuf sangat terluka melihat perlakuan Selia.

"Sebenci itu dirimu pada mas sampai kau mengira mas akan mencuri barang barangmu."

"Aku hanya ingin memastikan saja, kalau mas tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan."

Ferdi membuka koper Yusuf dan mengacak-acak isi nya dan  tidak menemukan barang berharga apapun yang ada hanya foto pernikahan mereka. Ferdi memperlihatkan foto pernikahan itu pada Selia.

"Untuk apa mas mengambil foto pernikahan itu, bukankah tidak ada lagi artinya setelah kita bercerai."

"Kau bisa menganggap pernikahan ini tidak ada artinya tapi bagi mas ini sangat berarti, ini pernikahan pertama mas dengan wanita yang mas cintai."

"Persetan dengan cintamu." Jawab Selia tanpa simpati sedikitpun.

"Jadi bagaimana dengan foto pernikahan ini. Apa dihancurkan saja?" Ferdy sudah bermaksud membanting foto pernikahan itu ke lantai tapi tidak jadi karena Selia melarangnya.

"Biarkan saja dia mengambilnya, anggap saja sebagai oleh-oleh dari ku biar bisa terus mengingat pernah menikah dengan wanita kaya tapi di sia siakan."

Yusuf ingin sekali menjawab semua kata-kata Selia tapi dia sadar kalau apapun yang dikatakannya saat ini tidak akan dipercaya olehnya.

Yusuf merapikan kembali barang-barangnya yang telah di acak-acak oleh Ferdi.

"Selamat tinggal Selia, jaga dirimu baik baik, tidak semua yang terlihat baik diluar itu juga baik didalam."

"Kau menyindirku?" Ferdi bermaksud untuk memukul Yusuf tapi Selia menahan tangannya.

"Jangan dengarkan, dia hanya sedang cemas karena setelah keluar dari rumah ini dia pasti akan menjadi gembel."

Yusuf melangkah ke pintu karena sudah tidak ada harapan lagi untuknya, Selia sudah tidak bisa diajak bicara baik baik.

"Dan satu lagi, mas tidak perlu datang ke sidang perceraian kita supaya prosesnya menjadi gampang, aku sudah tidak sabar ingin segera terlepas dari lelaki penipu sepertimu."

Yusuf tidak menanggapi kata-kata Selia, dia sangat sedih karena apapun yang dikatakannya saat ini pasti adalah kebohongan dimata Selia.

Kini Yusuf sudah berada di halaman depan rumah yang sudah 5 tahun ini menjadi tempat tinggalnya, dia memutar badannya dan melihat rumah itu untuk terakhir kalinya. Air matanya mengalir tanpa bisa ditahannya.

"Aku tidak boleh cengeng dan menjadi lemah karena orang-orang yang telah merencanakan ini akan merasa senang karena merasa telah berhasil menyingkirkan ku." Kata Yusuf menyemangati dirinya sendiri.

Yusuf terus berjalan, dan sekarang dia dalam kebingungan karena tidak tahu tujuannya akan kemana.

"Ya Allah tolong hamba Mu ini, kalau memang yang ku alami hari ini adalah teguran untukku aku tidak akan protes, aku akan menerima semua ini dengan lapang dada tapi tolong tunjukan keadilanmu, tunjukkan jalan untuk membersihkan nama baik hamba." Yusuf terus memanjatkan doa dalam hatinya.

Entah sudah berapa lama Yusuf melangkah dalam kebimbangan sampai akhirnya langkahnya terhenti didepan sebuah mesjid kecil.

Yusuf segera menuju ke masjid kecil itu dia segera mengambil air wudhu dan melangkah masuk ke dalam untuk melaksanakan ibadah.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 107. Petunjuk Baru Tentang Ibunya Yusuf

    Haikal baru saja menyelesaikan shalat berjamaah dan bermaksud untuk beristirahat sejenak sebelum memantau kembali proses pembangunan mesjid seperti yang diminta oleh Jelita. Ibu Jelita memang memintanya memantau dan mengirimkan laporan setiap perkembangan pembangunan mesjid itu. Haikal baru saja memejamkan mata saat pintu rumahnya diketuk oleh seseorang. Hati Haikal sebenarnya sedikit dongkol karena dia hampir saja tertidur tapi karena ketukan pintu itu membuat rasa kantuknya seolah terbang entah kemana. Haikal kembali memakai pakaian muslimnya dan merapikan dirinya sebelum beranjak untuk membuka pintu. Pintu terbuka dan Haikal langsung terkejut melihat seseorang yang berdiri didepan pintu. "Lila!" Seseorang itu memang Lila tapi seperti sedang menyamar karena tidak berpakaian tidak seperti sebelumnya saat datang bersama suaminya. Haikal tahu kalau itu agar tidak membuat orang orang curiga. "Apa kabar mas?" Sebuah sapaan yang te

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 106. Babak Baru Surya dan Cleo Bag. B

    Pintu ruangan Cleo dibuka oleh seseorang dan orang itu adalah Bram."Maaf mbak Cleo! Laki laki ini memaksa masuk dan mengancam akan merusak barang barang butik!Nina segera menjelaskan situasi yang sedang terjadi diluar."Tidak apa apa Nina! Biar ini menjadi urusanku! Suruh saja security berjaga didepan siapa tahu aku membutuhkannya untuk menyeret laki laki tidak tahu malu ini. " Ucap Cleo ketus bercampur geram menatap Bram."Baik mbak!"Nina bergegas melakukan yang diperintahkan Cleo."Apa maksudmu seperti itu? Kau ingin mengusirku paksa!""Iya karena kau sangat mengganggu ketenangan tempat ini.""Karena kau sedang berduaan dengan laki laki miskin ini sehingga kau berkata kasar padaku!"Surya langsung terusik mendengar kata kata hinaan untuknya itu tapi masih mencoba ditahannya karena ingin tahu siapa laki laki kurang ajar ini."Untuk apa lagi kau datang ketempat ini! Kita tidak punya hubungan apapun sejak bebera

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 105. Babak Baru Surya dan Cleo Bag. A

    Beberapa jam sebelumnya.Surya segera membuka pintu mobil untuk Bryan saat mereka sudah sampai dihalaman sekolah."Mas bos setelah ini om akan ke butik nona Cleo dulu karena permintaan Bu bos!""Wah om Surya makin dekat saja sama Tante Cleo.""Mas bos ada ada saja! Ini juga karena di suruh oleh Bu bos, kalau tidak mana mungkin om berani bertemu nona Cleo.""Tapi Tante Cleo sering melihat om Surya diam diam. Waktu di restoran, waktu memperbaiki mobilnya dan saat mengantarnya.""Mas bos mungkin salah lihat! Sudahlah mas bos, sekarang masuk sekolah dan belajar yang rajin dan semangat supaya nanti bisa jadi orang yang sukses dan membuat bangga pak bos dan Bu bos dan tentunya juga om Surya yang sudah jadi supir mas bos selama ini.""Baiklah om, tapi kalau butuh bantuan ku untuk mendekati Tante Cleo, bilang saja padaku!"'Ihh anak ini, bisa bisanya punya pikiran seperti ini, mana mungkin seorang seperti nona Cleo mau sama laki laki t

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 104. Siapa Orang Itu? Bag. B

    Haikal melihat sebuah mobil mewah masuk dan parkir dihalaman mesjid. Dia lebih terkejut lagi saat melihat yang datang adalah ibu Jelita.Bergegas Haikal mendekat dan menyapa."Assalamualaikum, Selamat datang ibu Jelita!"Jelita hanya tersenyum mendengar sapaan Haikal yang masih menyebutnya ibu Jelita."Selamat siang." Jelita akhirnya menjawab juga. "Bagaimana pembangunan mesjid ini? Apa ada kendala?" Tanya Jelita selanjutnya."Semuanya lancar Bu, sekali lagi saya mewakili seluruh panitia mesjid ini mengucapkan terima kasih untuk ibu Jelita atas semua dukungannya selama ini.""Sama sama! Saya hanya melaksanakan amanat papa yang ingin agar mesjid ini dibangun dan baru kali ini bisa menyempatkan diri untuk melihat secara langsung.""Kalau begitu ibu Jelita ikut saya dan akan saya tunjukkan proses pembangunan mesjid ini.""Boleh, sekalian saya juga ingin membuktikan laporan yang disampaikan Bondan selama ini.""Tapi ibu haru

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 103. Siapa Orang Itu? Bag. A

    Yusuf dan Bella sudah bersiap untuk ke kantor. "Pokoknya di kantor kamu tidak boleh banyak bergerak yang tidak penting. Kalau mau apapun bilang sama mas." "Iya mas." Yusuf sudah beberapa kali mengatakan itu pada Bella padahal mereka belum juga berangkat dan itu sedikit membuat Bella sewot. "Mas sadar sudah berapa kali mengatakan hal yang sama?" "Berapa kali pun itu mas tidak peduli karena mas sangat menyayangimu dan tidak ingin terjadi apapun padamu dan calon anak kita." Yusuf masih akan terus berbicara kalau saja Bella tidak segera mengecup pipinya. "Iya aku akan mendengarkan semua kata kata mas." Yusuf akhirnya tidak berbicara lagi setelah kecupan di pipinya itu. Bella tersenyum melihat suaminya yang akhirnya diam. Mereka bergegas keluar dari kamar dan bertemu dengan Bryan yang juga sudah bersiap ke sekolah. "Bagaimana kabar adik Bryan didalam sini." Ucapnya sambil menyentuh perut Bella. Tingka

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 102. Ajari Aku Beribadah Pada Allah Bag. B

    Jelita terkejut saat Dina menelpon dan memaksa untuk bertemu.'Pasti laki laki itu sudah bercerita yang tidak tidak pada Dina. Dasar laki laki kurang ajar.'Jelita menjadi sedikit geram karena Dina sudah mengganggu waktu kerjanya.'Baiklah kalau memang kau ingin seperti ini tapi jangan salahkan aku bila Dina akan membuat masalah untukmu.'Jelita akhirnya memutuskan itu sebelum melangkah menemui Dina."Kenapa bertemu disini sih? Kenapa tidak datang ke kantor saja." Protes ku pada Dina."Tidak enak bicara hal ini dikantor!""Jadi mbak Dina mengira disini adalah tempat yang tepat."Mereka memang sedang berada di cafe yang cukup ramai."Mbak hanya ingin menghabiskan waktu berdua denganmu! Sudah lama loh kita sebagai sepupu tidak keluar berdua seperti ini."Cihhh...Hanya itu yang diucapkan Jelita dalam hatinya karena dia sangat yakin kalau sebentar lagi Dina akan membahas masalah suaminya yang tidak tahu diri i

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status