Share

BAB 8

Tatapan sinis tak luput Dinar dapatkan saat keluar dari kamar ke esokan paginya.

"Makanya jangan sok! Udah ketahuankan belangnya?" sindir Sania.

Dinar memilih mengindahkan. Nakun matanya justru menangkap sosok manusia menyebalkan. Nasib buruk sekali rasanya melihat Bu Halimah sudah ada di rumahnya sepagi ini.

"Kamu bikin ibu malu lagi Dinar. Untung ada Bu Halimah yang menolong," ujar ibunya.

Tatapan tajam yang jauh berbeda dari beberapa hari ini. Padahal baru kemarin sang ibu memuji-muji Yuda karena membantu memenuhi kebutuhan dapur.

"Bilang terima kasih kamu sama keluarga Danu!" perintah bapaknya.

Suami Bu Halimah yang tidak lain adalah ayah mertuanya itu berucap, "Dinar. Saya rasa kamu tidak perlu melakukan apapun. Biarkan saja agar tidak memberatkan Yuda."

Dahi Dinar mengerut dengan penuturan mertuanya. Aneh. Kenapa jangan melakukan apapun?

"Bapak sudah memberikan uang 10 juta yang Bu Asih tuntut. Tapi pih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Wasdri Dwi Putranti
pingin lanjutannya
goodnovel comment avatar
Linda Wati
lanjutkan donk babx
goodnovel comment avatar
Uswah Khasanah Khasanah
pingin lanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status