Share

Perjanjian

Kelopak mata Catleya terbuka otomatis pada pukul setengah enam pagi. Sungguh ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa selama dia berada di desa Purwabinangun. Barangkali alarm tubuhnya sudah kembali menyesuaikan dengan ritme kerjanya selama ini. Memang setiap pagi, Catleya bangun sekitar pukul enam, supaya bisa menghindari kemacetan di ibu kota. Sebagai akuntan senior, dia selalu berupaya memberikan contoh kepada para staf baru agar tidak terlambat masuk ke kantor.

Teringat bahwa dirinya sekamar dengan Rajendra, Catleya langsung menoleh ke samping. Tadinya ia khawatir bila mereka akan terbangun dalam kondisi yang berpelukan. Atau wajah mereka berhadapan satu sama lain dalam jarak yang begitu dekat. Namun ternyata Rajendra masih terlelap dengan posisi yang memunggungi dirinya.

‘Ck, pagi-pagi pikiranku sudah melantur. Lebih baik aku membangunkan dia supaya mengantarku pulang,’ pikir Catleya.

Perempuan itu bergeser sedikit lantas mencolek-colek lengan Rajendra.

“Jendra, bangun,
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status